Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasul dan Waktu Tepat Membacanya

Doa buka puasa sesuai sunnah Rasul merupakan amalan yang penting diketahui bagi umat Muslim.

oleh Laudia Tysara diperbarui 02 Mar 2024, 12:47 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa
Keluarga muslim sedang buka puasa di meja makan. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Doa buka puasa sesuai sunnah Rasul merupakan amalan yang penting diketahui bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Ada dua doa yang dianjurkan, yakni "Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin" dan "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah."

Waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa sesuai sunnah Rasul adalah saat mendekati waktu berbuka, tepatnya ketika terdengar adzan maghrib atau segera setelahnya. Dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, doa tersebut sebaiknya dibaca sebelum atau saat memulai berbuka puasa.

Memahami doa buka puasa sesuai sunnah Rasul adalah penting bagi umat Muslim karena doa tersebut merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Doa merupakan ekspresi spiritual yang memperkuat hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta dalam menunaikan ibadah puasa. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas dua doa buka puasa sesuai sunnah Rasul dan waktu tepat membacanya, Sabtu (2/3/2024).

Allaahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'alaa Rizqika Afthortu Birahmatika Yaa Arhamar-Roohimiin

Tips Terhindar dari Dehidrasi
Ibu, anak, dan ayah sedang buka puasa di meja makan. (Foto: Freepik/Freepik)

Doa buka puasa sesuai sunnah Rasulullah SAW, "Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin," merupakan doa dari riwayat sahih sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Hasyiyatul Bujairimi karya Sulaiman Bujairimi. Hal ini menunjukkan keutamaan doa ini dibanding doa buka puasa lainnya.

Doa ini sering dibaca oleh umat Muslim di Indonesia saat menjalankan ibadah puasa. Doa buka puasa sesuai sunnah Rasulullah SAW, yang menjadi amalan rutin umat Muslim Indonesia, juga dianjurkan oleh para ulama, termasuk Kementerian Agama RI. Para ulama menekankan pentingnya mengamalkan doa ini sebagai bentuk rasa syukur dan ketaatan kepada Allah SWT.

 

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.

Artinya : "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."

 

Makna doa buka puasa sesuai sunnah Rasulullah SAW membawa nuansa kesyukuran, kepercayaan, dan ketergantungan pada Allah SWT. Dalam doa ini, umat Muslim menyatakan bahwa puasa yang dijalani semata-mata untuk Allah, iman yang ditanamkan sebagai dasar kehidupan, serta kesadaran bahwa segala rezeki dan keberhasilan berasal dari-Nya. Doa ini mencerminkan sikap tawakkal dan ketundukan kepada kehendak Allah, mengingatkan umat Muslim bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan harus disertai dengan niat ikhlas dan keyakinan yang mendalam.

Selain itu, sebenarnya melalui doa ini, umat Muslim diingatkan untuk selalu bersyukur atas nikmat puasa, iman, dan rezeki yang diberikan Allah. Doa ini menjadi simbol keikhlasan dalam beribadah, membawa harmoni spiritual dalam setiap amal perbuatan sehari-hari selama bulan Ramadan.

Dzahabazh Zhoma’u Wabtallatil ‘Uruqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa
Keluarga muslim sedang menyantap hidangan berbuka puasa di meja makan. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Doa buka puasa sesuai sunnah Rasul merupakan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca oleh umat Muslim di Indonesia. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan termasuk dalam hadis sahih. Doa tersebut, "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah," memiliki makna yang dalam.

Doa ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat Allah yang telah memberikan kemampuan untuk menahan lapar dan dahaga selama berpuasa seharian.

 

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (HR. Abu Daud)

 

Doa buka puasa sesuai sunnah Rasul adalah salah satu doa yang paling sering dibaca oleh umat Muslim di Indonesia. Para ulama dan Kementerian Agama RI juga merekomendasikan doa ini sebagai bagian penting dari ibadah berbuka puasa. Doa ini tidak hanya menjadi ungkapan syukur atas nikmat berpuasa, tetapi juga memohon kepada Allah agar memberikan pahala yang tetap atas ibadah puasa yang dilakukan, sesuai dengan kehendak-Nya.

Makna doa buka puasa sesuai sunnah Rasul mengandung pesan spiritual yang mendalam bagi umat Muslim. Dalam doa ini, terkandung harapan dan keyakinan bahwa Allah akan memberikan pahala yang tetap kepada orang yang berpuasa dengan ikhlas dan penuh keimanan. Doa ini juga mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, termasuk kemampuan untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Doa buka puasa sesuai sunnah Rasul bukan hanya sekedar rangkaian kata-kata, tetapi juga merupakan ungkapan dari hati yang penuh keikhlasan dan kebersyukuran. Membaca doa ini, umat Muslim di Indonesia mengingatkan diri mereka sendiri tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah dan mengharapkan pahala yang tetap atas amal ibadah mereka.

Waktu Tepat Membaca Doa Buka Puasa

Ilustrasi buka puasa dengan teman
Para muslimah sedang menunggu waktu berbuka puasa di tepi pantai. (Photo by PNW Production/Pexels)

Waktu tepat membaca doa buka puasa sesuai sunnah Rasul adalah ketika terdengar adzan maghrib atau sesegera mungkin setelahnya. Diriwayatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, doa tersebut sebaiknya dibaca sebelum atau saat memulai berbuka puasa.

 

الدعاء يكون قبل الإفطار عند الغروب ؛ لأنه يجتمع فيه انكسار النفس والذل وأنه صائم ، وكل هذه أسباب للإجابة وأما بعد الفطر فإن النفس قد استراحت وفرحت وربما حصلت غفلة

“Doa ketika berbuka puasa dilakukan ketika sebelum berbuka, ketika matahari hampir tenggelam. Karena ketika itu tergabung perendahan jiwa, penuh ketundukan, dan itu ia masih sedang berpuasa. Dan semua ini merupakan sebab dikabulkannya doa. Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai.” (Lihat: Liqa Asy Syahri, no. 8)

 

Hadis tersebut menggarisbawahi pentingnya keteraturan dalam berdoa ketika mendekati waktu berbuka, mengindikasikan bahwa saat itu merupakan momen yang istimewa untuk memohon kepada Allah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menegaskan bahwa doa sebelum berbuka puasa, saat matahari hampir tenggelam, merupakan waktu yang penuh dengan rendah hati dan ketundukan. Dalam kondisi ini, seseorang sedang dalam keadaan lapar dan haus karena puasa, sehingga keadaannya menjadi lebih rentan untuk mendapatkan doa yang dikabulkan. Oleh karena itu, membaca doa buka puasa pada waktu yang tepat memperkuat keterhubungan antara hamba dengan Sang Pencipta.

Anjuran untuk membaca doa buka puasa sesuai sunnah Rasul juga memperlihatkan kearifan Islam dalam menyesuaikan ibadah dengan kondisi jiwa manusia. Waktu tersebut menunjukkan pentingnya kesungguhan dan kesadaran spiritual dalam memohon kepada Allah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya