Liputan6.com, Jakarta Cacar air adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varisela-zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah berisi cairan di seluruh tubuh. Gejala lain dari cacar air meliputi demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di tubuh. Penyakit ini sangat mudah menular dan dapat menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan cairan dari ruam cacar air. Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini adalah anak-anak, orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.Â
Baca Juga
Gejala cacar air biasanya dimulai dengan munculnya ruam merah yang gatal di tubuh, diikuti dengan demam dan rasa tidak nyaman. Ruam tersebut kemudian akan bertransformasi menjadi gelembung berisi cairan yang kemudian pecah dan membentuk kerak. Meskipun gejala cacar air umumnya ringan, namun pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi pada kulit, paru-paru, otak, atau bahkan kematian.
Advertisement
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang terinfeksi cacar air umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, untuk meredakan gejala seperti gatal dan menjaga agar ruam tidak terinfeksi, dokter biasanya akan meresepkan obat antihistamin atau salep khusus. Penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar penyakit cacar air tidak menyebar ke orang lain.
Untuk memahami gejala cacar air leih terperinci, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (21/4/2024).
Gejala Cacar Air
Cacar air, atau yang lebih dikenal sebagai varicella, adalah penyakit infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak. Infeksi ini ditandai dengan munculnya ruam merah yang gatal di seluruh tubuh. Gejala cacar air dapat sangat mengganggu dan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala cacar air secara rinci agar dapat mengatasi penyakit ini dengan tepat dan mengurangi risiko penyebarannya. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai gejala cacar air yang perlu diketahui.
1. Ruam yang disertai dengan lepuhan
Gejala cacar air ditandai dengan munculnya ruam merah yang disertai dengan lepuhan di seluruh tubuh. Ruam ini seringkali disertai dengan rasa gatal yang amat sangat mengganggu. Untuk mengatasi rasa gatalnya, Anda dapat menggunakan salep antihistamin atau minyak telon untuk meredakan gatalnya.
Selain itu, penting untuk menggunakan sarung tangan atau kaus kaki bersih pada bayi yang sulit diatur kukunya, karena mereka cenderung menggaruk ruam yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Mengasingkan diri dari lingkungan sangat penting pada anak yang sudah terkena cacar air, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain. Pastikan anak terkena cacar air tetap beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu proses penyembuhan.
Dengan merawat gejala cacar air dengan baik, diharapkan proses pemulihan akan berjalan dengan lancar dan komplikasi dapat dihindari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan keluarga.
2. Demam
Demam pada anak dapat ditandai dengan gejala seperti suhu tubuh yang tinggi, kemerahan pada kulit, dan kelelahan. Untuk mengatasi demam pada anak, pemberian obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak. Namun, penting untuk memperhatikan dosis yang tepat sesuai dengan usia anak untuk mencegah efek samping. Selain itu, penting juga untuk mencegah sindrom Reye dengan tidak memberikan obat yang mengandung aspirin kepada anak di bawah 18 tahun.
Dalam kasus demam akibat infeksi virus seperti cacar air, obat asiklovir dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam dan mempercepat pemulihan. Namun, penggunaan obat ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang sesuai. Terakhir, untuk mengatasi anak yang menangis karena demam, Anda dapat menggunakan Health Immune Checker untuk mengecek kondisi kesehatan anak dan mendapatkan tips dalam mengelola demam pada anak.
Dengan memperhatikan gejala demam, pemberian obat penurun demam, penggunaan obat asiklovir, dan Health Immune Checker, Anda dapat mengatasi demam pada anak dengan lebih efektif.
3. Mudah lelah
Gejala cacar air mencakup ruam merah, demam, serta rasa lelah yang berlebihan. Mudah lelah adalah salah satu gejala umum yang sering dialami oleh penderita cacar air. Penanganan terhadap gejala ini melibatkan istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan minum banyak air. Namun, mudah lelah juga dapat berdampak pada proses penyembuhan karena penderita akan cenderung kurang beraktivitas fisik yang dapat memperlambat pemulihan.
Mudah lelah pada penderita cacar air dapat meningkat seiring berjalannya waktu karena virus akan terus aktif dalam tubuh selama beberapa minggu. Selain itu, demam dan ruam yang muncul juga menyebabkan tubuh kehilangan energi dengan cepat.
Untuk mengatasi kelelahan yang dialami penderita cacar air, penting bagi mereka untuk tetap istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air yang cukup. Selain itu, melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan-jalan ringan dapat membantu meningkatkan energi dan mempercepat proses penyembuhan. Dengan demikian, penanganan yang tepat terhadap mudah lelah pada penderita cacar air dapat membantu mempercepat pemulihan mereka.
4. Sakit kepala
Gejala sakit kepala mungkin dialami oleh anak-anak yang terkena cacar air. Sakit kepala ini bisa menjadi salah satu gejala yang menyertai infeksi virus cacar air. Sakit kepala ini dapat menjadi tidak nyaman bagi anak yang sedang dalam masa penyembuhan. Untuk meredakan sakit kepala pada anak yang terkena cacar air, dapat diberikan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter.
Selain memberikan obat penghilang rasa sakit, menjaga kebersihan kulit anak juga sangat penting. Kebersihan kulit dapat membantu mencegah infeksi pada bintik-bintik cacar air yang dapat memperparah kondisi anak. Pastikan untuk membersihkan kulit anak dengan air hangat dan sabun lembut, serta menjaga agar anak tidak menggaruk bintik-bintik cacar air. Gunakan pakaian yang longgar dan lembut untuk mengurangi iritasi pada kulit.
Dengan merawat gejala sakit kepala dan menjaga kebersihan kulit, diharapkan anak yang terkena cacar air dapat pulih dengan cepat tanpa memperoleh infeksi tambahan yang bisa meningkatkan ketidaknyamanan mereka.
5. Tidak enak badan
Gejala tidak enak badan yang dialami penderita cacar air dapat berupa demam, kelelahan, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan. Untuk mengatasi gejala tersebut, penderita perlu istirahat yang cukup, menjaga pola makan yang sehat, dan meningkatkan asupan cairan. Penderita juga disarankan untuk mengonsumsi obat pereda demam dan sakit kepala sesuai anjuran dokter.
Produksi sitokin yang berlebihan akibat infeksi cacar air dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, seperti terjadinya peradangan yang berlebihan dan mengganggu sistem imun. Hal ini dapat mempengaruhi peredaran darah dan memicu terjadinya gangguan pada organ tubuh. Produksi sitokin berlebih juga dapat menurunkan hormon dopamin yang berperan dalam regulasi suasana hati dan motivasi seseorang.
Dalam kasus infeksi cacar air, penting bagi penderita untuk memahami gejala tidak enak badan yang muncul dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Dengan memperhatikan gejala tersebut, penderita dapat lebih cepat pulih dan mengurangi risiko dampak negatif akibat produksi sitokin berlebih.
6. Penurunan nafsu makan
Penurunan nafsu makan adalah salah satu gejala umum yang dapat terjadi pada anak yang terinfeksi cacar air. Untuk mengatasi penurunan nafsu makan ini, Anda dapat memberikan makanan bertekstur lembut kepada anak, seperti bubur atau sup. Selain itu, pastikan anak mengonsumsi lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi akibat demam. Mandi menggunakan air hangat dengan soda kue juga dapat membantu meredakan gatal dan memberikan sensasi nyaman pada kulit yang terkena cacar air.
Selain itu, pastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan memberikan ASI secara konsisten atau lebih banyak bagi bayi yang masih menyusui. Nutrisi yang cukup akan membantu tubuh anak dalam proses pemulihan dari infeksi cacar air. Dengan menjaga asupan makanan dan kebutuhan cairan anak, Anda dapat membantu mempercepat proses penyembuhan cacar air dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.
Advertisement
Penyebab Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster yang sangat menular. Virus ini dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan pada kulit penderita.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena cacar air termasuk belum pernah terkena cacar air sebelumnya, belum mendapatkan vaksinasi, dan berada dalam satu ruangan dengan penderita cacar air. Penularan virus varicella-zoster juga bisa terjadi pada tahap awal infeksi, ketika penderita belum menunjukkan gejala cacar air. Oleh karena itu, pencegahan infeksi adalah melalui vaksinasi.
Dengan memahami penyebab dan faktor risiko cacar air, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan melindungi diri mereka dari infeksi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi, penting untuk memahami gejala cacar air dan mengambil tindakan preventif yang tepat.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala cacar air bisa muncul dalam beberapa fase. Gejala pertama yang biasanya muncul adalah demam, kelelahan, sakit kepala, serta anoreksia. Setelah itu, ruam merah muncul di tubuh dan wajah, yang kemudian berubah menjadi gelembung berisi cairan. Biasanya, gejala ini akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa perlu pengobatan medis.
Namun, ada beberapa gejala yang memerlukan bantuan medis segera, seperti adanya tanda-tanda infeksi bakteri pada gelembung cacar air yang tampak merah, bengkak, nyeri, atau keluar nanah. Selain itu, jika anak mengalami batuk berat, demam tinggi yang tidak kunjung mereda, dan sakit kepala parah, segera bawa anak ke dokter. Penting untuk diingat bahwa gejala ini bisa berbeda bagi setiap individu, maka jika Anda merasa khawatir dengan kondisi anak, lebih baik memeriksakan langsung ke dokter.
Advertisement
Cara Mengobati Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Gejala cacar air sering dimulai dengan demam, sakit kepala, dan rasa tidak enak badan. Dalam beberapa hari, ruam merah muncul di seluruh tubuh, yang kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Penanganan cacar air terutama melibatkan merawat gejalanya dan mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Pada anak-anak, penanganan cacar air meliputi memberikan obat penurun demam, menjaga kebersihan kulit, dan memberikan makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan. Pada dewasa, pengobatan cacar air biasanya melibatkan pemberian antiviral untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Sementara itu, pada ibu hamil, perawatan cacar air perlu lebih hati-hati karena dapat berisiko pada janin. Konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang aman bagi ibu hamil.
Selain itu, pengobatan cacar air juga dapat melibatkan penggunaan krim antihistamin dan obat pereda gatal, serta menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi. Penting untuk menghindari menyentuh atau menggaruk lepuhan cacar air, serta mengkonsumsi makanan bergizi dan banyak minum air untuk mempercepat proses penyembuhan. Jika gejala cacar air semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.