Liputan6.com, Jakarta Negara pendiri ASEAN adalah negara-negara yang menghadiri Deklarasi Bangkok kala itu. ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, adalah sebuah organisasi regional yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967. Organisasi ini terdiri dari sepuluh negara anggota yang terletak di Asia Tenggara.
Baca Juga
ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan tersebut. Dalam upaya mencapai tujuannya, ASEAN telah menjadi platform penting bagi dialog dan kerjasama antarnegara di kawasan tersebut.
Advertisement
Sejak pembentukannya, ASEAN telah menjadi kekuatan regional yang penting, yang memainkan peran dalam memfasilitasi dialog, penyelesaian konflik, dan kerjasama di Asia Tenggara. Negara pendiri ASEAN terus berkomitmen untuk memperkuat integrasi regional, mempromosikan perdamaian, dan stabilitas di kawasan yang geografisnya kaya akan keanekaragaman budaya maupun politik tersebut.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai negara pendiri ASEAN adalah apa yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/4/2024).
Negara Pendiri ASEAN Adalah
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau dikenal juga sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN bermula dari peran Thailand saat menjadi penengah proses rekonsiliasi Indonesia, Filipina, Malaysia. Keempat negara ini kemudian berniat memperbaiki hubungan dan memperkuat kawasan dengan mengajak Singapura menggagas ASEAN.
ASEAN kemudian secara resmi berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok setelah wakil dari lima negara atau pemerintahan, yakni Indonesia, Malaysia, FIlipina, Singapura, dan Thailand, menandatangani Deklarasi Bangkok (Deklarasi ASEAN).
Di mana Deklarasi Bangkok sendiri ditandatangani oleh para menteri luar negeri dari kelima negara, yaitu Adam Malik dari Indonesia, Narciso Ramos dari Filipina, Thanat Khoman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia, dan S. Rajaratnam dari Singapura.
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
- Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
- Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
- Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
- Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Negara pendiri ASEAN adalah negara-negara yang menginginkan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemukan karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik. Pada saat itu, terjadi perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan, yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.
Advertisement
Faktor Pendorong Terbentuknya ASEAN
Dikutip dari laman Kemendikbud, 0rganisasi ASEAN tidak hanya lahir dari semangat kerjasama formal, tetapi juga muncul dari persamaan dan perbedaan yang menjadi kekuatan mendasar di antara negara-negara Asia Tenggara. Berikut faktor-faktor yang menjadi pendorong terbentuknya organisasi ASEAN:
1. Kesamaan dan Perbedaan Sumber Daya Alam
Kesamaan dalam sumber daya alam, seperti penghasilan kopi, menjadi dasar bagi kerja sama di antara negara-negara ASEAN. Sebaliknya, perbedaan sumber daya pangan memicu kolaborasi ekonomi, seperti ekspor pertanian Indonesia ke Singapura dan impor beras dari Myanmar dan Thailand.
2. Kesamaan dan Perbedaan Wilayah (Kondisi Geografis)
Secara geografis, semua negara di Asia Tenggara terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena kesamaan letak geografis, beberapa negara di kawasan ini mengadakan kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negaranya.
3. Kesamaan Budaya
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki dasar kebudayaan, bahasa, tata kehidupan, dan pergaulan yang hampir sama. Selain itu bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara merupakan pewaris dari peradaban rumpun melayu Austronesia. Kesamaan budaya tersebut mendorong terjalinnya kerjasama, seperti pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN.
4. Persamaan Sejarah dan Nasib
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara hampir semua pernah mengalami penjajahan oleh bangsa barat, kecuali Thailand. Hal ini menumbuhkan rasa “setia kawan” antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Persamaan nasib yang menderita karena penjajahan bangsa asing inilah yang membuat negara-negara Asia Tenggara semakin kompak dalam berbagai bidang.
5. Kesamaan Kepentingan
Kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial budaya, keamanan, dan stabilitas politik menjadi dasar berdirinya ASEAN. Dengan jalur pelayaran strategis seperti Selat Malaka dan Selat Sunda, negara-negara ini memanfaatkan keragaman potensi alam melalui kerjasama ekspor-impor.
Seiring berjalannya waktu, ASEAN yang awalnya terdiri dari 5 negara, kini telah berkembang menjadi 10 negara. Kelima negara tambahan tersebut bergabung pada periode waktu berikut:
- Brunei Darussalam (1984): Bergabung sebagai anggota keenam dalam Sidang Khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta.
- Vietnam (1995): Menjadi anggota ketujuh pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
- Laos dan Myanmar (1997): Resmi menjadi anggota kedelapan dan kesembilan pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia.
- Kamboja (1999): Bergabung sebagai anggota kesepuluh dalam Upacara Khusus Penerimaan di Hanoi.
Tujuan ASEAN
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari terbentuknya ASEAN, yakni:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan negara-negara Asia Tenggara.
- Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.
- Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.
- Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
- Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
- Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.
- Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.
Advertisement