La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin, Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang dibaca oleh Nabi Yunus AS saat ditimpa kesulitan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 13 Jun 2024, 11:41 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 16:20 WIB
La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin
La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin. (Photo by Imad Alassiry on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang bisa dipanjatkan umat Islam saat mengalami kesulitan dalam hidup. Doa ini membuat seorang muslim dikuatkan dalam menghadapi kesulitan atau bahkan diangkat segala kesulitan dalam hidupnya.

Hal ini dijamin oleh Allah SWT bagi siapa saja yang memohon pada-Nya dengan sungguh-sungguh. Dalam buku berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor, S.Ag, lafal la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah dzikir yang disebut pula doa Dzun Nuun.

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang dibaca oleh Nabi Yunus AS saat ditimpa kesulitan. Hal ini merujuk pada kisah Nabi Yunus AS saat mengalami musibah, yaitu terjebak dalam perut ikan paus.

Ketika mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, dikisahkan bahwa Allah SWT benar-benar mengangkat kesulitannya dan memberikan ampunan kepada Nabi Yunus. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023) tentang la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin
La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin merupakan doa yang dapat dilafalkan umat Islam saat mengalami kesulitan dan cobaan dalam hidup. La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang dibaca Nabi Yunus AS ketika terjebak di perut ikan paus. Dalm kondisi yang mencekam tersebut, Nabi Yunus AS tetap optimis dan percaya bahwa Allah SWT adalah penyelamat terbesar. Ia kemudian memanjatkan doa yang berasal dari potongan ayat ke 87 surah Al Anbiya. Berikut lafal doa la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin:

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin tulisan Arab:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin Latin:

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin

Arti La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin:

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 87

Ilustrasi muslim, Islami
Ilustrasi muslim, Islami. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin merupakan penggalan dari surat Al-Anbiya ayat 87. Surat ini berisikan tentang kisah Nabi Yunus AS yang ditelan ikan Paus selama 40 hari dan Allah SWT mengeluarkannya dalam kondisi masih hidup. Hal ini merupakan suatu bukti kebesaran Allah SWT.

Sebelum mengalami kondisi yang mencekam tersebut, Nabi Yunus meninggalkan umatnya yang bebal. Mereka terus berpaling darinya dan menyekutukan Allah SWT. Sikap acuh tersebut mendapat teguran langsung dari Allah SWT, yang termaktub dalam firman-Nya dalam surah Al Anbiya ayat 87, berbunyi:

Wa żan-nūni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna allan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti allā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn(a).

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap: ‘Bahwa tak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Pada surat ini Nabi Yunus menggunakan kalimat, “an lâ ilâha illa anta” (bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau) yang merupakan bentuk tauhid (pengesaan) kepada Allah dari sesembahan lainnya.

Dilanjutkan dengan kalimat, “subhânaka” (Maha Suci Engkau) sebagai bentuk penyucian Allah dari segala sesuatu. Lalu kalimat, “innî kuntu minadh dhâlimîn” (sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim) sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Yunus AS

Ilustrasi salat, ibadah, muslim
Ilustrasi salat, ibadah, muslim. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Setelah mengenali arti dari la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin serta tafsirnya, kamu tentu perlu mengetahui kisah Nabi Yunus AS. Nabi Yunus AS adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada bangsanya, yang merupakan sebuah kota di wilayah Mesopotamia (sekarang bagian dari Irak). Nabi Yunus AS diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan peringatan dan nasihat kepada bangsanya agar mereka bertaubat dari perbuatan jahat dan menyembah Allah dengan benar.

Awalnya, Nabi Yunus AS memulai dakwahnya dengan penuh semangat dan berusaha keras untuk menyampaikan pesannya. Namun, bangsanya menolak mendengarkan dan terus melakukan perbuatan dosa. Menyaksikan ketidakpedulian mereka, Nabi Yunus AS merasa putus asa dan memutuskan untuk meninggalkan mereka tanpa izin dari Allah.

Nabi Yunus AS naik ke sebuah kapal yang sedang berlayar. Namun, di tengah laut, kapal tersebut mengalami badai yang hebat. Awak kapal meyakini bahwa badai tersebut disebabkan oleh adanya orang yang mendatangkan kemurkaan Allah di antara mereka. Mereka memutuskan untuk membuang orang tersebut ke dalam laut untuk menghentikan badai tersebut, dan ternyata orang tersebut adalah Nabi Yunus AS.

Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus AS dengan mengirimkan seekor ikan paus yang menelannya. Di perut ikan paus itu, Nabi Yunus AS menyadari kesalahannya dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Di dalam kegelapan perut ikan paus, dia berdoa dengan doa penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT.

Allah SWT menerima taubat Nabi Yunus AS dan memerintahkan ikan paus untuk memuntahkan Nabi Yunus AS ke daratan. Setelah itu, Nabi Yunus AS melanjutkan tugasnya dengan penuh semangat. Bangsa yang awalnya menolak dakwahnya, kini memperhatikan dan bertaubat secara massal setelah melihat tanda-tanda kebesaran Allah.

Kisah Nabi Yunus AS mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, keteguhan iman, dan taubat yang tulus. Nabi Yunus AS juga menjadi contoh bagaimana Allah SWT selalu siap menerima taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya