Liputan6.com, Jakarta Kumpulan kata-kata sad Jawa merupakan rangkaian kata-kata yang diungkapkan dalam bahasa Jawa yang menyampaikan perasaan sedih, kekecewaan, atau keresahan hati seseorang. Kata-kata ini sering digunakan sebagai ekspresi untuk meluapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Dalam bahasa Jawa, kata-kata sad ini memiliki arti yang dalam dan dapat menggambarkan keadaan emosional yang rumit.
Baca Juga
Advertisement
Kata-kata sad Jawa seringkali digunakan sebagai ungkapan untuk menyampaikan perasaan hati yang sedang dilanda kesedihan atau kecewa. Ungkapan-ungkapan tersebut sering digunakan sebagai bentuk pelampiasan emosional dan pembenaran rasa sakit yang dirasakan oleh seseorang. Kata-kata ini juga dapat digunakan sebagai pengingat bahwa setiap orang pernah merasakan kehilangan atau kekecewaan dalam hidupnya.
Menggunakan kata-kata sad Jawa sebagai ungkapan emosi dapat membantu seseorang untuk lebih memahami dan menerima perasaan yang sedang dialaminya. Dalam bahasa Jawa, terdapat berbagai ungkapan keresahan hati yang memiliki arti mendalam. Kata-kata ini tidak hanya membantu seseorang dalam mengungkapkan perasaan, tetapi juga dapat menjadi penghibur dan pengingat bahwa perasaan yang sedang dialami tidaklah abadi.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber kumpulan kata-kata sad Jawa dan artinya, pada Kamis (25/4).
Kata-kata Sad Jawa tentang Hidup dan Artinya
Kata-kata sedih tidak jarang menjadi sarana ekspresi dalam menggambarkan perasaan seseorang. Dalam budaya Jawa, terdapat beberapa kata-kata sad yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan. Berikut ini adalah kumpulan 20 quotes Sad Jawa tentang hidup dan artinya:
1. "Ora keno datan dirintih, urip iku dadi perantara roso lan kebutuhan." (Jangan pernah mengeluh, hidup adalah perantara antara perasaan dan kebutuhanmu.)
2. "Yen riko Pancen kok ndadak pinte, wis aku Pancen tak tresnani seneng." (Jika kamu merasa pintar tiba-tiba, aku sudah terlanjur mencintaimu dengan tulus.)
3. "Sak setya lan moco tanpa jepit-jepit, aku iki bocah utawa aplikasi muji mati." (Berpura-puralah untuk mencintai tanpa syarat, aku ini bukan anak kecil atau aplikasi penghinaan.)
4. "Ora biso moco kadang isin, mergo sliramu ono hang, nanging sawetara isin ora biso nolak." (Terkadang perasaan tidak bisa dibaca, karena hati kamu ada di sana, tapi ada beberapa perasaan yang tidak bisa ditolak.)
5. "Sepi ning atiku, ora biso koyo awakmu sing piye?" (Kesepian di hatiku, tak bisa seperti badanmu yang bisa berpindah.)
6. "Senyoh pangakuanmu yo seperti nerimo kuwi kaya kontes ojo nangis." (Senyum janji besarmu itu seperti mengikuti kontes, jangan menangis.)
7. "Cara sepi sing paling sakit ya koyo mu, isin dadi saksi." (Yang paling menyakitkan dari kesepian adalah kamu, perasaan menjadi saksi.)
8. "Tresnamu kok nganti mati disiso tanpa beban." (Mengapa cintamu berakhir dengan beban yang begitu berat.)
9. "Mungkin iki luwih sakjane teroris opo kapolri, ing nalikane biso olah rasa kok mbedaki tak tahan." (Mungkin ini lebih sulit dari menjadi teroris atau polisi, dalam mencintai bisa tetap bertahan.)
10. "Tresnamu ora koyo kempes ban iki, senkene dadi wangsit tanpo katresnan." (Cintamu bukan seperti bannya yang kempes, seakan menjadi ramalan tanpa cinta.)
11. "Heran kowe iku koyo presiden Jokowi, hengkang tanpo sebab." (Aneh kamu seperti Presiden Jokowi, pergi tanpa alasan.)
12. "Aku ora ngarep sih kowe mikirin aku, sing aku arep kauh gusti mboten kalah." (Aku tidak mengharapkan kamu memikirkan aku, yang aku harapkan kamu memperhatikan Tuhan yang tak pernah kalah.)
13. "Rasane ngene kok ra duwe kuwe, ora ana kenangan sing manis." (Rasanya seperti tidak memiliki apa-apa, tidak ada kenangan yang manis.)
14. "Ninggalake aku saiki sing paling angel, aku gumantunge amargo biso nyawangmu kanggo nemeni Beib." (Meninggalkanku sekarang adalah yang paling bijaksana, aku bersyukur bisa melihatmu menemani Beib.)
15. "Aku wis lega sangkane ngenteni tekan sambat, yen engkene podo-podo biso nemokne kowe kabeh jare." (Aku merasa lega ketika menunggu panggilan, jika memang begitu setidaknya bisa melihatmu di sana.)
16. "Saben wengi mung mesti senyewedek kulo pitung, ate dewek lan ati mecokot senyuminmu." (Setiap malam hanya bisa tersenyum lepas seperti burung pipit, meski batin teriris akan senyummu.)
17. "Awak kowe maneh kudu hang rapopo, sing jelasanyane aku urip gawe mimpimu." (Badanmu harus tetap baik, yang jelas aku hidup demi mimpimu.)
18. "Mung di dukune kuo neng dalan karo hujanan, ning momongmu kuo neng dalan karo Isro." (Hanya disamakan dalam mencari pelukan di tengah hujan, yang menahanku di jalan adalah mencari kebahagiaan bersamamu.)
19. "Mung liyo nafasku kanggo mlingi isinepe, nanging yo atimu medok, kramet lan wrikek liyo nafasmu tak klegeske." (Sengsara menjadi tidak bernapas mengingat kebelakangnya, tapi ingatlah hatimu yang lemah, kramet dan seperti menghirup nafas yang membuat aku menderita.)
20. "Aku koyo ngono iki, mestine aku dadi bocah kuwi omo nathi maning karo awakmu iki." (Aku seperti ini, seharusnya aku menjadi anak kecil yang masih main-main dengan badanmu.)
Advertisement
Kata-kata Sad Jawa tentang Cinta dan Artinya
Kata-kata sedih dalam bahasa Jawa sering kali mampu menyampaikan perasaan mendalam dalam satu kalimat sederhana. Dalam konteks cinta, mereka dapat mengungkapkan kerinduan, kekecewaan, atau kesedihan yang terkait dengan hubungan yang rumit atau patah hati. Berikut adalah beberapa contoh kata-kata sedih dalam bahasa Jawa tentang cinta:
1. "Awakku senajan sambutunan atiku iso tak layoni." (Meski aku mendambakanmu, hatiku tak bisa memilikimu.)
2. "Ati iki ora limanes, bapermu loro larane." (Hati ini tidak berpelukan, tetapi rinduku melambung tinggi.)
3. "Kowe wis tak gawe jerite ati sesakit jaman."
(Kamu telah membuatku menangis dengan kedalaman hati yang sepedih zamannya.)
4. "Utamaning ati iki ora dadi penuntun, malah helang ning panggonan jantung." (Karena hati ini tidak menjadi penunjuk arah, malah terperangkap dalam ruang hati.)
5. "Aku lungo, kowe tetep ninggal kenangan neng dodojku." (Meskipun aku pergi, kamu masih meninggalkan kenangan dalam pikiranku.)
6. "Dudu aku sing mueh konco, koweku wis mlayu lungo." (Bukan aku yang kehilangan teman, tapi kamu yang telah pergi.)
7. "Tanjungaku, mbatumu iso njajahake dodojeku kepedho bungane atimu." (Bilanganmu, rindumu mampu menjelajahi setiap pojok hatiku yang penuh dengan aroma cintamu.)
8. "Kowe nindakake ati iki busuk, pancen wengi ws urip." (Kamu membuat hati ini busuk, membuat hidupku terlihat seperti malam.)
9. "Palerme, ati iki didadekake kesel sawah wengi pisanan." (Seiring waktu, hati ini ditumbuhi padi yang tak kunjung panen.)
10. "Tanpo kowe, sesoso ati iki ora iso nyanding karo lintange." (Tanpa kamu, hati ini tak bisa bersanding dengan bintang-bintang.)
11. "Sekarang kabar kowe, dibalekno ning ati iki sepisaning kalungguhan hangdnge." (Sampai saat ini, kabarmu masih dalam ruang hati yang paling dalam.)
12. "Aku mung biasane wengi kumpul podo sadar, nanging kowe soko aku lunga." (Kami biasanya diiringi oleh kegelapan malam yang sama, tetapi kamu telah meninggalkanku.)
13. "Manjing donyo kudu lungo nang ati, kowe ana kang misuh-misuh ngelingake." (Setiap kali aku merasakan kesedihan, kamu ada yang mencela di hatiku.)
14. "Lara, gendingku jembar banjur tansah keri ngetamake." (Lara, tangisku terdengar begitu merdu saat sedang menghitamkan.)
15. "Atiku masih sekulup bebarengan karo rupane." (Hati ini masih merangkul bayangannya.)
16. "Kowe ono dinggo kepingin ati iki entek mung wenak sakehening jero roso." (Keberadaanmu mengisi hati ini bukan hanya akan tetapi menenangkan perasaan yang tersembunyi.)
17. "Kae tutupe, kowe nikung linggih ati iki uga misuhake." (Tinggallah di sini, kamu sebenarnya ada di hatiku dan menyakitinya.)
18. "Alaska, yen rasane atiku oleh lelakon karo nyangkem." (Aku selalu merasa terluka ketika hatiku tertumbuk kesedihan.)
19. "Sinau karo mikro utawa candhu, atimu ben ripa resik download iki ora iso neng gelematmu." (Belajar dengan kata-kata atau buku, hatimu tidak akan pernah memahami kesedihan yang ada di dalam diriku.)
20. "Setyo uga mung saptuning kuring baen, padha sembadhane samodra." (Cinta juga hanya seujung kataku saja, tetapi sama-sama mengalir seperti samudra.)
Kata-kata Sad Jawa tentang Pertemanan dan Artinya
Pertemanan adalah ikatan yang sangat berarti dalam hidup kita. Di tengah kesibukan dan dinamika kehidupan, memiliki teman sejati yang selalu ada di samping kita adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Namun, tidak jarang kita menghadapi situasi di mana pertemanan kita mengalami pasang surut. Kumpulan kata-kata sad Jawa tentang pertemanan ini menggambarkan perasaan yang mungkin kita rasakan saat persahabatan teruji.
1. "Uripku koyo gudel, tanpa keri sadurung kakuwi" (Hidupku seperti tumbuhan air, tak punya arti sebelum engkau datang).
2. "Sapane deres lawase koyok panyusu, dudu pengganti temenan" (Tahu dari awal saja seperti embun, bukan pengganti persahabatan).
3. "Kowe pengeng kuwi isih seneng, ra kepengeng dadi temenan" (Engkau hanya ingin saat senang, tak mendambakan persahabatan sejati).
4. "Akeh tandane, tanganku wong tuamu, awakmu dadi wong liyane" (Banyak tanda, tanganmu menjadi milik orang lain dan tubuhmu menjadi milik orang lain).
5. "Naliko kenal kowe seneng, naliko kehilangan kowe sakit" (Saat bertemu denganmu bahagia, saat kehilanganmu sakit).
6. "Sak dhedhelingmu, saiki ping sandhang lara" (Dari tawa kita, kini menjadi sumber luka).
7. "Manut ngerti utawa ora, jeru ngambar kok nindakke" (Tak peduli paham atau tidak, yang terpenting adalah perbuatannya).
8. "Ngelarani ingkang ora mateni, nek wong tuamu ilangno yo ora kedadeyan" (Merawat yang masih hidup, jika orangtuamu hilang, tak akan pernah menjadi perhatian).
9. "Robohe bungah, uwohe wong tuamu adoh" (Ketika kembang senang, wajah orangtuamu tenggelam).
10. "Pepilu, kasusah, amargo kowe sing dihangasi" (Sakit, sulit, karena engkau yang menyakiti).
11. "Merged ugo mergo nyokotori, tumekaning temanmu dadi basa" (Bersatu di dalam kebahagiaan juga karena mencemarkan, menjadikan temanmu bicara-bicara buruk).
12. "Atimu iku kok salesna e apple, dibalengi mejani kang wes gosong" (Hatimu seperti salesnya Apple, dibalut dengan meja yang sudah karatan).
13. "Kepadamatanmu pitakon nangsoddho, ora arifane wancine lajeng nggarap calon mung kang mabok" (Keegoisanmu tumbuh laksana gulma, tak menghiraukan keberlanjutan hanya mengenai masa kini yang sebentar).
14. "Grana-grana, bungah sek, nyebabake tumekaning temanmu jara" (Kebohongan-kebohongan, bahagia sesaat, menyebabkan temanmu merana).
15. "Opo kabeh iki pertemanan palsu, kaya apologi kang ora mateni" (Apa itu semua adalah persahabatan palsu, seperti apologize yang tak mati).
16. "Bisao kena apa atimu iki ing siti" (Tak bisa membedakan apa yang ada di hatimu pada saat itu).
17. "Dhudun seh cah, ninggalan teman" (Dulu menjadi cahaya, kini meninggalkan teman).
18. "Wong kang meh kowe murus, ra koyok kashithik ora tanpo fungsine" (Orang yang membahagiamu, tidak seperti kertas yang tak bermakna).
19. "Ati iki lemes, riko ora nglalani dewe" (Hatiku terluka, engkau tak mengerti perasaanku sendiri).
20. "Kahanan uripe sugih koyo wajan bungah, terus lumepan po kuto" (Dulu hidup kita indah seperti panci, sekarang menjadi karat terus).
Kata-kata sedih dalam bahasa Jawa tentang hidup, cinta dan persahabatan ini merupakan ungkapan perasaan yang mendalam dan penuh makna. Meskipun terasa sedih, namun kata-kata ini memperkuat rasa dan keindahan yang terkandung dalam perjalanan hidup yang rumit.
Â
Â
Advertisement