Jenis Drama yang Menonjolkan Gerakan Tanpa Kata-Kata Disebut? Ketahui Seluk-beluknya

Jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata disebut pantomim. Akar sejarah pantomim dapat ditelusuri kembali ke teater dan seni pertunjukan tradisional seperti Commedia dell'arte di Italia.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 19 Apr 2024, 14:57 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2024, 14:15 WIB
20170319- Seniman Pantomim Rayakan World Mime Day di CFD-Jakarta- Angga Yuniar
Ekspresi sejumlah seniman pantomim saat memperingati World Mime Day 2017 di CFD, Jakarta, Minggu (19/3). Aksi komunitas tersebut untuk memperingati World Mime Day 2017 yang jatuh setiap tanggal 22 Maret. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Drama merupakan salah satu bentuk seni yang diungkapkan melalui berbagai ekspresi, termasuk kata-kata, gerakan, mimik wajah, dan juga panggung. Namun, ada jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata yang dikenal dengan istilah pantomim. Pantomim adalah bentuk drama yang menggambarkan sebuah cerita atau kejadian hanya melalui gerakan tubuh, mimik wajah, dan ekspresi visual tanpa menggunakan kata-kata.

Sejarah pantomim dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, terutama dalam kebudayaan klasik Romawi dan Yunani. Pada masa itu, pantomim banyak dipentaskan dalam festival dan acara hiburan sebagai bentuk hiburan yang populer di masyarakat. Pantomim menggabungkan gerakan tubuh yang terstruktur dengan ekspresi yang kuat untuk mengkomunikasikan cerita kepada penonton.

Perkembangan pantomim terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Pada abad ke-19, seni pantomim berkembang pesat di Inggris, terutama dalam bentuk komedi bisu yang dilakukan oleh artis panggung terkenal seperti Charlie Chaplin dan Buster Keaton. Mereka berhasil menciptakan karakter-karakter yang ikonik dan memperkenalkan pantomim kepada penonton di seluruh dunia.

Hingga saat ini, pantomim masih tetap menjadi bentuk seni yang populer di berbagai belahan dunia. Di beberapa negara, pantomim bahkan telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat. Performa pantomim dapat memberikan pengalaman yang unik dan menghibur, menghadirkan cerita yang dapat dipahami dan disampaikan hanya melalui gerakan tubuh dan mimik wajah yang menakjubkan. Jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata ini memang memiliki daya tarik yang kuat bagi penonton dengan memberikan pesan dan emosi melalui bahasa universal, yaitu gerakan dan ekspresi.

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu pantomim, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, jumat (19/4/2024).

Seluk Beluk Pantomim

Jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata disebut pantomim. Akar sejarah pantomim dapat ditelusuri kembali ke teater dan seni pertunjukan tradisional seperti Commedia dell'arte di Italia, yang menggunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah untuk mengkomunikasikan karakter dan cerita.

Pada abad ke-19, pantomim berkembang menjadi bentuk seni yang lebih terstruktur dan populer di Prancis. Sandiwara bisu atau "mime" yang dipopulerkan oleh tokoh seperti Etienne Decroux dan Marcel Marceau, mengubah pantomim menjadi bentuk ekspresi seni yang lebih terdalam, menggunakan gerakan tubuh yang rumit dan dilakukan dengan presisi tinggi.

Pantomim digunakan sebagai cara untuk menyampaikan ide, emosi, dan cerita kepada penonton tanpa kata-kata. Ini membuat seniman pantomim dapat berkomunikasi dengan semua orang, terlepas dari batasan bahasa. Tarian, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah yang dramatis digunakan untuk membangun karakter, menceritakan kisah, dan menciptakan nuansa yang tak terungkapkan.

Popularitas pantomim semakin meningkat dengan munculnya media seperti film, televisi, dan pertunjukan jalanan. Film bisu seperti "The Artist" (2011) dan pertunjukan jalanan seperti "Mime Festival" di London menarik perhatian publik dan meningkatkan apresiasi terhadap seni pantomim. Pantomim juga dipopulerkan melalui televisi dengan pertunjukan seperti "Mr. Bean" yang menjadikan gerakan tubuh sebagai sumber komedi.

Dengan menggunakan gerakan tubuh yang kuat dan ekspresi artistik, pantomim terus menarik perhatian penonton dari berbagai latar belakang. Seni ini tidak hanya menyampaikan pesan dan cerita, tetapi juga menjadi medium universal yang mempersatukan orang-orang dalam apresiasi terhadap ekspresi seni yang tak terdengar.

Teknik dan Gaya dalam Pantomim

Mau Nikah, Seniman Pantomim Ini Ngamen di Car Free Day
Seniman pantomim tampil menghibur pengunjung car free day di Jakarta, Minggu (1/7). Aksi tersebut dilakukan guna mengumpulkan biaya yang akan digunakan untuk menikah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata disebut pantomim. Dalam pantomim, cerita atau pesan disampaikan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan penggunaan mimikri. Teknik-teknik ini memungkinkan para aktor untuk menyampaikan emosi, situasi, dan plot secara visual.

Pertama, gerakan tubuh menjadi elemen penting dalam pantomim. Para aktor menggunakan gerakan tubuh mereka untuk menggambarkan objek, peristiwa, atau situasi tertentu. Misalnya, mereka dapat menggunakan gerakan tangan untuk menggambarkan memegang atau memutar sesuatu, atau gerakan tubuh untuk menunjukkan berjalan, lari, atau melompat.

Kedua, ekspresi wajah sangat penting dalam menyampaikan emosi dan situasi dalam pantomim. Aktor menggunakan ekspresi wajah mereka untuk menunjukkan senang, sedih, takut, atau marah. Misalnya, mereka dapat menggunakan senyum lebar untuk menunjukkan kegembiraan, atau mengernyitkan kening untuk menunjukkan ketidaknyamanan.

Ketiga, mimikri atau tiruan juga digunakan dalam pantomim untuk menyampaikan cerita tanpa kata-kata. Para aktor dapat menirukan suara-suara atau suara-suara lingkungan untuk menciptakan atmosfer tertentu dalam pertunjukan. Misalnya, mereka dapat menirukan bunyi hujan atau angin untuk menciptakan efek cuaca.

Secara keseluruhan, pantomim adalah jenis drama yang menonjolkan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan penggunaan mimikri untuk menyampaikan cerita dan emosi. Dalam pantomim, kata-kata tidak digunakan, namun pesan yang kuat dapat disampaikan melalui perpaduan teknik dan gaya tersebut.

Peran Seniman Pantomim

Ridduwan Agung Asmaka pemain pantomim disleksia
Ridduwan Agung Asmaka pemain pantomim disleksia. Foto: dokumentasi pribadi.

Peran seniman pantomim sangat penting dalam menghidupkan gerakan tanpa kata-kata dalam drama. Sebagai pemain utama dalam jenis drama ini, seniman pantomim harus memiliki keterampilan dan teknik khusus untuk menyampaikan emosi dan menceritakan narasi secara hanya dengan gerakan tubuh.

Pelatihan yang diperlukan untuk menjadi seniman pantomim melibatkan latihan intensif dalam menguasai ekspressi wajah, gerakan tangan, dan sikap tubuh. Melalui pengulangan dan praktek yang berkelanjutan, seniman pantomim mampu menghasilkan gerakan yang presisi dan akurat untuk mengomunikasikan cerita.

Selain itu, seniman pantomim juga harus kreatif dalam menginterpretasikan karakter dan situasi dalam cerita. Mereka harus dapat menyampaikan emosi dan suasana hati secara jelas dan konsisten melalui gerakan tubuh mereka. Misalnya, melalui gerakan tangan yang lambat dan lemah, seniman pantomim dapat menggambarkan kesedihan atau kelelahan. Sementara dengan gerakan tubuh yang energik dan cepat, mereka dapat menggambarkan kegembiraan atau kegusaran.

Pantomim juga mengandalkan penggunaan properti atau atribut sederhana untuk membantu menyampaikan cerita. Misalnya, dengan menggunakan payung, seorang pantomimer dapat menggambarkan aksi berjalan atau berlari di bawah hujan.

Dengan keterampilan dan pelatihan yang tepat, seniman pantomim dapat menghadirkan drama yang menarik dan menonjolkan gerakan tanpa kata-kata. Mereka mampu menyampaikan kompleksitas emosi dan merekam imajinasi penonton hanya dengan gerakan tubuh mereka yang ekspresif dan presisi.

 

Hubungan Pantomim dengan Seni Peran Lainnya

Aksi Pantomim Lindungi Anak dari Susu Kental Manis
Seniman pantomim dari Dewan Kesehatan Rakyat melakukan aksi teatrikal di CFD kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (30/07). Aksi meminta masyarakat untuk tidak mengkonsumsi susu kental manis yang banyak mengandung gula. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Jenis drama yang menonjolkan gerakan tanpa kata-kata disebut pantomim. Meskipun tidak menggunakan kata-kata dalam penyampaian cerita, pantomim masih memiliki hubungan dengan seni peran lainnya, seperti drama, komedi, atau teater fisik.

Pertama, pantomim memiliki hubungan dengan drama karena keduanya memiliki tujuan yang sama dalam menghadirkan cerita. Drama menggunakan teks berupa dialog yang diucapkan oleh para aktor untuk menyampaikan alur cerita kepada penonton. Sementara itu, pantomim menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan mimik untuk menyampaikan pesan kepada penonton. Meskipun berbeda dalam metode penyampaian, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu menghibur dan menyampaikan cerita secara efektif.

Selanjutnya, pantomim juga memiliki hubungan dengan komedi karena seringkali menggunakan elemen humor dalam pertunjukannya. Gerakan-gerakan yang kocak dan ekspresi wajah yang lucu sering kali menjadi daya tarik utama dalam pantomim komedi. Seperti halnya komedi, pantomim juga bertujuan membuat penonton tertawa dan merasa terhibur.

Terakhir, pantomim memiliki hubungan dengan teater fisik karena keduanya menekankan pada gerakan ekspresif dan fisik yang dramatis. Teater fisik, seperti namanya, menekankan penggunaan gerakan tubuh untuk menyampaikan pesan secara visual. Pantomim juga menggunakan gerakan tubuh secara eksklusif, memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh aktor untuk menyampaikan cerita.

Secara keseluruhan, pantomim memiliki hubungan yang erat dengan seni peran lainnya, seperti drama, komedi, dan teater fisik. Meskipun berbeda dalam metode penyampaian, tujuan mereka tetap sama yaitu menghibur penonton dan menyampaikan cerita secara efektif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya