Liputan6.com, Jakarta Tantrum, atau yang biasa dikenal sebagai adegan marah-marah yang tidak terkontrol, seringkali diidentikkan dengan perilaku anak kecil. Namun, tahukah Anda bahwa tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa? Tantrum dewasa adalah fenomena yang mungkin belum banyak dipahami, namun pengetahuan akan hal ini sangat penting untuk dapat mengatasi situasi ini ketika terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa penyebab tantrum pada orang dewasa antara lain stres, kelelahan, ketidakpuasan, rasa frustasi, dan ketidakmampuan untuk mengatasi emosi. Tantrum dewasa bisa disebabkan oleh berbagai hal dan bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia.
Untuk mengatasinya, penting untuk belajar mengenali tanda-tanda bahwa situasi mulai berpotensi menjadi tantrum. Selain itu, penting juga untuk praktikkan teknik-teknik relaksasi, seperti meditasi atau olahraga, untuk membantu mengelola stres dan emosi. Hal lain yang penting adalah komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitar, sehingga kita bisa mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih sehat dan meminimalisir terjadinya tantrum. Semua ini merupakan langkah penting untuk memahami dan mengatasi tantrum pada orang dewasa.
Lalu apa sebenarnya tantrum dewasa itu? Simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (1/2/2024).
Apa itu tantrum pada orang dewasa?
Tantrum dewasa adalah reaksi emosional yang biasanya ditunjukkan dengan kemarahan, frustrasi, atau kekecewaan yang berlebihan. Tanda-tanda tantrum pada orang dewasa meliputi kedutan wajah, menggertakkan gigi, atau bahkan berteriak dan melampiaskan emosi secara fisik. Penyebab tantrum pada orang dewasa dapat bervariasi, mulai dari tekanan pekerjaan, masalah hubungan, hingga gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.
Tantrum pada orang dewasa dapat berbahaya karena dapat mengganggu hubungan personal dan profesional, serta berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Dampak tantrum yang sering terjadi antara lain stres, kecemasan, atau bahkan peningkatan risiko penyakit jantung dan gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, penting untuk belajar mengenali dan mengelola tantrum dengan cara yang sehat, seperti melalui terapi atau teknik relaksasi. Dengan demikian, dapat membantu orang dewasa merasa lebih tenang dan bahagia dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa
Tantrum adalah sebuah kondisi emosional yang seringkali dianggap hanya dialami oleh anak-anak. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa orang dewasa pun dapat mengalami tantrum dengan gejala yang berbeda. Penyebab dari tantrum pada orang dewasa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Situasi dalam Kehidupan yang Bisa Membuat Stres
Tantrum dewasa adalah suatu reaksi stres yang mungkin belum banyak dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak situasi yang dapat membuat seseorang merasa stres, seperti masalah dalam hubungan yang tidak seimbang dan kurangnya empati dari orang lain. Kedewasaan dapat membantu dalam menghadapi masalah tersebut, karena dengan kedewasaan seseorang dapat lebih sabar, mengontrol emosi, dan mencari solusi yang lebih baik.
Ketika seseorang berada dalam hubungan yang tidak seimbang, kedewasaan dapat membantu untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih bijaksana, yaitu dengan berkomunikasi secara jujur dan terbuka untuk mencari solusi bersama-sama. Kurangnya empati dari orang lain juga dapat menyebabkan stres, tetapi dengan kedewasaan seseorang dapat belajar untuk mengelola emosi dan tetap tenang dalam menghadapi situasi tersebut.
Dengan demikian, kedewasaan memiliki peran penting dalam mengatasi stres yang muncul dari berbagai masalah kehidupan. Seseorang yang mampu menggunakan kedewasaannya dengan baik akan dapat menghadapi situasi yang menimbulkan stres dengan lebih tenang dan bijaksana.
2. Kesulitan Mengelola Emosi
Kesulitan mengelola emosi dapat menyebabkan tantrum dewasa yang tidak terkendali. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menyediakan strategi pengendalian emosi yang sehat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengakui dan mengungkapkan emosi secara positif. Dengan mengenali emosi yang dirasakan, seseorang dapat lebih mudah mengelolanya dengan cara yang tepat.
Berlatih teknik relaksasi juga sangat penting dalam mengendalikan emosi. Meditasi, teknik pernapasan, atau yoga dapat menjadi pilihan yang efektif untuk meredakan stres dan mengontrol reaksi emosional.
Selain itu, mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor juga dapat membantu seseorang dalam mengelola emosi dengan lebih baik. Mereka dapat memberikan dukungan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan dalam mengendalikan emosi.
Dengan mengenali dan mengelola emosi secara sehat, seseorang dapat menghindari tantrum dewasa yang merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Melalui penerapan strategi pengendalian emosi, teknik relaksasi, dan bantuan dari profesional, seseorang dapat memperoleh keseimbangan emosional yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Depresi
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang seringkali berhubungan dengan kemarahan. Gejala depresi seperti perasaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, menurunnya energi, perubahan nafsu makan atau tidur, dan perasaan tidak berharga atau bersalah dapat meningkatkan kemarahan pada seseorang yang mengalami depresi.
Tanda-tanda kemarahan yang terkait dengan depresi dapat berupa perubahan mood yang tajam, mudah tersinggung, sulit mengendalikan emosi, dan perilaku agresif. Untuk mengelola kemarahan pada seseorang yang mengalami depresi, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Hal ini meliputi terapi psikologis, penanganan medis, dan dukungan sosial.
Cara mengelola kemarahan pada seseorang yang mengalami depresi antara lain dengan memahami dan mengakui perasaan kemarahan, mencari bantuan profesional seperti konseling atau terapi, mengembangkan strategi untuk mengatasi kemarahan, serta menjaga kesehatan fisik dan pola tidur yang baik. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga berperan penting dalam membantu seseorang yang mengalami depresi dalam mengelola kemarahan mereka.
4. Perubahan Hormon
Perubahan hormon dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami tantrum dewasa. Ketika seseorang mengalami perubahan hormonal, seperti saat menginjak usia dewasa, hormon-hormon dalam tubuh bisa menjadi tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan perubahan emosi yang drastis, termasuk kemarahan dan kegelisahan yang berlebihan.
Emosi baru yang muncul akibat perubahan hormonal bisa membuat seseorang merasa sulit untuk mengendalikan diri. Mereka mungkin rentan terhadap reaksi emosional yang berlebihan, seperti marah yang tidak terkendali atau menangis tanpa sebab yang jelas. Mengelola emosi ini bisa menjadi tantangan, tetapi penting untuk belajar cara mengatasi tantrum dewasa dengan baik.
Untuk mengelola emosi akibat perubahan hormonal, penting untuk mengenali tanda-tanda emosi yang sedang dirasakan. Selain itu, penting juga untuk mencari cara untuk meredakan emosi, seperti dengan berolahraga, mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas yang menenangkan. Berbicara dengan seseorang yang dipercaya juga bisa membantu mengurangi tekanan emosional. Melalui pengelolaan emosi yang baik, seseorang dapat mengurangi dampak hormonal dalam mengalami tantrum dewasa.
5. Adanya Gangguan Kesehatan Mental
Tantrum dewasa adalah gejala dari gangguan kesehatan mental yang sering kali belum banyak dipahami. Mengalami amukan tanpa kontrol dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mental yang mendasarinya. Beberapa gejala kesehatan mental yang dapat menyebabkan amukan termasuk gangguan bipolar, gangguan depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan kontrol impulsif.
Penderita gangguan bipolar mungkin mengalami perubahan mood yang ekstrem, sementara depresi dapat menyebabkan perasaan putus asa dan marah yang tidak terkendali. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat memicu reaksi amukan, begitu juga dengan gangguan kontrol impulsif.
Penting untuk mencari bantuan dari tenaga profesional untuk kesehatan mental ketika menghadapi kondisi amukan yang tidak terkendali. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu dalam menangani gangguan kesehatan mental yang mendasari amukan. Dengan perawatan yang tepat, penderita dapat belajar untuk mengelola emosi dan mengatasi amukan yang tidak terkendali. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencari pertolongan profesional jika mengalami gejala amukan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Cara untuk Mengatasinya
Tantrum dewasa adalah suatu kondisi di mana seseorang menunjukkan perilaku yang tidak terkendali dan emosional yang seringkali tidak proporsional dengan situasi yang dihadapi. Meskipun seringkali dianggap sebagai perilaku anak-anak, tantrum dewasa juga dapat terjadi pada orang dewasa. Tantrum dewasa bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, atau ketidakmampuan dalam mengelola emosi. Namun, meskipun demikian, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat membantu seseorang mengatasi tantrum dewasa.
1. Cermati Situasinya
Tantrum dewasa adalah kondisi di mana seseorang dewasa mengalami ledakan emosi yang tidak terkontrol, sering kali dihadapi dengan perilaku yang tidak terduga dan agresif. Situasi ini dapat terkait dengan gangguan mental seperti gangguan mood atau gangguan kepribadian.
Penting untuk memahami bahwa tantrum dewasa dapat terjadi karena berbagai alasan, dan seringkali terkait dengan stres, kecemasan, atau kurangnya keterampilan untuk mengelola emosi. Teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat membantu dalam mengendalikan emosi dan meredakan stres.
Tantrum dewasa juga dapat menjadi tanda kurangnya kedewasaan dalam menghadapi konflik dan tekanan. Kedewasaan pria ditandai dengan kemampuan untuk menghadapi situasi dengan tenang dan bijaksana. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi dan konflik untuk mencapai kedewasaan yang sehat.
Memahami kesehatan mental dan pentingnya mengelola emosi dengan baik juga merupakan langkah penting dalam menghadapi tantrum dewasa. Mendapatkan bantuan dari profesional kesehatan mental juga dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah ini dengan lebih baik.
2. Berikan Kesempatan untuk Relaksasi
Tantrum dewasa adalah sebuah fenomena emosional yang mungkin kurang dipahami oleh banyak orang. Untuk mengelola dan mengendalikan emosi, penting untuk mempraktikkan teknik relaksasi secara teratur. Salah satu cara efektif untuk mengurangi ledakan emosi adalah dengan melakuan latihan relaksasi, seperti relaksasi otot atau teknik pernapasan. Dengan mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif dan melakukan pernapasan dalam, kita dapat memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk merilekskan diri dan mengendalikan emosi.
Meluangkan waktu untuk melakukan teknik relaksasi merupakan langkah penting dalam mengelola kemarahan dan tantrum dewasa. Dengan mempraktikkan pernapasan dalam dan latihan relaksasi secara konsisten, kita dapat meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan emosi dan merespons situasi dengan lebih tenang. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk melakukan teknik relaksasi dan memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk merilekskan pikiran dan tubuh.
3. Komunikasikan dengan Baik
Komunikasi yang baik sangat penting dalam mengatasi tantrum dewasa, yang mungkin belum banyak dipahami oleh orang-orang. Dengan berkomunikasi dengan baik, seseorang dapat meredakan emosi yang tidak terkendali. Dengan berbicara secara jelas dan terbuka, orang-orang dapat memahami masalah yang sedang dihadapi oleh orang lain dan mencari solusi yang tepat.
Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membantu orang lain memahami perasaan dan kebutuhan Anda. Dengan berbicara secara sopan dan menghormati pendapat orang lain, Anda juga dapat menciptakan hubungan yang sehat dan saling menghargai. Ingatlah bahwa cara Anda memperlakukan orang lain juga merupakan bagian dari komunikasi yang sehat.
Dengan demikian, komunikasi yang baik dapat membantu mengatasi tantrum dewasa dengan cara yang lebih efektif dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekitar Anda.
Dengan berkomunikasi secara efektif dan berempati, tantrum dewasa bisa lebih baik dikelola dan berkurang kejadian yang merugikan.
4. Meminta Bantuan pada Profesional
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan mengelola tantrum dewasa, penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional yang ahli di bidang ini.
Cari terapis yang dapat memberikan pengajaran mengenai teknik relaksasi dan keterampilan mengelola perasaan. Pastikan juga bahwa terapis yang Anda pilih dapat memberikan dukungan dalam mengidentifikasi dan memproses emosi yang muncul.
Dengan bantuan mereka, Anda dapat belajar cara mengatasi tantrum dewasa dengan lebih efektif dan dapat memperbaiki kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
Dengan berkonsultasi pada profesional, Anda dapat menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi tanturm dewasa dan dapat belajar cara mengendalikan emosi dengan lebih baik.
Advertisement