Arti dari Kata Bhinneka Adalah Apa? Ini Makna, Fungsi dan Sejarahnya

Arti dari kata bhinneka, serta makna, fungsi, sejarah dan contoh sikap Bhinneka Tunggal Ika

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 01 Jan 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2024, 15:35 WIB
Ilustrasi Bendera Indonesia
Ilustrasi bendera Indonesia. (Photo by crysia . on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Arti dari kata bhinneka adalah "berbeda-beda tetapi tetap satu". Dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan dalam berbagai aspek seperti suku, agama, ras, dan budaya diakui dan dihargai, namun tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam konteks sosial, Bhinneka Tunggal Ika berfungsi sebagai perekat bangsa yang mempersatukan warga negara Indonesia tanpa memandang perbedaan. 

Arti dari kata bhinneka adalah penting dalam memahami prinsip-prinsip keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika mengandung nilai-nilai kebhinekaan yang menguatkan rasa persaudaraan dan kesatuan, serta menghargai perbedaan sebagai kekayaan bangsa. Fungsi dari konsep Bhinneka Tunggal Ika adalah menyatukan rakyat Indonesia di tengah perbedaan yang ada, menciptakan harmoni sosial, dan memperkuat identitas nasional yang beragam. 

Dalam sejarah Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan nasional dan tampak dalam Lambang Negara Garuda Pancasila. Semboyan ini diambil dari Prasasti Kalingga yang merupakan salah satu prasasti tertua di Indonesia. Sejak zaman dahulu, konsep Bhinneka Tunggal Ika telah mengilhami semangat persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia. Dengan memahami arti, makna, fungsi, dan contoh sikap Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat memperkuat persatuan dalam keberagaman sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber arti dari kata bhinneka, serta makna, fungsi, sejarah dan contoh sikap Bhinneka Tunggal Ika pada Senin (1/1/2023).

Arti dari Kata Bhinneka

Ilustrasi bendera Indonesia, nasionalisme
Ilustrasi bendera Indonesia, nasionalisme. (Photo by Rizky Rahmat Hidayat on Unsplash)

Kata "Bhinneka" berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki arti "berbeda" atau "beraneka ragam." Secara lengkap, kata ini menjadi bagian dari frasa "Bhinneka Tunggal Ika," yang menjadi moto resmi Republik Indonesia. Moto ini memainkan peran penting dalam merefleksikan semangat keberagaman dan persatuan di tengah kompleksitas budaya yang ada di Indonesia.

Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, agama, bahasa, dan tradisi. Meskipun masyarakatnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi etnis, kepercayaan, maupun adat istiadat, mereka dihimpun dalam satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

Dalam konteks ini, kata "Bhinneka" menyoroti pentingnya menerima perbedaan dan menghargai keanekaragaman sebagai kekayaan yang memperkuat bangsa. Penggunaan kata ini bukan hanya sekadar pengakuan akan adanya perbedaan, tetapi juga merupakan panggilan untuk hidup berdampingan dengan saling menghormati. Konsep ini tercermin dalam semangat gotong-royong, toleransi, dan persaudaraan yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Sebagai moto nasional, "Bhinneka Tunggal Ika" mengingatkan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu meskipun memiliki perbedaan. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan. Sehingga, secara keseluruhan, kata "Bhinneka" dan moto "Bhinneka Tunggal Ika" mencerminkan semangat bangsa Indonesia dalam membangun persatuan dalam keberagaman sebagai landasan menuju kemajuan dan keberlanjutan.

Arti dan Makna Bhineka Tunggal Ika

Ilustrasi bela negara, bendera Merah Putih, Indonesia
Ilustrasi bela negara, bendera Merah Putih, Indonesia. (Foto oleh just baf: https://www.pexels.com/id-id/foto/patriotisme-pedesaan-simbol-administrasi-9460618/)

"Bhinneka Tunggal Ika" adalah motto resmi Republik Indonesia yang diambil dari bahasa Sanskerta. Arti dari frasa ini adalah "Berbeda-beda tetapi tetap satu" dalam bahasa Indonesia. Moto ini mencerminkan semangat persatuan di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.

Bhinneka (Berbeda-beda): Kata "Bhinneka" menyoroti keberagaman yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama. Meskipun masyarakatnya memiliki perbedaan dalam banyak aspek kehidupan, konsep "Bhinneka" menekankan pentingnya menerima dan menghargai perbedaan tersebut sebagai suatu kekayaan.

Tunggal Ika (Tetap Satu): Bagian "Tunggal Ika" menunjukkan semangat kesatuan dan persatuan. Meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia bersatu dalam satu kesatuan sebagai satu bangsa, satu negara. Konsep "Tunggal Ika" mengajarkan pentingnya bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan membangun kehidupan berbangsa yang adil dan makmur.

Makna dari "Bhinneka Tunggal Ika" adalah bahwa keberagaman merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dihargai, sementara persatuan adalah pondasi kuat untuk membangun bangsa yang kokoh. Frasa ini tidak hanya sekadar semboyan, tetapi juga menjadi pedoman moral dan nilai-nilai dasar yang harus dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia. Dengan menerapkan konsep ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup dalam kerukunan, saling menghormati, dan bekerja bersama demi kemajuan bangsa.

 

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika 

Bhinneka Tunggal Ika memiliki berbagai fungsi penting dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari motto ini:

  1. Meneguhkan Persatuan dalam Keberagaman: Fungsi utama dari Bhinneka Tunggal Ika adalah menekankan pada pentingnya persatuan dalam keberagaman. Moto ini memberikan pengertian bahwa meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan bahasa, mereka bersatu dalam satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Ini memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan di tengah perbedaan.
  2. Menghargai Keberagaman: Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan masyarakat untuk menghargai keberagaman yang ada. Sebagai sebuah negara dengan kekayaan budaya yang melimpah, moto ini mengingatkan bahwa perbedaan tersebut bukanlah suatu ancaman, melainkan suatu kekayaan yang harus dijaga dan dihargai. Hal ini menciptakan sikap toleransi dan menghindarkan potensi konflik yang dapat timbul akibat perbedaan tersebut.
  3. Landasan Persatuan Nasional: Moto ini bukan hanya semata-mata sebagai kata-kata, tetapi juga menjadi landasan filosofis dan moral bagi persatuan nasional. Bhinneka Tunggal Ika menjadi pijakan bagi rakyat Indonesia dalam membangun kesatuan yang kokoh, membentuk identitas nasional, dan merajut kohesi sosial di tengah keberagaman.
  4. Mendorong Gotong Royong dan Kerjasama: Konsep "Tunggal Ika" dalam moto ini mengandung pesan bahwa keberagaman harus menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat Indonesia diharapkan dapat menerapkan semangat gotong-royong dan kerjasama dalam upaya membangun negara yang adil, makmur, dan sejahtera.
  5. Menjaga Kedamaian dan Kestabilan: Dengan mempromosikan toleransi dan persatuan, Bhinneka Tunggal Ika turut berperan dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di Indonesia. Keharmonisan antar kelompok masyarakat yang berbeda-beda dapat mengurangi potensi konflik dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi moto formal, tetapi juga menjadi panduan moral bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga keberagaman dan merajut persatuan demi kemajuan bangsa.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi bendera Merah Putih, Indonesia, semangat patriotisme
Ilustrasi bendera Merah Putih, Indonesia, semangat patriotisme. (Photo by Anggit Rizkianto on Unsplash)

Bhinneka Tunggal Ika memiliki akar sejarah yang panjang dan berasal dari budaya dan tradisi Nusantara. Frasa ini awalnya berasal dari bahasa Sanskerta, yang memiliki pengaruh kuat dalam peradaban Nusantara kuno. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam berbagai naskah dan prasasti kuno, menunjukkan bahwa konsep ini bukanlah hasil ciptaan baru, melainkan mencerminkan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.

Beberapa penelitian dan penemuan arkeologis menunjukkan bahwa frasa "Bhinneka Tunggal Ika" muncul dalam beberapa prasasti, seperti Prasasti Kedukan Bukit (abad ke-7 Masehi) dan Prasasti Karangtengah (abad ke-10 Masehi). Prasasti Kedukan Bukit, yang ditemukan di Sumatera Selatan, mengandung penggunaan frasa "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai bagian dari tuturan yang lebih panjang. Prasasti-prasasti ini mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang sudah ada di wilayah Nusantara pada masa itu.

Penggunaan Bhinneka Tunggal Ika sebagai moto resmi Republik Indonesia berasal dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pemilihan motto ini tidaklah kebetulan, melainkan mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Saat itu, Sukarno, yang menjadi Presiden pertama Indonesia, menyampaikan semangat keberagaman dan persatuan melalui pidatonya dan memilih Bhinneka Tunggal Ika sebagai moto nasional.

Penetapan Bhinneka Tunggal Ika sebagai moto resmi kemudian diresmikan dalam UU No. 24 Tahun 1956 tentang Lambang Negara, Bendera, dan Lagu Kebangsaan serta dengan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Penggunaan Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Sejak saat itu, Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan filosofis dan moral bagi bangsa Indonesia dalam membangun persatuan dalam keberagaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya