Waspada, Flu Singapura Bisa Menyebabkan Komplikasi yang Serius

Flu Singapura, dikenal dalam dunia medis sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit yang menampakkan gejala di area tangan, kaki dan mulut akibat infeksi yang sangat menular.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 23 Jan 2024, 14:49 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 12:35 WIB
Jangan Panik, Ini Langkah Penanganan Flu Singapura pada Anak yang Bisa Dilakukan di Rumah
Jika tidak segera ditangani, Flu Singapura bisa sebabkan komplikasi serius pada anak. Simak langkah penanganannya berikut ini! (pexels/andrea piacquadio).

Liputan6.com, Jakarta Flu Singapura, dikenal dalam dunia medis sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyebaran flu singapura semakin meluas dan menjadi perhatian serius, karena gejalanya seringkali mirip dengan flu biasa namun dapat menjadi sangat berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala flu singapura termasuk demam tinggi, batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sakit kepala. Perlu diketahui, bahwa komplikasi yang dapat timbul akibat flu singapura meliputi sinusitis, dehidrasi, kelumpuhan, meningitis virus,  bahkan bisa berujung pada pneumonia yang bisa berakibat fatal.

Penyebab utama penyebaran flu singapura adalah melalui percikan batuk dan bersin dari penderita yang mengandung virus, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus influenza. Oleh karena itu, mengetahui cara mengatasi flu singapura sangat penting mulai dari menjaga kebersihan diri, menggunakan masker saat sedang sakit, serta menghindari kontak langsung dengan penderita flu singapura.

Untuk pengobatan, segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan resep obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Berikut ini komplikasi flu Singapura yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/1/2024).  

Mengenal Apa Itu Flu Singapura

Flu singapura
(Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Flu Singapura dikenal dalam dunia medis sebagai Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) yang merupakan penyakit akibat infeksi yang sangat menular. Anak-anak di bawah usia 10 tahun termasuk dalam kelompok rentan terhadap Flu Singapura, khususnya mereka yang berusia 5 tahun. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sejak dini menjadi langkah preventif yang penting untuk melawan penyakit ini.

Penyakit Flu Singapura biasanya timbul ketika seorang anak mengalami demam selama 1-3 hari, diikuti dengan munculnya luka di mulut dan ruam pada tangan serta kaki. Dalam beberapa kasus, lesi juga bisa muncul di lutut, siku, bokong, dan selangkangan anak. Meskipun Flu Singapura dianggap sebagai kondisi medis ringan pada anak-anak dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi bukan berarti boleh dianggap enteng. Tindakan pencegahan menjadi krusial untuk menghindarkan dampak yang lebih berbahaya.

Flu Singapura muncul cukup sederhana, setelah anak terinfeksi virus yang mengalami inkubasi selama 3-6 hari sebelum menyebar ke bagian faring dan usus anak. Proses selanjutnya melibatkan perjalanan virus ke jaringan limfoid, menyebar ke kelenjar limfe dan darah, sebelum akhirnya lesi muncul di kulit kaki, tangan, dan mulut anak. Gejala umum Flu Singapura melibatkan demam, batuk, sakit tenggorokan, penurunan nafsu makan, rewel pada bayi dan balita, sariawan di gusi dan lidah, ruam merah di tangan, kaki, dan bokong, serta nyeri perut pada anak.

 

Komplikasi Flu Singapura

Flu Singapura
(Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

 

1. Dehidrasi

Salah satu komplikasi yang sering terjadi akibat flu Singapura adalah dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan, daripada yang masuk yang dapat terjadi akibat demam dan batuk yang berkepanjangan. Hal ini dapat menyebabkan pusing, lemas, mulut kering, serta gangguan fungsi ginjal dan jantung. Penyebab utama dehidrasi akibat flu Singapura adalah kehilangan cairan tubuh melalui demam, berkeringat dan batuk. Oleh karena itu, penting bagi penderita flu Singapura untuk memperbanyak minum air dan minuman elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah-buahan dan sayuran, juga dapat membantu mencegah dehidrasi.

2. Kuku tangan dan kuku kaki terlepas

Flu Singapura juga dikenal sebagai HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease), semakin meluas dan menjadi perhatian masyarakat. Ketika seseorang terinfeksi flu Singapura, virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kuku tangan dan kaki. Hal ini umumnya terjadi pada anak-anak yang mengalami infeksi yang parah. Kuku tangan dan kaki dapat terlepas akibat pembentukan gelembung di bawah kuku yang kemudian pecah, meninggalkan kuku yang rusak.

Komplikasi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan berkembang menjadi infeksi, jika tidak diatasi dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala flu Singapura. Selain itu, untuk mengatasi komplikasi terlepasnya kuku tangan dan kaki akibat flu Singapura, disarankan untuk merawat kuku dengan baik, menjaga kebersihan dan keringat yang berlebih, mengonsumsi makanan bergizi, serta menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. 

3. Meningitis virus (aseptik)

Komplikasi yang bisa terjadi akibat flu Singapura adalah adanya peradangan pada selaput otak, serta sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf. Penyebab utama dari flu Singapura adalah infeksi virus. Virus ini bisa menular melalui udara saat penderita bersin atau batuk, serta dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita. Dengan meningkatnya kasus flu Singapura, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang tepat untuk mengurangi penyebaran virus ini. Waspada terhadap gejala, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengikuti imunisasi yang dianjurkan dapat membantu mengurangi risiko terkena flu Singapura.

4. Ensefalitis atau kelumpuhan

Flu Singapura sangat mudah menular dan umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, belakangan ini kasus flu Singapura semakin meluas dan mulai menyerang orang dewasa juga. Penyebab utama penyakit ini adalah virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh penderita, kontak langsung, dan juga melalui udara.

 

Cara Mencegah Meluasnya Penyakit Flu Singapura

Flu Singapura
(Foto: Unsplash/CDC)

 

Menjaga Kebersihan Diri

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi flu Singapura adalah dengan menjaga kebersihan diri. Hal ini mencakup mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air hangat, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku, dan tidak menyentuh wajah, mata, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit flu, serta jauhi tempat-tempat yang ramai yang dapat menyebarkan virus. Konsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup dan istirahat yang cukup juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Melakukan Desinfeksi Secara Rutin

 

Salah satu cara untuk mengatasi penyebaran flu Singapura adalah dengan melakukan desinfeksi secara rutin. Desinfeksi merupakan proses untuk membunuh atau menghilangkan kuman, termasuk virus, yang ada di permukaan benda atau area tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang terbukti efektif membunuh virus flu Singapura. Dengan melakukan desinfeksi secara rutin di area-area umum, seperti kantor, sekolah, atau fasilitas umum lainnya, kita dapat membantu mengurangi risiko penyebaran flu Singapura. 

Rajin Mencuci Tangan Menggunakan Sabun

Cara mengatasi flu Singapura antara lain dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Ini penting untuk mencegah penularan virus flu Singapura ke orang lain, terutama jika sedang terkena flu. Mencuci tangan dengan sabun membantu menghilangkan kuman dan virus yang menempel pada tangan, sehingga dapat mencegah penularan flu Singapura. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah batuk atau bersin dan setelah menggunakan toilet adalah hal yang penting dilakukan untuk melindungi diri dan orang lain dari flu Singapura.

 

Mengajarkan Anak untuk Tidak Menyentuh Mulut dan Hidung

Cara mengatasi penyebaran flu Singapura selanjutnya adalah dengan mengajarkan anak untuk tidak menyentuh mulut dan hidung. Hal ini penting karena virus flu dapat masuk ke tubuh melalui permukaan kulit yang terdapat di sekitar mulut dan hidung. Dengan mengajarkan anak untuk tidak menyentuh area tersebut, dapat membantu mencegah penyebaran virus flu Singapura. Membersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh juga perlu dilakukan, untuk mencegah penyebaran virus.

Menghindari Berbagi Makanan dan Peralatan Pribadi

Kebiasaan berbagi makanan dan peralatan pribadi seperti gelas, sendok, garpu, atau botol minum dapat meningkatkan risiko penularan flu singapura, terutama jika salah satu orang dalam kelompok tersebut sedang mengalami gejala flu. Dengan menghindari berbagi makanan dan peralatan pribadi, dapat membantu mencegah penyebaran virus flu singapura ke orang lain.

Isolasi Diri Ketika Sakit

Langkah penting dalam mengatasi flu Singapura adalah dengan melakukan isolasi diri ketika sakit. Isolasi diri dilakukan untuk mencegah penularan virus ke orang lain. Ketika seseorang mengalami gejala flu Singapura, penting untuk tetap di rumah dan menghindari kontak langsung dengan orang lain, terutama yang rentan terhadap penyakit, seperti anak-anak, lanjut usia, dan orang dengan sistem imun yang lemah. Selama isolasi diri, orang yang sakit perlu menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, dan membersihkan permukaan yang sering disentuh. Selain itu, penting untuk mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh dokter dan minum banyak air. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya