8 Bahaya Hujan Asam Bagi Manusia dan Lingkungan, Begini Mencegahnya

Bahaya hujan asam mengintai kapan saja, terutama di daerah dengan polusi udara tinggi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Apr 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 14:10 WIB
Ilustrasi rintik hujan
Wanita berpayung mencoba menyentuh air hujan. (Image by prostooleh on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Bahaya hujan asam adalah ancaman serius bagi manusia dan lingkungan. Hujan asam bisa merusak bangunan, membahayakan kesehatan manusia, dan mengancam ekosistem alami. Melansir dari National Geographic, hujan asam adalah kondisi ketika air hujan bercampur dengan senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.

Hal tersebut menjadikannya bersifat asam dengan pH rendah antara 4,2 hingga 4,4. Hujan normal biasanya memiliki pH sekitar 5,6.

Proses terjadinya hujan asam diawali oleh pelepasan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke udara. Sumbernya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan batu bara. Dikutip dari buku Kimia SMP/MTs Kls VIII karya Budi Suryatin, senyawa tersebut akan menguap dan bereaksi dengan oksigen di atmosfer.

Adanya bantuan cahaya matahari, senyawa ini kemudian berubah menjadi tetesan asam, yakni asam sulfur (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3), yang kemudian jatuh sebagai hujan asam.

Bahaya hujan asam mengintai kapan saja, terutama di daerah dengan polusi udara tinggi akibat aktivitas industri dan kendaraan bermotor. Dikutip dari buku Polusi dan Lingkungan oleh Hijriah, dkk., asam sulfur dan asam nitrat yang terbentuk di atmosfer dapat turun ke bumi dalam bentuk hujan asam atau salju.

Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi emisi gas berbahaya sangat penting untuk menekan risiko hujan asam dan melindungi kesehatan manusia serta lingkungan.

Berikut Liputan6.com ulas bahaya hujan asam bagi manusia dan lingkungan merangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/4/2024).

1. Kerusakan pada Bangunan dan Infrastruktur

Berwisata ke Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara di Kala Pandemi
Pengunjung melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung di Sukabumi, Minggu (20/9/2020). Seperti diketahui, Jembatan Gantung tersebut resmi dibuka untuk umum pada 2018 lalu itu memiliki panjang 243 meter dengan lebar 1,2 meter dan berada di atas ketinggian 107 meter. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bahaya hujan asam dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan infrastruktur. Asam sulfur dan asam nitrat dalam hujan asam dapat bereaksi dengan material bangunan seperti batu kapur, beton, dan logam, mengakibatkan korosi dan pelapukan. Akibatnya, bangunan menjadi lemah, lapuk, dan rentan runtuh.

Cara Mencegah: Penggunaan bahan bangunan yang tahan terhadap korosi dan perawatan rutin dapat mengurangi kerusakan akibat hujan asam. Selain itu, mengurangi emisi polusi udara dari sumber industri dan kendaraan bermotor akan membantu menurunkan tingkat hujan asam.

2. Penurunan Kualitas Air

Hujan asam dapat mencemari sumber air seperti danau, sungai, dan waduk. Ketika asam sulfur dan asam nitrat larut dalam air, pH air menurun, menyebabkan kematian ikan dan organisme air lainnya. Bahaya hujan asam ini juga berdampak pada kualitas air minum manusia.

Cara Mencegah: Pengolahan limbah yang benar dan pengurangan emisi sulfur dan nitrogen dari industri dapat membantu mencegah kontaminasi air akibat hujan asam. Penanaman kembali hutan dan penambahan zona penyangga di sekitar sumber air juga dapat membantu.

3. Kerusakan pada Tanaman dan Pertanian

Hujan asam dapat merusak tanaman dan pertanian dengan mengganggu keseimbangan pH tanah. Asam yang jatuh ke tanah dapat merusak akar tanaman dan menghambat penyerapan nutrisi, mengakibatkan pertumbuhan yang buruk dan penurunan hasil panen.

Cara Mencegah: Penggunaan pupuk organik dan metode pertanian ramah lingkungan dapat mengurangi dampak hujan asam. Mengurangi polusi udara juga penting untuk menjaga kesehatan tanah dan tanaman.

4. Kerusakan pada Hutan dan Ekosistem

Bahaya hujan asam menyebabkan kerusakan pada hutan dan ekosistem alami dengan merusak daun, menghambat pertumbuhan pohon, dan mengubah pH tanah. Ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan berdampak pada seluruh rantai makanan.

Cara Mencegah: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga hutan dan mengurangi deforestasi dapat membantu mengurangi dampak hujan asam. Mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong energi bersih juga merupakan langkah penting.

5. Dampak Kesehatan pada Manusia

Efektif Meredakan Batuk
Wanita memegang dada saat batuk. Credit: pexels.com/Retmo

Hujan asam dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Partikel asam yang terhirup dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, memperburuk kondisi seperti asma, dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru.

Cara Mencegah: Mengurangi polusi udara dan penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil dapat menurunkan risiko terjadinya hujan asam. Meningkatkan ruang hijau di perkotaan juga dapat membantu menyerap polutan dan meningkatkan kualitas udara.

6. Erosi Tanah dan Longsor

Bahaya hujan asam dapat mempercepat erosi tanah dan menyebabkan longsor. Ketika tanah menjadi lebih asam, strukturnya melemah, dan erosi tanah menjadi lebih parah, yang dapat menyebabkan longsor dan kerusakan lingkungan yang lebih luas.

Cara Mencegah: Penggunaan metode konservasi tanah dan penguatan infrastruktur dapat membantu mengurangi erosi dan risiko longsor akibat hujan asam. Reboisasi dan pembuatan teras pada lahan miring juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

7. Penurunan Kualitas Udara

Hujan asam tidak hanya berdampak pada air dan tanah, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah partikel halus di udara. Bahaya hujan asam ini dapat mengurangi kualitas udara dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti iritasi pernapasan dan meningkatnya risiko penyakit paru-paru.

Cara Mencegah: Mengurangi emisi polutan dari kendaraan bermotor dan pabrik adalah cara efektif untuk mencegah penurunan kualitas udara akibat hujan asam. Penggunaan teknologi hijau dan energi terbarukan dapat membantu mengurangi polusi udara dan, pada akhirnya, mengurangi risiko bahaya hujan asam bagi manusia dan lingkungan.

8. Kerusakan Vegetasi dan Pohon

Bahaya hujan asam dapat merusak vegetasi dan pohon dengan menghancurkan lapisan pelindung daun dan mempengaruhi fotosintesis. Akumulasi asam di tanah juga dapat mengurangi kemampuan pohon untuk menyerap nutrisi, menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, dan bahkan kematian pohon dalam kasus yang ekstrem.

Cara Mencegah: Melakukan reboisasi dan menanam spesies pohon yang tahan terhadap keasaman dapat membantu mengurangi dampak hujan asam pada vegetasi. Mengurangi emisi polutan udara yang menyebabkan hujan asam juga merupakan langkah penting untuk mencegah kerusakan vegetasi dan pohon.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya