Tes Depresi, Pahami Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Depresi merupakan gangguan mental yang serius dan kompleks yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.

oleh Husnul Abdi diperbarui 06 Feb 2024, 18:05 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 18:05 WIB
Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi. (Lucija Rasonja/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Depresi merupakan gangguan mental yang serius dan kompleks yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Orang yang mengalami depresi cenderung merasa sedih, kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya mereka nikmati, dan merasa putus asa.

Depresi juga dapat memengaruhi cara seseorang makan dan tidur, serta membuat mereka merasa rendah diri. Dalam beberapa kasus yang parah, depresi bahkan dapat memicu pemikiran atau tindakan bunuh diri.

Depresi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keturunan, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, serta peristiwa traumatis atau stres yang berkepanjangan. Meskipun ada stigma yang melekat pada gangguan mental, penting untuk diingat bahwa depresi bukanlah hal yang dapat dikendalikan oleh penderita. Orang yang mengalami depresi bukanlah lemah atau tidak cukup kuat untuk mengatasi masalah mereka.

Terkadang, orang yang mengalami depresi juga merasa tidak akan pernah sembuh. Namun demikian, depresi dapat diobati. Langkah pertama penting adalah mengakui bahwa kamu membutuhkan bantuan dan dukungan. Depresi bisa diatasi dengan bantuan medis, terapi, serta dukungan dari keluarga dan teman-teman. Jika kamu atau orang yang kamu cintai mengalami gejala depresi, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (6/2/2024) tentang tes depresi.

Tes Depresi

Sebelum mengenali tes depresi, kamu perlu memahami artinya terlebih dahulu. Depresi adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan yang berlebihan, dan perasaan rendah diri yang berkepanjangan. Depresi bukan hanya sekadar rasa sedih yang gejalanya dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Tes depresi atau tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi depresi antara lain adalah tes Beck Depression Inventory (BDI) dan tes Patient Health Questionnaire (PHQ-9). Tes depresi BDI adalah kuesioner self-report yang terdiri dari 21 pertanyaan untuk mengukur tingkat keparahan depresi seseorang. Sementara itu, tes depresi PHQ-9 adalah kuesioner yang digunakan untuk mendeteksi depresi dan mengukur seberapa sering gejala-gejalanya muncul.

Penting untuk diingat bahwa jika seseorang mengalami gejala depresi, sebaiknya segera mencari bantuan dari tenaga medis atau psikolog yang berkualitas. Depresi bukanlah hal yang sepele dan bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman mengenai depresi dan tes deresi penting untuk ditingkatkan.

Gejala Depresi

Depresi
Ilustrasi depresi. (Foto: Foundry Co dari Pixabay)

Setelah mengenali tes depresi, kamu perlu juga mengenali gejalanya. Depresi merupakan gangguan mental yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Gejala depresi dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Tes depresi juga dapat dikenali dari gejalanya ini. Beberapa gejala umum dari depresi antara lain:

  1. Perasaan sedih, kosong, atau putus asa yang berkelanjutan
  2. Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang biasa diikuti
  3. Gangguan tidur, baik itu insomnia maupun tidur berlebih
  4. Perubahan berat badan, baik itu penurunan atau kenaikan secara signifikan
  5. Gangguan konsentrasi, keputusasaan, dan kebingungan
  6. Perasaan lelah atau kelelahan yang berkelanjutan
  7. Merasa bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya
  8. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Apabila seseorang mengalami beberapa atau bahkan seluruh gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut mengalami depresi. Sangat penting untuk mengenali dan memahami gejala-gejala depresi juga dengan melakukan tes depresi, serta segera mencari bantuan profesional apabila mengalami gejala tersebut.

Penyebab Depresi

Depresi adalah kondisi mental yang menyebabkan perasaan sedih, kehilangan minat, dan energi yang rendah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penyebab depresi dapat bervariasi dari individu ke individu, namun ada beberapa faktor umum yang dapat memicu kondisi ini. Beberapa penyebab depresi antara lain:

  1. Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan mental, termasuk depresi, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.
  2. Perubahan hormon: Perubahan hormon dalam tubuh, seperti saat hamil, pasca melahirkan, atau saat mengalami menopause, dapat menjadi pemicu depresi.
  3. Trauma atau stres: Pengalaman traumatis atau stres yang berkepanjangan bisa memicu perkembangan depresi.
  4. Gangguan kesehatan mental lainnya: Gangguan mental lain seperti kecemasan, bipolar, atau gangguan kepribadian tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.
  5. Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis seperti penyakit jantung, kanker, atau diabetes juga dapat menimbulkan depresi.

Memahami penyebab depresi dapat membantu individu untuk lebih waspada terhadap gejala dan mendapatkan bantuan yang tepat. Melalui pengobatan dan dukungan yang tepat, depresi dapat diatasi dan individu dapat kembali memperoleh kesehatan mental yang baik.

Cara Mengatasi Depresi

olahraga
Ilustrasi orang kena depresi dan ganguan kecemasan. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)

Depresi adalah kondisi mental yang serius yang dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Untuk mengatasi depresi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk melakukan terapi dan mendapatkan saran yang tepat.
  2. Terapkan gaya hidup yang sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
  3. Hindari faktor pemicu depresi, seperti stres dan tekanan emosional. Usahakan untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.
  4. Jalin hubungan sosial yang baik dengan orang-orang terdekat dan bertukar pikiran dengan mereka. Rasa terhubung dengan orang lain dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan terisolasi.
  5. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga atau teman. Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu mengatasi depresi.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan seseorang yang mengalami depresi dapat memperbaiki kesehatan mentalnya.

Cara Mencegah Depresi

Depresi merupakan kondisi mental yang serius dan bisa memengaruhi kesehatan fisik seseorang. Untuk mencegah depresi, ada beberapa langkah yang bisa diambil, antara lain:

  1. Tetap aktif secara fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko depresi. Jalan-jalan pagi, bersepeda, atau berenang adalah contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan.
  2. Jaga pola makan yang sehat: Makan makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental.
  3. Kelola stres dengan baik: Temukan cara-cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang disukai.
  4. Jaga hubungan sosial: Berinteraksi dengan teman dan keluarga dapat membantu mengatasi perasaan kesepian dan isolasi yang bisa memicu depresi.
  5. Cari bantuan jika diperlukan: Jika merasa stres, sedih, atau cemas terus menerus, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental.
  6. Istirahat yang cukup: Kekurangan tidur bisa memengaruhi kesehatan mental, pastikan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan melakukan tes depresi, diharapkan bisa membantu mencegah timbulnya depresi dan menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya