Metode Ilmiah Adalah Prosedur Penelitian, Ini Langkah-langkahnya

Pengertian, langkah-langkah dan contoh metode ilmiah.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 04 Des 2023, 14:25 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi ilmuwan meneliti varian mutasi virus corona COVID-19
Ilustrasi ilmuwan meneliti varian mutasi virus corona COVID-19. Photo by Trnava University on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Metode ilmiah adalah pendekatan sistematis yang menjadi tulang punggung bagi penelitian ilmiah. Dalam konteks penelitian, metode ilmiah tidak hanya sekadar langkah-langkah teknis, melainkan suatu cara berpikir yang terstruktur untuk mendapatkan pengetahuan baru atau memahami fenomena tertentu. 

Metode ilmiah membimbing peneliti melalui serangkaian tahapan, dari observasi awal hingga pembuatan kesimpulan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan secara teliti dan terukur. Dalam hal ini, metode ilmiah adalah kunci untuk menghindari kebingungan atau kehilangan arah saat memilih topik penelitian.

Jadi metode ilmiah adalah panduan yang memastikan setiap langkah penelitian ditempuh dengan hati-hati, dari awal hingga akhir, untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Untuk memahami langkah-langkahnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (4/12/2023). Pengertian, langkah-langkah dan contoh metode ilmiah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengertian Metode Ilmiah 

Ilustrasi penelitian
Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dan terorganisir yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang dunia natural melalui observasi, pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan pengembangan teori. Metode ilmiah bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat diandalkan, dapat diulang, dan dapat diverifikasi. Berikut adalah beberapa definisi metode ilmiah menurut para ahli:

1. Perc Bridgman’s

Percy Bridgman’s mengungkapkan bahwa metode ilmiah tidak sekedar metodologi ilmiah saja, tetapi peneliti juga dapat mengerjakan lebih dari pengertian tanpa ada halangan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul.

2. Sudarminta 

Kemudian ada pendapat Sudarminta yang memaknai metode ilmiah sebagai prosedur ilmiah yang dirangkai secara sistematis, guna bisa untuk mengambil dan memperoleh pengetahuan berdasarkan persepsi indrawi. Dapat pula guna memperoleh teori dan ilmu baru. 

3. Charles Sanders Peirce

Peirce mengemukakan konsep metode ilmiah sebagai suatu proses yang melibatkan pengamatan, hipotesis, dan deduksi. Menurutnya, metode ilmiah melibatkan penggunaan logika dan inferensi untuk mencapai pengetahuan yang dapat diandalkan.

Metode ilmiah mempromosikan keterbukaan, kritisisme, dan pemikiran sistematis, sehingga memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan dapat diandalkan dan dapat diuji oleh orang lain dalam komunitas ilmiah.

 

 


Langkah Metode Ilmiah

Basic Research
Ilustrasi Jenis Penelitian Basic Research Credit: pexels.com/Dunn

Tahapan dalam metode ilmiah mencakup langkah-langkah fundamental dalam melakukan penelitian ilmiah. Mari kita jelaskan setiap langkah dengan lebih rinci:

1. Observasi Awal:

  • Identifikasi area penelitian dan pilih topik yang menarik perhatian.
  • Amati fenomena atau situasi yang relevan.
  • Catat observasi dan identifikasi potensi masalah atau pertanyaan penelitian.

2. Rumusan Masalah:

  • Tentukan pertanyaan atau permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian.
  • Pastikan rumusan masalah bersifat jelas, terbatas, dan dapat diukur.

3. Perumusan Hipotesis:

  • Bangun dugaan sementara yang menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti.
  • Pastikan hipotesis bersifat spesifik, terukur, dan dapat diuji.

4. Rancangan Penelitian:

  • Tentukan tujuan penelitian dan rencanakan eksperimen atau pengumpulan data.
  • Identifikasi variabel-variabel, termasuk variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.
  • Persiapkan bahan, alat, dan metode pengumpulan data.

5. Penelitian di Lapangan:

  • Lakukan eksperimen atau kumpulkan data sesuai dengan rancangan penelitian.
  • Gunakan metode pengumpulan data yang sesuai, seperti observasi, wawancara, eksperimen, atau survei.
  • Pastikan bahwa data dikumpulkan dengan cermat dan akurat.

6. Membuat Kesimpulan:

  • Analisis data yang telah dikumpulkan.
  • Bandingkan hasil dengan hipotesis yang diajukan.
  • Buat kesimpulan tentang apakah hipotesis diterima atau ditolak.

8. Evaluasi dan Pengulangan:

  • Evaluasi keberhasilan penelitian dan identifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil.
  • Jika diperlukan, lakukan pengulangan penelitian dengan memperbaiki variabel atau metode yang tidak memadai.

9. Melaporkan Hasil:

  • Susun laporan penelitian yang sistematis dan rinci.
  • Sertakan semua langkah penelitian, mulai dari observasi awal hingga kesimpulan.
  • Pastikan laporan disusun secara jelas dan dapat dipahami oleh pembaca.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seorang peneliti dapat menjalankan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memahami fenomena tertentu dalam lingkup penelitian mereka.


Contoh Metode Ilmiah

Mari kita lihat contoh aplikasi metode ilmiah pada suatu penelitian. Anggaplah kita tertarik untuk mengetahui apakah memberikan pupuk tertentu pada tanaman tomat akan meningkatkan hasil produksinya. Berikut adalah contoh metode ilmiah untuk penelitian tersebut:

1. Observasi Awal:

Amati pertumbuhan tanaman tomat tanpa pupuk.

Identifikasi bahwa hasil produksi tanaman mungkin tidak optimal.

2. Rumusan Masalah:

Rumuskan pertanyaan penelitian, misalnya, "Bagaimana pemberian pupuk tertentu dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman tomat?"

3. Perumusan Hipotesis:

Hipotesis: "Pemberian pupuk jenis X pada tanaman tomat akan meningkatkan hasil produksi dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk."

4. Rancangan Penelitian:

Tentukan kelompok kontrol (tanaman tanpa pupuk) dan kelompok eksperimen (tanaman dengan pupuk jenis X).

Identifikasi variabel manipulasi (pemberian pupuk), variabel respon (hasil produksi), dan variabel kontrol (aspek-aspek lingkungan yang dikendalikan).

5. Penelitian di Lapangan:

Tanam dua kelompok tanaman tomat di area yang serupa.

Berikan pupuk jenis X pada kelompok eksperimen sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.

Rekam data pertumbuhan tanaman dan hasil produksi.

6. Membuat Kesimpulan:

Analisis data hasil produksi tanaman pada kedua kelompok.

Bandingkan hasil dengan hipotesis.

Buat kesimpulan apakah pemberian pupuk jenis X memiliki pengaruh positif, negatif, atau tidak berpengaruh pada hasil produksi tanaman tomat.

7. Evaluasi dan Pengulangan:

Evaluasi faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hasil, seperti cuaca atau kondisi tanah.

Jika diperlukan, lakukan pengulangan eksperimen untuk memastikan keberhasilan dan konsistensi hasil.

8. Melaporkan Hasil:

Susun laporan penelitian yang mencakup semua langkah, data, analisis, dan kesimpulan.

Sertakan detail metode yang digunakan agar penelitian dapat direplikasi oleh peneliti lain.

Dengan demikian, ini adalah contoh aplikasi metode ilmiah dalam konteks penelitian mengenai pengaruh pemberian pupuk pada hasil produksi tanaman tomat. Langkah-langkah ini memberikan kerangka kerja sistematis untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan cara yang ilmiah dan terkontrol.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya