Bacaan Doa Menerima Zakat Arab, Latin, dan Artinya, Pahami Siapa Saja yang Berhak

Ketika seseorang menerima zakat, mereka disunahkan untuk membaca doa menerima zakat, sebagai ungkapan rasa syukur dan pengakuan atas karunia yang diberikan Allah SWT.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 29 Feb 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 15:40 WIB
Zakat.
Ilustrasi bayar Zakat.

Liputan6.com, Jakarta Doa menerima zakat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam ajaran agama. Zakat sebagai salah satu dari lima rukun Islam, adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang berhak menerimanya. Prinsip ini dijelaskan secara tegas dalam Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW.

Salah satu ayat yang menggarisbawahi kewajiban zakat terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 71, 

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ٧١

Artinya: Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) munkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

Ketika seseorang menerima zakat, mereka disunahkan untuk membaca doa menerima zakat, sebagai ungkapan rasa syukur dan pengakuan atas karunia yang diberikan Allah SWT. Berikut bacaan doa menerima zakat beserta terjemahannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/2/2024).

Doa Menerima Zakat

Ilustrasi Zakat
Ilustrasi Zakat

Dalam salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalasnya, doakanlah dia."

Begitupun ketika menerima zakat, seorang muslim dianjurkan untuk mendoakan para Muzaki atau orang yang berzakat. Berikut bacaan doanya.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ

Allaahumma shalli 'alaihim

Artinya: Ya Allah, berilah rahmat/berkah atas mereka. (HR Bukhari)

Doa Menerima Zakat Secara Langsung dari Muzaki

Beberapa muzaki memilih untuk memberikan zakatnya langsung kepada Mustahik atau orang yang berhak menerima zakat. Jika situasinya demikian, orang yang menerima zakat dapat langsung mendoakan muzaki. Doa ini juga dianjurkan dibaca oleh amil zakat yang umumnya berhadapan langsung dengan muzaki. Berikut dia variasi doa yang dapat dipilih.

1. Doa Menerima Zakat Secara Langsung

آجَرَكَ اللَّهُ فِيْمَا أعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

Ajarakallahu fiima a'thaita wa ja'alahuu laka thahuuraa wa baaraka laka fiima abqaita

Artinya: Semoga Allah memberikan pahala dari apa yang engkau berikan, dan menjadikannya suci bagimu, dan ia memberikan keberkahan mengenai hartamu yang tinggal.

2. Doa Menerima Zakat Secara Langsung

____ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ

Allahumma sholli ‘ala ali …………………….. (Nama Muzaki)

Artinya: Ya Allah, berilah ampunan kepada ……………………….

Doa Menerima Zakat Fitrah

Ilustrasi zakat.
Ilustrasi zakat. (Shutterstock)

Khusus untuk penerima zakat fitrah, berikut doa menerima zakat yang dapat dibaca,

اجَرَكَ /كِ فِيْمَا أَعْطَيْتَ/ تِ وَبَارَكَ اللهُ فِيْمَا أَبْقَيْتَ/ تِ وَجَعَلَ اللَّهُ لَكَ/ كِ طَهُورًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

 Aajaraka/ki fiimaa a'thaita/ti wa baarakallaahu fiimaa abqaita/ti wa ja'alallaahu laka/laki thahuuran birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya: Semoga Allah memberi pahala kepadamu atas apa yang telah kami serahkan, memberi keberkahan untuk apa yang telah kamu tetapkan, dan semoga Allah menjadikanmu bersih, dengan rahmat-Mu, wahai Zat Yang Pengasih di antara para pengasih.

8 Golongan Mustahik

Ilustrasi Zakat
Ilustrasi Zakat

Zakat sebagai salah satu konsep utama dalam Islam, merupakan wujud dari tanggung jawab sosial dan ekonomi yang diamanahkan kepada umat Muslim. Dalam praktiknya, zakat berfungsi sebagai instrumen untuk menjaga keadilan sosial dan memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok yang membutuhkan. Untuk memastikan distribusi yang tepat, Islam mengidentifikasi delapan golongan yang berhak menerima zakat atau Mustahik, berikut diantaranya.

1. Fakir

Fakir adalah golongan yang memiliki kekurangan finansial yang signifikan. Mereka mungkin tidak memiliki penghasilan tetap, pekerjaan, atau bahkan tempat tinggal yang layak. Kehidupan sehari-hari mereka sering kali bergantung pada bantuan sosial, zakat, atau sedekah. Zakat bagi fakir tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan mereka rasa harapan dan kepedulian dari komunitas.

2. Miskin

Meskipun miskin memiliki pendapatan tetap, namun jumlahnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, pakaian, perumahan, dan pendidikan. Mereka sering kali hidup dalam kondisi yang rentan dan berisiko, dan zakat dapat memberikan mereka akses terhadap kebutuhan pokok yang layak.

3. Amil

Amil adalah orang atau lembaga yang bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi zakat. Tugas mereka adalah memastikan bahwa zakat yang dikumpulkan disalurkan kepada golongan yang membutuhkan dengan cara yang adil dan efisien. Mereka harus memiliki pengetahuan yang baik tentang hukum-hukum zakat dan kondisi sosial masyarakat untuk melakukan tugas mereka dengan baik.

4. Mualaf

Mualaf adalah orang yang baru saja memeluk agama Islam. Mereka sering kali memerlukan dukungan ekonomi dan sosial untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup dan lingkungan baru setelah memeluk agama Islam. Zakat dapat digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada mereka serta membantu memperkuat keimanan dan integrasi mereka dalam komunitas Muslim.

5. Riqab

Meskipun dalam konteks modern istilah ini mungkin sudah tidak relevan, namun pada zaman dahulu, Riqab merujuk kepada orang-orang yang menjadi budak atau hamba sahaya. Zakat diberikan kepada golongan ini untuk membantu mereka memperoleh kebebasan mereka dari perbudakan, serta untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan yang merdeka.

6. Gharim

Golongan ini terdiri dari orang-orang yang terjerat dalam utang yang tidak mampu mereka bayar. Utang mereka mungkin disebabkan oleh berbagai alasan, seperti kebutuhan mendesak, bencana alam, atau kehilangan pekerjaan. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka membayar utang mereka dan mengurangi beban finansial yang mereka hadapi.

7. Fisabilillah

Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah, termasuk di antaranya para mujahidin atau mereka yang berdedikasi dalam kegiatan dakwah dan pengajaran agama. Zakat dapat digunakan untuk mendukung aktivitas mereka dalam menyebarkan ajaran Islam, membantu keberlangsungan institusi keagamaan, serta memfasilitasi kegiatan dakwah dan pendidikan agama.

8. Ibnu Sabil

Ibnu Sabil adalah para musafir yang dalam perjalanan mereka untuk mengejar tujuan-tujuan baik, seperti mencari nafkah atau berdakwah, kehabisan sumber daya finansial mereka. Zakat dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada mereka dalam bentuk makanan, penginapan, transportasi, atau bantuan keuangan lainnya untuk membantu mereka melanjutkan perjalanan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya