Disiplin Adalah Upaya Menciptakan Standar, Simak Manfaat dan Cara Menerapkannya

Disiplin adalah salah satu keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan dan karir kita.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 15 Mar 2024, 17:24 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2024, 15:50 WIB
Ilustrasi disiplin
Ilustrasi disiplin. (Photo copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Disiplin adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam setiap aspek kehidupan. Disiplin mengacu pada ketaatan pada aturan dan peraturan, serta kemampuan untuk membagi waktu dan memilah tugas-tugas yang harus dikerjakan. Dalam dunia yang semakin sibuk dan penuh dengan tuntutan, penting bagi kita untuk memiliki kedisiplinan yang baik.

Salah satu hal yang perlu dipahami tentang disiplin, adalah bahwa itu bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya. Disiplin merupakan hasil dari usaha dan kesadaran, untuk melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan menghindari hal-hal yang tidak penting.

Memiliki disiplin yang baik juga berarti memiliki kemampuan, untuk membagi waktu dengan efisien. Ini berarti dapat mengalokasikan waktu untuk setiap tugas dan kegiatan dalam hidup kita. Ketika seseorang membagi waktu dengan bijak, maka dapat dipastikan setiap pekerjaan selesai tepat waktu.

Memiliki jadwal yang teratur juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, karena kita tahu persis apa yang harus dilakukan dan kapan harus melakukannya. Berikut ini manfaat disiplin yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (15/3/2024). 

 

 

Apa yang Dimaksud dengan Disiplin?

Luangkan Waktu Secara Disiplin
Ilustrasi Belajar TOEFL Credit: unsplash.com/Windows

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin diartikan sebagai tata tertib atau ketaatan kepada peraturan. Namun, jangkauan makna disiplin tidak hanya sebatas pada konsep tata tertib, tetapi juga mencakup bidang studi tertentu yang memiliki objek, sistem, dan metode yang khas. Di sisi lain, menurut definisi dari Merriam Webster, disiplin lebih menekankan pada kontrol yang diperoleh melalui penerapan kepatuhan atau ketertiban. Ini mencakup konsep perilaku teratur atau ditentukan, serta pelatihan untuk mengoreksi, membentuk, atau menyempurnakan kemampuan mental atau karakter moral seseorang.

Dengan kata lain, disiplin melibatkan upaya untuk menciptakan standar perilaku yang diatur dan memastikan kepatuhan terhadapnya. Disiplin merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam pekerjaan, pendidikan, maupun kehidupan pribadi. Dengan memiliki sikap disiplin yang baik, seseorang dapat mencapai tujuan dan meraih kesuksesan.

Sikap disiplin mempengaruhi produktivitas dan efisiensi seseorang. Dengan memiliki kebiasaan yang teratur dan disiplin dalam membagi waktu, seseorang dapat mengoptimalkan waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting. Selain itu, sikap disiplin juga dapat membantu seseorang untuk mencapai kualitas kerja yang lebih baik. 

Berikut beberapa pemahaman mengenai disiplin diantaranya: 

1. Menurut Siswanto, “2001” Melihat disiplin ini adalah sikap menghormati, menghargai, tunduk, dan tunduk pada peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun tertulis, dan  apabila kewajiban dan wewenang yang dilimpahkan itu dilanggar maka sanksi tidak dapat dielakkan. 

2. Menurut Flippo, “Dalam Atmodiwirjo, 2000” Disiplin adalah segala upaya untuk mengkoordinasikan perilaku  masa depan dengan menggunakan hukum dan penghargaan. Definisi di atas menitikberatkan pada konsep disiplin sebagai upaya menata perilaku seseorang dengan cara yang terbiasa melakukan sesuatu  yang seharusnya dirangsang dengan hukuman dan penghargaan. 

3. Menurut Atmosudirjo, “Atmodiwirjo, 2000” Mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat kaitannya dengan rasionalisme, kesadaran, dan tanpa emosi. Pandangan ini menunjukkan bahwa disiplin merupakan bentuk pengendalian diri ketaatan terhadap aturan  yang dilakukan dari pertimbangan  rasional. 

4. Menurut Departemen Pendidikan “2001” Mendefinisikan disiplin atau ketertiban adalah sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Dalam pandangan ini, disiplin adalah sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Dalam pandangan ini, disiplin adalah ketaatan terhadap suatu aturan yang telah disepakati atau ditetapkan. 

 

5. Menurut Pratt Fire Sylph, “Dari sudut pandang sosiologis”Disiplin terdiri dari dua bagian, yakni disiplin  diri dan  disiplin sosial. Sikap disiplin adalah sikap  yang dapat bertindak dan bertindak atas dasar kode etik tertentu atau batas-batas yang diterima dalam setiap kelompok atau wilayah sosial, karena keduanya saling terkait. Regulasi perilaku ini dapat dicapai melalui  pendidikan dan pembelajaran.

Manfaat Sikap Disiplin

Ilustrasi jam, disiplin, tepat waktu
Ilustrasi jam, disiplin, tepat waktu. (Photo by Freepik)

Kepekaan adalah kemampuan untuk memperhatikan dan memahami keadaan sekitar kita. Dalam konteks disiplin, memiliki kepekaan berarti kita dapat memahami dan mengikuti peraturan yang ada. Ketika kita memiliki kepekaan yang baik, kita akan selalu ingat dan melaksanakan peraturan dengan benar. Ini akan membantu kita menciptakan lingkungan yang aman dan tertib. Kepedulian adalah sikap yang peduli dan menghormati peraturan. Dalam hal disiplin, memiliki kepedulian berarti kita melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan menghindari melakukan hal-hal yang melanggar peraturan. Dengan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap peraturan, kita akan mempertahankan tindakan yang benar dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

 

2. Mengajarkan Keteraturan

Disiplin mengajarkan keteraturan, yaitu kemampuan untuk membagi waktu dengan bijaksana dan memilah-milah aktivitas yang seharusnya dikerjakan serta yang tidak perlu dikerjakan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tergoda untuk menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya kita lakukan. Namun, dengan adanya disiplin, kita dapat mempertahankan fokus pada tujuan dan tindakan yang perlu dilakukan. Mengatur waktu dengan bijaksana memungkinkan kita untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap tugas sehingga dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Selain itu, disiplin juga melibatkan kemampuan untuk memilah-milah sesuatu yang perlu dikerjakan dan yang tidak diperlukan. Dalam dunia yang penuh dengan distraksi dan tuntutan, kita perlu mampu menyaring dan mengidentifikasi prioritas. Dengan memfokuskan energi dan waktu pada tugas-tugas yang penting, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dan lebih bernilai. Dalam mengajarkan keteraturan kepada diri sendiri dan orang lain, penting untuk membangun kebiasaan yang baik dan mengikuti rutinitas yang teratur. 

Ketika kita memiliki disiplin dalam menjalani hidup, kita mampu mengatur waktu dengan efisien. Prioritas utama kita akan terpenuhi dan kita tidak akan terjebak dalam pekerjaan yang tidak penting. Dengan begitu, kita dapat merasa lebih tenang dan tidak terlalu terbebani. Selain itu, dengan adanya disiplin, kita mampu mengendalikan diri kita sendiri. Kita tidak akan tergoda untuk melanggar peraturan yang telah ditentukan. Kita juga dapat menghindari godaan untuk menunda-nunda pekerjaan. Dengan begitu, tidak akan ada rasa bersalah yang muncul dan pikiran kita akan tetap jernih.

Disiplin juga membantu kita mengembangkan kebiasaan yang baik. Dengan melakukan kegiatan yang seharusnya kita lakukan pada waktu yang tepat, kita dapat memaksimalkan potensi diri kita. Kita dapat belajar dan berkembang dengan lebih baik. Semua ini akan membantu kita merasa lebih puas dengan hidup kita sendiri. Dalam rangka menumbuhkan ketenangan, penting juga untuk memberikan ruang bagi waktu istirahat dan rekreasi. Dengan memiliki jadwal yang teratur, kita dapat memastikan diri kita mendapatkan waktu luang yang cukup dan dapat mengisi energi kita kembali. Hal ini akan membantu kita merasa lebih segar dan tenang dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui disiplin, salah satunya adalah kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Ketika seseorang memiliki tingkat disiplin yang tinggi, ia akan mampu mengatur waktu dengan baik dan memprioritaskan tugas-tugas yang perlu dikerjakan. Dengan demikian, ia akan merasa lebih yakin dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Selain itu, disiplin juga membantu seseorang untuk melihat hasil dari kerja keras. Ketika seseorang konsisten dalam mengerjakan tugas-tugasnya dengan disiplin, ia akan dapat melihat perkembangan dan hasil yang diraih. Hal ini akan memberikan rasa percaya diri yang lebih besar, karena ia tahu bahwa usaha dan dedikasinya tidak sia-sia. Dalam dunia kerja, seseorang yang memiliki tingkat disiplin yang tinggi juga cenderung lebih dihormati oleh rekan kerja dan atasan. Hal ini karena mereka terlihat sebagai orang yang profesional, tangguh, dan dapat diandalkan. Dengan merasa dihargai, seseorang akan semakin percaya diri dalam pekerjaannya.

5. Membantu Perkembangan Otak

Dengan memiliki disiplin, otak kita akan terbiasa untuk membagi waktu dengan baik dan efisien. Hal ini akan membuat otak kita terlatih untuk bekerja secara fokus dan tidak terganggu oleh hal lain yang tidak penting. Dengan begitu, pikiran kita menjadi lebih jernih dan mampu merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, disiplin juga dapat membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi otak. Dalam membiasakan diri untuk fokus pada satu tugas yang sedang dikerjakan, otak akan terlatih untuk tetap terfokus dan tidak mudah teralihkan oleh hal-hal lain. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya ingat dan pemahaman kita terhadap suatu pekerjaan atau pelajaran. Disiplin juga melatih otak untuk menjadi lebih terorganisir. Dengan memiliki jadwal yang teratur dan memilah tugas yang harus dikerjakan, otak kita akan terbiasa dengan rutinitas yang terorganisir.

Menumbuhkan sikap patuh sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin merupakan kunci untuk meraih kesuksesan dalam segala hal. Dengan memiliki sikap patuh, seseorang dapat mengatur waktu dan memilah tugas yang harus dikerjakan dengan baik. Mengembangkan sikap patuh dapat dimulai dengan menyusun jadwal kegiatan sehari-hari. Dengan memiliki jadwal yang teratur, seseorang dapat membagi waktu secara efektif antara pekerjaan, istirahat, dan aktivitas lainnya.

Selain itu, mengatur prioritas tugas juga perlu dilakukan. Menyeleksi tugas yang paling penting dan mendahulukan pengerjaan tugas tersebut akan membantu seseorang tetap fokus dan terhindar dari prokrastinasi. Untuk menumbuhkan sikap patuh, seseorang juga perlu mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Peraturan tersebut dapat berupa aturan di tempat kerja, di sekolah, atau di masyarakat. Dengan mengikuti peraturan, seseorang akan terbiasa dengan tata tertib yang berlaku dan dapat menghindari konflik yang tidak perlu.

Cara Menerapkan Sikap Disiplin Untuk Diri Sendiri

Ilustrasi Beranggung jawab, diri sendiri, disiplin
Ilustrasi Beranggung jawab, diri sendiri, disiplin. Photo by Anthony Tran on Unsplash

1. Niat

Niat merupakan faktor utama dalam mencapai disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya kita, niat dianggap sebagai langkah awal yang paling penting untuk mencapai sukses. Niat yang kuat berarti memiliki kesadaran dan keinginan yang tulus untuk melakukannya dengan baik. Dalam konteks disiplin, niat berarti memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk mentaati peraturan, membagi waktu dengan baik, dan memprioritaskan tugas-tugas yang perlu dikerjakan. Ketika seseorang memiliki niat yang kuat, ia akan dengan mudah memotivasi diri sendiri untuk melakukan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan.

 

2. Jangan Meremehkan Sesuatu

Bagi kebanyakan orang, seringkali waktu yang tersedia terlihat begitu banyak, sehingga mereka merasa tidak perlu mengatur dan membagi-bagi waktu dengan baik. Namun, ini adalah kesalahan yang seringkali dilakukan. Jangan meremehkan sesuatu adalah prinsip yang harus dipegang teguh dalam menjalankan disiplin. Artinya, tidak ada tugas atau pekerjaan yang boleh diremehkan. Semua pekerjaan atau tugas harus dianggap penting dan harus dikerjakan dengan penuh ketekunan.

Ketika seseorang meremehkan suatu tugas, maka ia akan cenderung mengabaikan atau menganggap enteng tugas tersebut. Akibatnya, kualitas hasil pekerjaan menjadi kurang baik dan tidak memenuhi standar yang ditentukan. Dalam menjalankan disiplin, penting untuk memilah-milah pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak perlu dikerjakan. Dengan memilah pekerjaan, seseorang dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dan mendesak. 

3. Pikiran dan Kesadaran Diri

Dalam menjalani kehidupan, seringkali kita dihadapkan pada berbagai tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. Tanpa disiplin, kita cenderung melakukan hal-hal yang tidak penting atau bahkan menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera diselesaikan. Pikiran yang jernih dan kesadaran diri yang baik akan membantu kita dalam memberikan prioritas pada hal-hal yang benar-benar penting dan mendesak. Melalui pikiran dan kesadaran diri, kita juga dapat memilah-milah tugas dan aktivitas yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan hidup kita. Dengan begitu, kita dapat menghindari melakukan hal-hal yang hanya akan menghambat kemajuan kita dalam mencapai tujuan hidup. 

4. Komitmen

Komitmen merupakan salah satu aspek penting dalam disiplin. Komitmen berarti tekad yang kuat untuk menaati peraturan dan melaksanakan tugas yang telah ditentukan. Komitmen juga melibatkan tanggung jawab untuk membagi waktu dengan bijak, mengatur prioritas, dan memilah-milah apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak. Dalam mencapai komitmen, penting untuk memiliki pengaturan yang baik dalam mengelola waktu. Dengan membagi waktu dengan bijak, kita dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang memang perlu dikerjakan. Selain itu, mengatur prioritas juga penting agar kita dapat menyelesaikan tugas-tugas yang lebih penting terlebih dahulu. Dengan demikian, kita dapat menghindari penangguhan dan meningkatkan produktivitas.

 

5. Latihan

Latihan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun dan menjaga disiplin. Dalam konteks disiplin, latihan mengacu pada tindakan konsisten dan teratur untuk melakukan sesuatu. Melalui latihan, kita dapat membiasakan diri untuk membagi waktu dengan bijak, memprioritaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan, dan menghindari hal-hal yang hanya membuang waktu. Sebagai contoh, ketika kita bekerja atau belajar, memiliki jadwal yang teratur dan konsisten dapat membantu kita menjaga disiplin. Dengan membuat jadwal harian atau mingguan, kita dapat menentukan waktu yang akan kita alokasikan untuk mengerjakan tugas-tugas yang penting dan mendesak. Dalam hal ini, latihan berarti melibatkan diri secara konsisten dalam kegiatan produktif dan menghindari godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya