40 Contoh Kata Abstrak yang Wajib Disimak, Ketahui Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Kata abstrak memainkan peran sentral dalam sebuah karya tulis ilmiah.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 05 Feb 2024, 16:25 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 16:25 WIB
Ilustrasi membaca buku, teks biografi diri sendiri
Ilustrasi membaca buku, teks biografi diri sendiri. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata abstrak adalah jenis kata benda yang tidak bisa dilihat, diraba, ataupun dirasakan dengan indera. Kata abstrak ini biasanya menggambarkan konsep, perasaan, atau gagasan yang tidak berwujud secara fisik. Misalnya kata “kebahagiaan” adalah contoh kata abstrak, karena kebahagiaan itu sendiri tidak dapat dilihat atau diraba, namun kita bisa merasakannya.

Selain itu, contoh kata abstrak dapat juga digunakan dalam kalimat untuk menyatakan konsep atau ide. Misalnya, dalam kalimat "Kepedulian terhadap sesama merupakan hal yang penting", kata "kepedulian" merupakan contoh dari kata abstrak yang menyatakan suatu konsep atau ide. Penggunaan kata abstrak dalam kalimat ini, membantu untuk menyatakan pemikiran, perasaan, atau gagasan yang tidak berwujud dengan jelas.

Untuk menggunakan contoh kata abstrak dalam kalimat, kita perlu memperhatikan penggunaan yang tepat agar memberikan makna yang jelas. Kita juga harus memahami konteks kalimat, agar kata abstrak tersebut dapat dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar.

Sebagai contoh, penggunaan kata abstrak "ketulusan" dalam kalimat pernyataan "Ketulusan hati merupakan kunci keberhasilan" memiliki arti yang jelas dan pembaca dapat memahami konsep yang ingin disampaikan. Berikut ini contoh kata abstrak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/5/2024). 

Pengertian Abstrak

Ilustrasi membaca, buku
Ilustrasi membaca, buku. (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Abstrak memainkan peran sentral dalam sebuah karya tulis ilmiah dan umumnya ditempatkan di halaman pertama. Fungsinya adalah menyajikan rangkuman singkat, dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis karya tersebut. Abstrak berfungsi sebagai gambaran garis besar, memberikan informasi esensial kepada penguji atau pembaca tentang substansi dan tujuan penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Proses penulisan abstrak memerlukan kejelasan dan ketepatan dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, abstrak perlu ditulis secara ringkas namun akurat, mudah dipahami, serta padat.

Tujuannya adalah agar pembaca dapat dengan cepat memahami esensi penelitian tanpa harus membaca keseluruhan naskah. Jumlah kata yang lazim dalam sebuah abstrak karya tulis ilmiah berkisar antara 250 hingga 400 kata. Berikut ini ada beberapa pendapat dari sejumlah ahli diantaranya: 

Frederick Wilfrid Lancaster

Frederick Wilfrid Lancaster menjelaskan jika abstrak dalam sebuah karya ilmiah adalah suatu representasi yang tak hanya ringkas namun juga begitu akurat terhadap isi karya tulis ilmiah tersebut. Meski pada proses penulisan abstrak menggunakan berbagai macam kalimat yang ada di dalam karya tulis ilmiah. Namun, abstrak adalah sepenggal teks yang diciptakan oleh penulisnya. Meski begitu, perlu diketahui juga jika abstrak juga bukan suatu kutipan langsung dari penulisnya.

Clarence W Rowley

Clarence W Rowley menjelaskan bahwa abstrak adalah serangkaian penyajian isi karya tulis ilmiah yang dibuat secara ringkas serta akurat dalam gaya yang sama dengan karya tulis ilmiah aslinya.

International Standard Organization (ISO)

International Standard Organisation (ISO) menjelaskan bahwa abstrak merupakan suatu bagian daripada uraian secara singkat namun juga tetap akurat, sehingga bisa mewakili isi suatu karya tulis ilmiah tanpa perlu diberikan tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa perlu melihat siapa yang membuat sari karangan tersebut.

Contoh

Ilustrasi perpustakaan, membaca buku, belajar
Ilustrasi perpustakaan, membaca buku, belajar. (Photo Copyright by Freepik)

1. Cinta - Dia menunjukkan cintanya padaku setiap hari.

2. Kebahagiaan - Kebahagiaan sejati tidak bisa dibeli dengan uang.

3. Kesedihan - Ibuku merasakan kesedihan yang mendalam setelah kepergian ayah.

4. Keberanian - Dia menunjukkan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

5. Ketakutan - Anak itu penuh ketakutan saat melihat hantu di film horor.

6. Kebahagiaan - Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan dalam hidup.

7. Kecemasan - Kecemasan tentang masa depan selalu menghantuinya.

8. Kebahagiaan - Kebahagiaan datang dari kesederhanaan hidup.

9. Kejujuran - Kejujuran adalah pondasi utama dalam hubungan.

10. Kebencian - Kebencian tidak akan membawa kebaikan dalam hidup.

11. Kelelahan - Rasa kelelahan setelah bekerja seharian sangat terasa.

12. Kekuatan - Dia menemukan kekuatan dalam kesulitan yang dihadapinya.

13. Kelembutan - Kelembutan dalam bertutur kata membuatnya disukai banyak orang.

14. Kebijaksanaan - Kebijaksanaan adalah kunci dalam membuat keputusan yang tepat.

15. Keyakinan - Keyakinan yang kuat bisa menjadikan seseorang sukses.

16. Kesabaran - Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi ujian hidup.

17. Kepercayaan - Kepercayaan adalah dasar dalam membangun hubungan yang baik.

18. Kebahagiaan - Kebahagiaan sejati datang dari dalam.

19. Kasih sayang - Kasih sayang dari keluarga membuat hidupnya lebih berarti.

20. Kediniaan - Kediniaan tidak akan membawa kebaikan dalam hidup.

21. Kemarahan - Kemarahan akan merusak hubungan di antara kita.

22. Keberuntungan - Keberuntungan tidak selalu datang kepada orang yang beruntung.

23. Keputusasaan - Rasa keputusasaan muncul setelah semua usahanya gagal.

24. Kegagalan - Kegagalan bukan akhir dari segalanya.

25. Kepedulian - Kepedulian terhadap sesama adalah tanda kepribadian yang baik.

26. Kedamaian - Kedamaian batin sangat penting bagi kesehatan mental.

27. Keberhasilan - Keberhasilan datang kepada mereka yang berani mencoba.

28. Kedewasaan - Kedewasaan adalah bukti dari tanggung jawab seorang individu.

29. Kesetiaan - Kesetiaan adalah pondasi dalam hubungan yang langgeng.

30. Keraguan - Keraguan akan membuatmu gagal sebelum mencoba.

31. Kesenangan - Kesenangan sederhana bisa membuat hidup lebih berarti.

32. Kegembiraan - Kegembiraan mereka terpancar dari wajah mereka.

33. Kemurahan hati - Kemurahan hati mereka membuat banyak orang terbantu.

34. Kebencian - Kebencian hanya akan merusak hatimu sendiri.

35. Kesusahan - Kesusahan dalam hidup membuatnya semakin kuat.

36. Keberanian - Keberanian untuk berubah akan membawa kebaikan dalam hidup.

37. Kedermawanan - Kedermawanan mereka sangat membantu bagi yang membutuhkan.

38. Kelalaian - Kelalaian dalam pekerjaan akan berdampak buruk pada hasilnya.

39. Kesempurnaan - Kesempurnaan hanyalah ilusi yang tidak akan pernah tercapai.

40. Kesederhanaan - Kesederhanaan dalam hidup membuatnya lebih bahagia.

Jenis-Jenis

Ilustrasi buku, cerpen, novel
Ilustrasi buku, cerpen, novel. (Image by Freepik)

Abstrak Indikatif

Abstrak indikatif merupakan jenis abstrak pertama yang menyajikan uraian singkat, mengenai masalah yang terdapat dalam laporan atau karya tulis ilmiah yang sedang dikembangkan. Tujuannya adalah memberikan indikasi cakupan tulisan, tanpa perlu menggambarkan seluruh isi. Abstrak indikatif diperlukan pada tahap awal penulisan karya tulis ilmiah yang belum selesai, terutama untuk keperluan seperti simposium, seminar, atau kongres.

Abstrak Informatif

Jenis abstrak informatif dapat dianggap sebagai versi miniatur dari laporan atau karya tulis ilmiah asli, lengkap dengan data dan informasi terperinci. Abstrak informatif mencakup elemen-elemen penting seperti judul, penulis, intuisi, tujuan, metode, analisis, hasil penelitian dan simpulan. Penulis menyajikan informasi secara komprehensif, memudahkan pembaca untuk memahami keseluruhan karya tulis ilmiah hanya melalui abstrak ini.

Abstrak Kritis (Critical Abstrak)

Abstrak kritis memberikan gambaran temuan, informasi utama dan komentar mengenai validitas, reliabilitas, atau kelengkapan studi. Peneliti mengevaluasi makalah dan seringkali membandingkannya dengan karya tulis ilmiah lain dalam subjek yang sama. Abstrak kritis umumnya memiliki panjang sekitar 400-500 kata karena mencakup komentar interpretatif tambahan, meskipun jarang digunakan dalam konteks akademis.

Abstrak Deskriptif

Abstrak deskriptif memberikan gambaran ringkas tentang informasi yang ditemukan dalam suatu karya tulis ilmiah tanpa membuat penilaian, hasil, atau kesimpulan. Jenis ini dianggap sebagai garis besar pekerjaan dan umumnya pendek, sekitar 100 kata atau kurang.

Abstrak Sorot (Highlight Abstrak)

Abstrak sorot atau highlight dibuat khusus untuk menarik perhatian pembaca pada penelitian tertentu. Tidak ada kepura-puraan dalam abstrak ini, namun komentar yang tidak lengkap dan terkemuka, dapat digunakan untuk memicu minat pembaca. Abstrak jenis ini tidak dapat berdiri sendiri dan jarang digunakan dalam penulisan akademis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya