Liputan6.com, Jakarta Dalam bahasa Indonesia, pemahaman tentang kata baku dan tidak baku memiliki peran penting dalam mengekspresikan ide dengan tepat. Dalam konteks ini, penggunaan kata-kata yang baku adalah sebuah prinsip yang harus diperhatikan. Dengan memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku, komunikasi dapat menjadi lebih jelas dan efektif.
100 kata baku dan tidak baku menjadi fokus utama dalam upaya memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Penggunaan kata-kata yang baku adalah bagian dari upaya untuk menjaga kekayaan bahasa dan kejelasan komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, pemahaman tentang perbedaan ini perlu terus diperbarui agar penggunaan bahasa tetap sesuai dengan standar yang berlaku.
Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, penggunaan kata baku dan tidak baku menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan seksama. Pemahaman yang baik tentang 100 kata baku dan tidak baku membantu dalam penulisan yang benar dan terhindar dari kesalahan dalam penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Advertisement
Untuk referensi Anda, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber 100 Kata Baku dan Tidak Baku, Sabtu (6/4/2024).
Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku?
Kata baku dan tidak baku merujuk pada dua bentuk kata yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Kata baku adalah bentuk kata yang dianggap resmi dan sesuai dengan aturan ejaan yang ditetapkan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku ini umumnya digunakan dalam situasi formal, resmi, dan tulisan yang mengikuti standar ejaan yang berlaku.
Di sisi lain, kata tidak baku adalah bentuk kata yang tidak diakui atau tidak sesuai dengan aturan ejaan yang ditetapkan oleh KBBI. Kata tidak baku ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, dialek regional, slang, atau bahasa informal lainnya. Meskipun tidak baku, penggunaannya masih umum dalam konteks komunikasi informal dan tidak resmi.
Perbedaan antara kata baku dan tidak baku mencerminkan kekayaan bahasa Indonesia yang terdiri dari beragam dialek, slang, dan variasi linguistik lainnya. Pemahaman tentang kedua bentuk kata ini penting dalam menggunakan bahasa dengan tepat sesuai konteksnya.
Advertisement
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Fungsi kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki perbedaan yang penting dalam komunikasi sehari-hari:
Kata Baku:
- Digunakan dalam Tulisan Resmi: Kata baku sering digunakan dalam tulisan resmi seperti surat, dokumen resmi, atau karya sastra yang mengikuti aturan ejaan yang ditetapkan oleh KBBI.
- Menjaga Keseragaman: Penggunaan kata baku membantu menjaga keseragaman dalam penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal dan resmi.
- Menghormati Bahasa Baku: Menggunakan kata baku adalah cara untuk menghormati dan memperkuat nilai bahasa Indonesia yang baku dan standar.
Kata Tidak Baku:
- Digunakan dalam Bahasa Lisan Informal: Kata tidak baku sering digunakan dalam bahasa lisan informal seperti percakapan sehari-hari, slang, atau dialek regional.
- Menunjukkan Keberagaman: Penggunaan kata tidak baku mencerminkan keberagaman budaya dan linguistik Indonesia, serta menjadi wujud penggunaan bahasa yang lebih bebas dan kreatif dalam konteks informal.
- Mengikuti Konteks Komunikasi: Penggunaan kata tidak baku disesuaikan dengan konteks komunikasi, di mana dalam situasi informal, kata-kata ini menjadi lebih diterima dan dapat memperkaya ekspresi bahasa.
Pemahaman tentang fungsi kata baku dan tidak baku membantu pengguna bahasa Indonesia dalam menyampaikan pesan dengan tepat sesuai konteks dan tujuan komunikasi.
100 Kata Baku dan Tidak Baku
1. Abjad = abjat
2. Adhesi = adesi
3. Afdal = afdol
4. Aktif = aktip
5. Aktivitas = aktifitas
6. Batil = bathil
7. Bayangkara = bhayangkara
8. Bazar = bazaar
9. Becermin = bercermin
10. Bengkuang = bengkoang
11. Cedera = cidera
12. Cengkeram = cengkram
13. Cengkih = cengkeh
14. Cinderamata = cenderamata
15. Cokelat = coklat
16. Dakwah = da'wah
17. Debit = debet
18. Dekret = dekrit
19. Deodoran = deodorant
20. Depot = depo
21. Efektif = efektip
22. Efektivitas = efektifitas
23. Ekosistem = ekosistim
24. Eksem = eksim
25. Ekshibisi = eksibisi
26. Februari = pebruari
27. Film = filem
28. Filsuf = filosof
29. Finis = finish
30. Flat = plat
31. Genius = jenius
32. Genting = genteng
33. Gerebek = grebek
34. Gereget = greget
35. Gua = goa
36. Hektare = hektar
37. Hierarki = hirarki
38. Higienis = higenis
39. Himne = hymne
40. Hipotesis = hipotesa
41. Ikat = iket
42. Iktikaf = i'tikaf
43. Ilusi = illusi
44. Imbau = himbau
45. Impit = himpit
46. Jadwal = jadual
47. Jagat = jagad
48. Jahiliah = jahiliyah
49. Jamaah = jemaah
50. Jenderal = jendral
51. Kaidah = kaedah
52. Kakbah = ka'bah
53. Kanguru = kangguru
54. Kanker = kangker
55. Kantong = kantung
56. Lemari = almari
57. Lembap = lembab
58. Lubang = lobang
59. Maaf = ma'af
60. Mag = maag
61. Magrib = maghrib
62. Nakhoda = nahkoda, nakoda, nangkoda
63. Nomor = nomer
64. Nonaktif = non aktif
65. Nonformal = non formal
66. Paham = faham
67. Pancaindera = panca indra
68. Pedas = pedes
69. Peduli = perduli
70. Pelesir = plesir
71. Rakaat = rekaat
72. Ranking = rangking
73. Rapor = raport
74. Real = riil
75. Realisasi = realisir
76. Sampo = shampo
77. Samudra = samudera
78. Sangsi = sanksi
79. Saraf = syaraf
80. Satai = sate
81. Tablig = tabligh
82. Takhayul = tahayul
83. Takhta = tahta
84. Tampak = nampak
85. Taoge = tauge
86. Ubah = rubah
87. Urine = urin
88. Utang = hutangÂ
89. Vaksinasi = faksinasi
90. Vakum = fakum
91. Video = vidio
92. Vila = villa
93. Wiraswasta = wirausaha
94. Yogyakarta = jogjakarta
95. Yudikatif = judikatif
96. Yudisial = judisial
97. Yurisdiksi = jurisdiksi
98. Zaman = jaman
99. Zamzam = zam-zam
100. Zhuhur = dzuhur
Â
Â
Advertisement