10 Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Puasa Ramadhan, Enggak Perlu Batal

Sakit kepala saat berpuasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti dehidrasi, penurunan gula darah, atau perubahan pola makan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Mar 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi sakit kepala, pusing, pening
Ilustrasi sakit kepala, pusing, pening. (Photo by Andrea Piacquadio from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadhan adalah salah satu momen yang sangat spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim menjalankan puasa sejak fajar hingga matahari terbenam. Namun, tidak jarang ada beberapa orang yang mengalami sakit kepala saat menjalankan puasa. Sakit kepala saat berpuasa dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti dehidrasi, penurunan gula darah, atau perubahan pola makan. Meskipun mengalami sakit kepala saat berpuasa dapat menjadi tantangan, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya tanpa perlu membatalkan puasa.

Pertama-tama, penting bagi kamu untuk memperhatikan asupan nutrisi yang cukup selama sahur. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat untuk menjaga kadar gula darah stabil dan menjaga tubuh tetap bugar. Selain itu, hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Selain itu, penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa. Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup saat sahur dan berbuka. Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memicu sakit kepala. Jika diperlukan, tambahkan juga makanan yang mengandung elektrolit, seperti buah-buahan segar, untuk menggantikan cairan tubuh dan menjaga keseimbangan elektrolit.

Istirahat yang cukup juga sangat penting dalam mengatasi sakit kepala saat berpuasa. Jaga pola tidur yang teratur dan pastikan kita mendapatkan tidur yang berkualitas selama bulan Ramadhan. Hindari begadang yang tidak perlu dan beristirahatlah sejenak jika merasa capek atau pusing. Selain itu, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk meredakan stres dan meningkatkan kualitas tidur.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, kamu dapat mengatasi sakit kepala saat berpuasa tanpa perlu membatalkan ibadah puasa. Penting bagi kita untuk tetap menjaga keseimbangan nutrisi, hidrasi tubuh, dan istirahat yang cukup selama bulan Ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Muslim yang merayakannya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/3/2024) tentang cara mengatasi sakit kepala saat puasa.

1. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

puasa 2
Ilustrasi minum air yang cukup/Copyright unsplash.com/engin akyurt

Puasa melibatkan menahan diri dari makan dan minum untuk jangka waktu yang panjang. Karena menahan diri dari minum, kamu harus memastikan bahwa kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi untuk menghindari sakit kepala yang mungkin timbul.

Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa adalah dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup. Tubuh membutuhkan setidaknya 8 gelas air dalam sehari untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selama bulan Ramadhan, kamu harus mencoba untuk memperbanyak konsumsi air saat berbuka puasa dan sahur. Ini akan membantu menghindari dehidrasi yang bisa menyebabkan sakit kepala.

Penting untuk menghindari minuman berkarbonasi seperti soda dan alkohol selama bulan puasa. Minuman berkarbonasi ini bisa membuat tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi dan bisa memicu sakit kepala. Sebaiknya pilihlah air putih murni sebagai minuman utama saat berbuka puasa dan sahur.

Dengan memperhatikan kebutuhan cairan tubuh dan menghindari minuman berkarbonasi, kamu dapat mengurangi risiko sakit kepala saat menjalankan puasa Ramadhan. Selalu pastikan bahwa kamu minum air putih dalam jumlah yang cukup dan hindari minuman yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Tetap sehat dan menikmati bulan Ramadhan dengan penuh semangat!

 

 2. Menggunakan Minyak Esensial atau Aromaterapi

Mengoleskan minyak esensial atau aromaterapi merupakan salah satu cara mengatasi sakit kepala saat puasa. Beberapa minyak aromaterapi telah dilaporkan mampu menenangkan dan mengurangi timbulnya sakit kepala. Ini termasuk ekstrak peppermint, eucalyptus, dan minyak lavender.

Minyak esensial peppermint dan lavender sangat membantu ketika sakit kepala. Menerapkan minyak esensial peppermint ke pelipis telah terbukti mengurangi gejala sakit kepala. Sementara itu, minyak lavender sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit migrain ketika dihirup aromanya.

3. Tidak Melewatkan Sahur

Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
(Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Saat menjalani puasa Ramadhan, melewatkan sahur bisa menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan. Sahur merupakan waktu penting untuk mengisi energi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh selama menjalani puasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak melewatkan sahur.

Makanan yang dikonsumsi saat sahur juga memainkan peran yang penting dalam menjaga kesehatan dan mengatasi sakit kepala saat berpuasa. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, atau bubur, sebagai sumber energi yang bertahan lebih lama dalam tubuh. Tambahkan juga protein dari ikan, daging, atau telur, serta serat dari sayuran dan buah-buahan.

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur akan memberikan manfaat yang banyak. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat, dapat membantu menjaga kadar gula darah dan memperlambat penyerapan karbohidrat. Hal ini akan membantu menjaga resistensi insulin dan mencegah terjadinya sakit kepala saat berpuasa.

Selain itu, tambahkan juga sumber energi seperti madu, kacang-kacangan, atau susu, yang dapat memberikan tambahan energi dan nutrisi pada tubuh. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, kamu dapat menjaga kesehatan selama berpuasa Ramadhan dan mengatasi sakit kepala yang mungkin muncul akibat kurangnya asupan nutrisi.

 

4. Kompres

Untuk sakit kepala karena tegang otot, kompres panas atau dingin dapat memberikan kelegaan. Meletakkan kompres hangat di titik rasa sakit dapat membantu meringankan sakit kepala. Mandi air hangat juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit.

Menerapkan kompres dingin ke daerah leher atau kepala dapat mengurangi peradangan, memperlambat konduksi saraf dan menyempitkan pembuluh darah, yang semuanya membantu mengurangi sakit kepala.

5. Menghindari Stres dan Kurang Tidur

Faktor Stres dan Kurang Tidur
Ilustrasi Faktor Stres dan Kurang Tidur Credit: pexels.com/Ana

Selama bulan Ramadhan, banyak orang mengalami sakit kepala akibat stres dan kurang tidur. Sakit kepala ini dapat mengganggu ibadah puasa dan aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil.

Pastikan kamu memiliki cukup waktu tidur setiap malam. Beristirahat yang cukup akan membantu tubuh dan pikiran tetap segar saat berpuasa. Hindari begadang atau tidur terlalu larut malam, karena ini dapat menyebabkan sakit kepala.

Selain itu, kurangi waktu yang dihabiskan dengan gadget. Paparan radiasi elektromagnetik dari gadget dapat memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan sakit kepala. Hindari menggunakan gadget beberapa jam sebelum tidur dan batasi pemakaian gadget setiap harinya.

Dengan menghindari stres dan kurang tidur, kamu dapat mengurangi kemungkinan mengalami sakit kepala saat berpuasa Ramadhan.

 

6. Melakukan Pijatan

Memijat otot-otot di leher dan bahu dapat membantu meredakan ketegangan dan mengurangi rasa sakit kepala. Teknik akupresur juga dapat membantu meringkankan sakit kepala. Akupresur melibatkan penerapan tekanan pada bagian tubuh tertentu.

Merangsang titik-titik tertentu dari tubuh dengan cara ini diyakini akan melepaskan ketegangan otot dan mengurangi rasa sakit. Ada beberapa titik tekanan terkenal di dalam tubuh yang diyakini bisa meredakan sakit kepala. Titik-titik ini diantaranya seperti kening, telapak tangan, leher, tengkuk, dahi, hingga bahu.

7. Meditasi dan Yoga

Ilustrasi meditasi, menenangkan diri
Ilustrasi meditasi, menenangkan diri. (Photo by Tim Goedhart on Unsplash)

Meditasi dan yoga telah lama dikenal sebagai metode yang efektif dalam mengurangi stres dan ketegangan otot. Hubungan antara keduanya dalam konteks mengatasi sakit kepala saat puasa Ramadhan sangatlah signifikan.

Meditasi melibatkan praktik fokus pada pernapasan dan pengendalian pikiran dengan tujuan mencapai ketenangan batin. Dalam pengaturan puasa Ramadhan yang sering kali menghadirkan tantangan fisik maupun mental, meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kejernihan pikiran, sehingga meringankan sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan dan tekanan.

Sementara itu, yoga melibatkan gerakan tubuh yang berirama selaras dengan pernapasan. Latihan yoga dapat membantu merilekskan otot-otot yang tegang dan meningkatkan fleksibilitas. Dalam konteks mengatasi sakit kepala saat puasa Ramadhan, yoga dapat membantu mengurangi ketegangan otot yang sering kali menjadi penyebab sakit kepala. 

 

8. Latihan Pernapasan

Sakit kepala yang berkaitan dengan ketegangan dapat dihilangkan dengan latihan pernapasan teratur. Latihan ini bisa membantu memfokuskan pikiran dan meringankan otot-otot. Latihan ini dapat membuatmu merasa rileks dan segar dalam waktu singkat.

Mulailah dengan menemukan tempat yang tenang dengan kursi yang nyaman. Selanjutnya, ambil napas yang lambat dan berirama, tarik napas selama lima detik, lalu keluarlan selama lima detik.

Jenis-jenis latihan pernapasan yang bisa dipraktikkan di antaranya seperti pernapasan dalam, pernapasan diafragma, pernapasan fokus, equal breathing, dan humming bee breath.

9. Hindari Sinar Matahari Langsung

Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari
Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari. (Image by katemangostar on Freepik)

Salah satu cara untuk mengatasi sakit kepala saat puasa adalah dengan menghindari sinar matahari langsung. Hal ini penting karena terlalu lama terpapar sinar matahari dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sakit kepala.

Saat puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup selama berjam-jam. Jika terkena sinar matahari langsung, tubuh akan kehilangan cairan dengan lebih cepat. Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kehilangan cairan dan meningkatkan risiko dehidrasi adalah suhu lingkungan yang tinggi, kegiatan fisik yang berlebihan, dan konsumsi makanan yang tidak seimbang.

Penting untuk mencari tempat yang teduh dan sejuk saat puasa, terutama saat menjelang waktu berbuka. Hindari terpapar sinar matahari langsung pada saat-saat ini, karena hal ini dapat meningkatkan risiko sakit kepala. Menggunakan payung atau topi dengan tepi lebar juga dapat membantu melindungi kepala dan wajah dari paparan sinar matahari.

 

10. Mengurangi Kafein

Saat berpuasa, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi. Gantilah dengan air putih atau jus buah segar untuk menjaga hidrasi tubuh. Selain itu, perhatikan juga makanan yang mengandung kafein speerti cokelat, kue cokelat, dan es krim kopi. Kurangi atau hindari konsumsi makanan ini selama puasa untuk mengurangi risiko sakit kepala.

Jika sakit kepala berlanjut atau menjadi parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan mengurangi konsumsi kafein dan mengikuti tips di atas, diharapkan sakit kepala saat puasa Ramadhan dapat dikurangi sehingga kamu dapat berpuasa dengan nyaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya