Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat, Begini Tata Cara dan Doanya

Niat sholat tahajud 2 rakaat merupakan salah satu rukun shalat yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 08 Mei 2024, 19:32 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 19:32 WIB
[Bintang] Jangan Malas Lagi, Ini 6 Manfaat Gerakan Salat untuk Kesehatan
Ilustrasi salat tahajud (Foto: moslemforall.com)

Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, niat adalah kunci utama dalam ibadah. Niat dalam ibadah merupakan ekspresi kesungguhan hati untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat sholat tahajud 2 rakaat menunjukkan keinginan yang kuat untuk memperbaiki hubungan dengan-Nya dan mencari keberkahan dalam hidup. Dengan memiliki niat yang ikhlas, seorang Muslim dapat merasakan manfaat spiritual yang mendalam dari sholat tahajud.

Niat sholat tahajud 2 rakaat merupakan salah satu rukun shalat yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW menekankan pentingnya niat dalam setiap ibadah, termasuk sholat  tahajud. Dengan mengucapkan niat secara jelas sebelum melaksanakan sholat, seorang Muslim meneguhkan komitmennya dalam beribadah kepada Allah SWT.

Sholat tahajud dapat dikerjakan paling sedikit dua rakaat, namun seorang muslim diperkenankan mengerjakan shalat tahajud lebih dari dua rakaat. Sholat tahajud dilakukan pada waktu sepertiga malam setelah tidur. Berikut niat sholat tahajud 2 rakaat dan tata caranya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/5/2024).

Bacaan Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat dan Artinya

Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadhan di Masjid Naif di Dubai (5/5/2021). Malam Lailatul Qadar di mana Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad. (AFP/Karim Sahib)

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: Aku berniat sholat sunnah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah ta'ala.

Tata Cara Sholat Tahajud

Tata cara sholat tahajud yang benar adalah sebagai berikut.

  1. Membaca Niat: Sebelum memulai salat tahajud, bacalah niat dalam hati untuk melaksanakan salat tahajud dengan ikhlas dan penuh khusyuk.
  2. Takbiratul Ihram: Mulailah salat dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat tangan sejajar telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
  3. Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah untuk memulai salat dengan penuh kekhusyukan.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah doa iftitah, bacalah Surat Al-Fatihah sebagai pembuka setiap rakaat salat tahajud.
  5. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, bacalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an, seperti Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.
  6. Rukuk: Lakukan rukuk dengan meletakkan tangan di atas lutut dan membungkuk dengan punggung lurus.
  7. Iktidal: Bangun dari rukuk dengan tegak dan bacaan "Sami'allahu liman hamidah, Rabbana lakal hamd" sebelum sujud.
  8. Sujud Pertama: Sujud pertama dengan meletakkan dahi, hidung, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung kaki kanan ke lantai.
  9. Duduk Antara Dua Sujud: Duduk di antara dua sujud dengan posisi duduk tawarruk atau duduk iftitah.
  10. Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua dengan posisi yang sama seperti sujud pertama.
  11. Berdiri dan Melakukan Rakaat Kedua: Bangun dari sujud kedua dan berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama.
  12. Duduk dan Membaca Doa Tahiyat Akhir: Setelah sujud kedua rakaat kedua, duduk tawarruk atau duduk iftitah dan bacalah doa tahiyat akhir.
  13. Salam: Akhiri salat tahajud dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri, "Assalamu'alaikum wa rahmatullah".

Doa Setelah Sholat Tahajud

Tips Bangun dan Beribadah di Sepertiga Malam
Nah, berniat sholat tahajud tapi susah bangun? Sekarang sholat tahajud tak kan lagi terasa berat jika kamu menerapkan 10 tips ini loh.

Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian sholat, Rasulullah memberikan contoh bacaan doa yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut.

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya