7 Negara Paling Rawan Gempa Bumi di Dunia, Indonesia Nomor 2

Daftar 7 negara paling rawan gempa bumi di dunia

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 04 Jan 2024, 21:24 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah negara di dunia menghadapi ancaman serius gempa bumi, suatu kejadian alam yang dapat mengakibatkan kerusakan signifikan dan bahkan menimbulkan ancaman kehidupan. Negara-negara yang paling rentan terhadap gempa bumi sering kali menghadapi konsekuensi yang cukup serius akibat aktivitas seismik. 

Gempa bumi, sebagai salah satu kekuatan alam paling merusak, dapat menimbulkan dampak serius, seperti kerusakan struktural, tsunami, dan tanah longsor. Oleh karena itu, bagi mereka yang tinggal atau berencana untuk bepergian ke negara-negara ini, persiapan dan pengetahuan tentang tindakan keselamatan menjadi sangat krusial.

Kendati tidak mungkin mencegah terjadinya gempa, upaya persiapan dan pemahaman terhadap tanda-tanda peringatan dapat meminimalkan risiko serta melindungi diri dan keluarga. Di negara-negara dengan risiko gempa bumi yang tinggi, memiliki peralatan darurat, merencanakan jalur evakuasi, dan terus memantau informasi terbaru menjadi langkah-langkah krusial untuk memitigasi dampak bencana alam ini.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari World Atlas, 7 negara paling rawan gempa bumi, pada Kamis (4/1/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Jepang

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencari korban selamat gempa Jepang
Menurut para ahli, 72 jam pertama adalah waktu yang sangat penting untuk melakukan penyelamatan, karena prospek untuk bertahan hidup sangat berkurang setelah itu. (Kyodo News via AP)

Jepang, duduk di wilayah Cincin Api Pasifik yang dikenal dengan aktivitas seismik tinggi, menduduki posisi puncak sebagai salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi di dunia. Sejarahnya yang kaya akan gempa bumi telah mendorong negara ini untuk mengembangkan sistem deteksi gempa yang canggih. Dengan lebih dari 1.000 seismometer yang tersebar di sepanjang pulau-pulau Jepang, teknologi ini memungkinkan pendeteksian gempa bahkan pada magnitudo rendah. 

Selain itu, Jepang juga telah melibatkan masyarakatnya dalam sistem peringatan nasional yang efektif, memberi tahu warga seiring waktu sebelum gempa besar terjadi. Dalam rangka memitigasi dampak yang mungkin terjadi, penduduk Jepang telah diberikan pengetahuan dan kesiapan untuk menghadapi gempa bumi, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam upaya mitigasi risiko bencana alam.

 

2. Indonesia

Gempa Jayapura Telan 4 Korban Jiwa
Orang-orang berdiri pada atap toko yang runtuh di pelabuhan setelah gempa magnitudo 5,1 di Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia, 9 Februari 2023. Korban meninggal dalam gempa Jayapura adalah Rista (25), Ani (26), Astrid (25), dan Maya (27). (FAISAL NARWAWAN/AFP)

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terbentang di antara tiga lempeng tektonik utama, menghadapi ancaman gempa bumi yang nyaris setiap tahun. Tingginya kegiatan seismik disertai dengan risiko tambahan dari aktivitas gunung berapi dan potensi tsunami membuat Indonesia salah satu negara paling rawan terhadap bencana alam. 

Gempa-gempa dengan kekuatan lebih dari 6,0 SR menjadi peristiwa umum, dan pada tahun 2018, sembilan gempa berkekuatan signifikan mengguncang Indonesia, menyebabkan kerusakan serius dan kehilangan ribuan nyawa. Kesadaran akan risiko ini mendorong pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan infrastruktur dan persiapan bencana, dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif pada masa mendatang.

 

3. Cina

Gempa Guncang China Barat Laut
Gempa menyebabkan kerusakan besar, termasuk rumah-rumah roboh. Pasokan listrik dan air terganggu di beberapa desa, menurut laporan media pemerintah. Zhang Hongxiang/Xinhua via AP)

Tiongkok, meskipun dikenal sebagai kekuatan ekonomi global, juga memiliki catatan yang signifikan terkait risiko gempa bumi. Sebagai negara yang terletak di atas beberapa lempeng tektonik yang aktif, Tiongkok telah menyaksikan gempa bumi yang mematikan, salah satunya adalah gempa Sichuan pada tahun 2008 yang menewaskan lebih dari 87.000 orang. 

Faktor utama yang menyebabkan rentannya Tiongkok terhadap gempa adalah pertemuan beberapa lempeng tektonik yang menciptakan tekanan dan gesekan di bawah permukaan tanah. Negara ini telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan sistem peringatan dan kesiapsiagaan, serta meningkatkan standar bangunan untuk mengurangi risiko kerusakan akibat gempa bumi.

 

4. Filipina

Gempa Filipina
Lembaga tersebut mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 22.37 waktu setempat (GMT 14.37) terjadi pada kedalaman 25 km, sekitar 30 km timur laut Kota Hinatuan. (AP Photo/Ivy Marie Mangadlao)

Filipina, yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, menjadi salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi di dunia. Ditambah lagi dengan frekuensi tinggi badai tropis, Filipina sering kali harus menghadapi ancaman ganda dari bencana alam. Penduduk setempat, menyadari risiko ini, telah mengambil langkah proaktif untuk menjaga keselamatan mereka dengan membangun struktur bangunan yang tahan gempa. 

Di tengah kerentanan terhadap tanah longsor yang mematikan, Filipina berusaha untuk memitigasi risiko ini dengan pembangunan infrastruktur yang memperhitungkan potensi bahaya seismik. Selain itu, karena letak geografisnya yang bergunung-gunung, Filipina juga memiliki risiko tambahan dari gempa bumi yang dapat dipicu oleh aktivitas seismik di kawasan tersebut.

 

5. Iran

Gempa Irak-Iran
Tim penyelamat mencari korban usai gempa berkekuatan 7.3 SR menghantam di Sarpol-e Zahab, Provinsi Kermanshah, Iran, (13/11). Gempa dahsyat di perbatasan Irak-Iran ini menewaskan ratusan orang dan melukai 1.600 lainnya. (Pouria Pakizeh/ISNA via AP)

Iran, sebuah negara yang menghadap ke aktivitas seismik berfrekuensi tinggi, menempati posisi rawan gempa bumi yang signifikan. Garis patahan yang melintasi negara ini menjadi salah satu penyebab utama risiko ini, menciptakan medan kasar dan mengakibatkan ketidakstabilan pada struktur bangunan. Sejarah gempa bumi dahsyat di Iran, dengan ribuan korban jiwa selama bertahun-tahun, memberikan gambaran seriusnya ancaman ini. 

Provinsi Gilan menjadi saksi tragis dari salah satu gempa terburuk pada tahun 1990, yang merenggut lebih dari 40.000 nyawa. Meskipun menghadapi bencana alam yang mengerikan, masyarakat Iran tetap tinggal di negara ini dan menunjukkan ketahanan luar biasa. Kesadaran akan risiko gempa dan kesiapan masyarakat untuk menghadapi situasi darurat menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan memitigasi dampak gempa bumi di masa mendatang.


6. Turki

Satu Bulan Sejak Gempa Turki-Suriah
Gambar ini memperlihatkan bangunan yang hancur di Hatay pada 6 Maret 2023, satu bulan setelah gempa besar melanda Turki tenggara. Gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang sebagian besar Turki dan sebagian Suriah pada 6 Februari 2023, menewaskan lebih dari 50.000 orang di kedua negara, dengan sekitar 46.000 di pihak Turki. (OZAN KOSE / AFP)

Terletak di perbatasan antara Asia dan Eropa, Turki merupakan negara yang terpapar risiko gempa bumi yang cukup tinggi. Dengan posisinya di semenanjung Anatolia, antara wilayah Balkan dan Eropa Timur, serta berada di antara Lempeng Afrika dan Arab, Turki secara reguler mengalami guncangan gempa pada berbagai tingkatan setiap tahunnya. 

Meskipun terdapat risiko seismik yang signifikan, banyak orang masih memilih untuk tinggal di Turki, terpesona oleh kekayaan budaya dan keindahan alamnya. Eurasia, di mana Turki terletak, sering kali menjadi sasaran aktivitas seismik karena dekat dengan beberapa patahan besar garis, meningkatkan potensi risiko gempa di wilayah tersebut. Wilayah Anatolia, yang merupakan bagian dari Lempeng Turki, secara geografis terjepit di antara lempeng tektonik Arab dan Eurasia di utara, menjadikan Turki salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi.

Dengan sejarah mengalami ribuan gempa setiap tahunnya, pada Februari 2023, Turki bahkan mengalami gempa bumi dengan magnitudo 7,8 skala richter, yang dapat dianggap sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah modernnya.

 

7. Peru

Gempa Magnitudo 6,7 di Ekuador Bikin Dermaga Rusak
Gempa tersebut, yang dilaporkan Survei Geologi AS berkekuatan 6,8, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 445 lainnya. Empat belas meninggal di Ekuador, dan satu di Peru. (ARIEL SUAREZ / AFP)

Berada di jantung Cincin Api, Peru adalah negara yang kerap kali terpapar risiko gempa bumi. Mengalami gempa kecil, sedang, hingga besar, Peru harus menghadapi potensi kerusakan yang signifikan pada bangunan dan infrastruktur, yang dapat membahayakan nyawa penduduk. Untuk mengatasi ancaman ini, Peru mengambil langkah serius dengan melaksanakan latihan gempa nasional secara berkala. 

Dalam upaya mencegah jatuhnya korban jiwa, pemerintah dan masyarakat Peru berkolaborasi untuk memperkuat kesadaran akan risiko gempa, menyediakan pelatihan evakuasi, dan meningkatkan infrastruktur keamanan. Kesadaran dan persiapan yang kuat diharapkan dapat membantu mengurangi dampak bencana alam dan melindungi nyawa penduduk Peru di masa depan.

 

 

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya