Liputan6.com, Jakarta Isis Eloah Ferreira Alves, seorang bayi asal Brazil menjadi sorotan setelah kelahirannya yang luar biasa pada tahun 2022 lalu. Bayi ini lahir dengan tidak kurang dari empat ginjal, suatu kondisi langka yang jarang ditemui dalam literatur medis.
Ibu dari bayi tersebut, Thalia Silva Alves, 21, menyatakan, "Putri saya langka dan unik." Menurut laporan Jam Press, dokter menyadari adanya masalah ginjal pada Isis saat masih dalam kandungan, meskipun penyebab pastinya belum diketahui.
Pentingnya masalah ini terungkap ketika Isis menjalani operasi pada usia 5 bulan. Selama operasi tersebut, petugas medis menemukan bahwa Isis tidak hanya memiliki satu ginjal, melainkan dua ginjal tambahan. Bahkan terjadi insiden langka salah satu ginjalnya ditemukan tak bisa dijadikan untuk donor ginjal.
Advertisement
Meskipun kebanyakan orang dilahirkan dengan dua ginjal, kondisi memiliki satu atau lebih ginjal tambahan, yang disebut ginjal supernumerary, sangat langka dengan kurang dari 100 kasus yang pernah tercatat. Berikut Liptan6.com merangkum kelainan medis bayi langka dengan empat ginjal melansir dari New York Post, Kamis (18/1/2024).
Penyebab Bayi Lahir Punya 4 Ginjal
Ginjal supernumerary atau ginjal tambahan diyakini disebabkan oleh pembelahan abnormal tali nefrogenik pada dinding embrio selama kehamilan. Ginjal tersebut mungkin menyatu atau tidak dengan ginjal lainnya, dan bisa luput dari perhatian sepanjang hidup.
Namun saat usia 5 bulan, ginjal kanan bagian atas harus diangkat setelah mengalami penyumbatan. Kejadian ini menyebabkan penumpukan urine, yang berakibat pada pembesaran ginjal dan tekanan pada perut serta usus Isis. Akibatnya, Isis mengalami kesulitan dalam makan.
Sayangnya, salah satu dari empat ginjal Isis tidak dapat didonorkan karena pembuluh darahnya tidak sepenuhnya normal, menyulitkan transplantasi. Meskipun demikian, ginjal tersebut telah dikirim untuk analisis di laboratorium.
Advertisement
Fenomena Langka Ginjal Jadi Misteri Dunia Medis
Dr. Hélio Buson, ahli urologi anak yang melakukan operasi pada Isis, menyampaikan, "Orang mungkin bertanya, 'Apakah ginjal ini dapat menyebabkan masalah di masa depan?' Mungkin saja, tapi mungkin juga tidak akan terjadi apa-apa."
Dia menekankan perlunya pemantauan klinis jangka panjang, mungkin hingga usia dewasa, untuk memahami dampak dari kondisi langka ini.
Saat ini berusia 13 bulan, Isis sering dirawat di rumah sakit karena rentan terkena pneumonia setiap kali terkena flu. Meskipun mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik, ibunya menyatakan bahwa Isis tetap berusaha menjalani kehidupan normal.
Â