Peta, Cara Membaca, Jenis, Fungsi, dan Syaratnya

Peta adalah gambaran visual dari permukaan bumi yang disederhanakan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Mei 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi Benua Eropa, peta
Peta Benua Eropa. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Peta adalah gambaran visual dari permukaan bumi yang disederhanakan melalui skala dan simbol-simbol, seperti yang dijelaskan dalam buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono. Fungsi peta secara umum adalah untuk menunjukkan posisi relatif suatu tempat, memperlihatkan ukuran dan bentuk wilayah, serta mengumpulkan data dari suatu daerah dan menyajikannya secara visual.

Namun, untuk memanfaatkan peta dengan efektif, penting untuk memahami cara membacanya dengan benar.

Mengetahui cara membaca peta menjadi kunci dalam memahami informasi yang terkandung di dalamnya. Seperti memahami skala, legenda, dan orientasi peta, pembaca dapat menginterpretasikan data yang disajikan dengan lebih akurat. Selain itu, pemahaman tentang garis kontur, grid koordinat, dan petunjuk arah juga penting dalam mengeksplorasi dan menggunakan peta untuk navigasi.

Lalu, paham perbedaan antara peta umum, peta khusus, peta digital, peta timbul, dan peta datar, serta syarat-syarat seperti kesamaan bentuk, jarak, dan luas, pembaca dapat memilih peta yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang definisi peta, cara membaca peta, jenis-jenis peta, fungsi peta, dan syarat peta, Sabtu (11/5/2024).

Definisi Peta

Peta adalah sebuah representasi visual dari permukaan bumi yang disederhanakan dan diperkecil melalui skala serta pemakaian simbol-simbol. Definisi peta ini menurut buku "Modul Geografi kelas X Kemdikbud" oleh Kadek Putrawan menyatakan bahwa peta merupakan gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar, yang diperkecil sehingga kenampakannya mirip jika dilihat dari atas.

Peta juga dilengkapi dengan tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal, serta lambang-lambang tertentu yang merepresentasikan berbagai elemen geografis. Dalam konteks pembelajaran geografi di sekolah, peta menjadi alat utama untuk mempelajari tentang ruang dan tempat.

Peta adalah gambaran yang memiliki tujuan utama memberikan informasi tentang suatu wilayah atau area tertentu. Melalui peta, pengguna dapat memahami secara visual mengenai berbagai unsur geografis seperti topografi, perairan, batas administratif, dan lain sebagainya.

Adanya skala yang telah ditentukan, peta mampu menyajikan gambaran yang akurat meskipun dalam ukuran yang lebih kecil dari keadaan sebenarnya. Peta adalah sebuah representasi yang dapat membantu pengguna untuk memahami dan menjelajahi suatu wilayah tanpa harus berada di lokasi tersebut secara fisik.

Melansir dari International Cartographic Association (ICA), peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Definisi ini menegaskan bahwa peta bukan hanya sekadar gambaran visual, tetapi juga merupakan interpretasi abstrak dari realitas geografis. Dalam pembuatannya, peta harus memperhatikan kejelasan dan keakuratan representasi, serta mengikuti standar yang telah ditetapkan agar dapat dipahami dengan baik oleh pengguna.

Peta yang baik harus memiliki tata letak yang teratur dan rapi, serta informasi yang lengkap sesuai dengan judul dan konteksnya. Tata tulis, warna, dan simbol-simbol yang digunakan harus dipilih dengan cermat untuk memudahkan pembacaan dan interpretasi. Sebuah peta yang berkualitas akan memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang suatu wilayah, sehingga dapat menjadi alat yang efektif dalam memahami geografi dan navigasi.

Cara Membaca Peta

Ilustrasi Peta Indonesia
Peta Indonesia. (Photo by Capturing the human heart. on Unsplash)

Cara membaca peta yang mudah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pahami Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan. Biasanya, skala peta ditulis dalam bentuk pecahan atau rasio. Cara membaca peta misalnya, skala 1:100.000 artinya 1 satuan di peta sama dengan 100.000 satuan di lapangan. Pahami skala peta yang digunakan untuk memastikan estimasi jarak dan ukuran yang akurat.

2. Identifikasi Legenda atau Kunci Peta

Legenda atau kunci peta berisi informasi mengenai simbol-simbol yang digunakan pada peta, seperti simbol untuk sungai, jalan raya, pegunungan, dan lain sebagainya. Identifikasi dan pahami setiap simbol yang tercantum dalam legenda untuk memahami informasi yang disajikan oleh peta.

3. Tentukan Arah Utara

Sebagian besar peta menunjukkan arah utara. Biasanya, arah utara ditandai dengan anak panah atau kompas rose. Cara membaca peta, tentukan arah utara pada peta untuk menentukan orientasi dan navigasi saat membaca peta.

4. Perhatikan Garis Kontur

Garis kontur pada peta menunjukkan perbedaan ketinggian atau topografi suatu wilayah. Semakin rapat garis kontur, semakin curam lerengnya. Perhatikan pola dan jarak antara garis kontur untuk memahami topografi wilayah yang tergambar pada peta.

5. Gunakan Grid Koordinat

Beberapa peta dilengkapi dengan grid koordinat untuk membantu menentukan posisi dan lokasi titik-titik tertentu. Cara membaca peta, gunakan grid koordinat untuk menemukan titik-titik penting atau menentukan lokasi yang spesifik di peta.

6. Bandingkan dengan Gambaran Lapangan

Cara membaca peta, juga bandingkan dengan gambaran lapangan atau pengalaman langsung jika memungkinkan. Ini akan membantu memperkuat pemahaman tentang hubungan antara representasi visual di peta dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Memahami dan mengikuti langkah-langkah di atas, cara membaca peta akan menjadi lebih mudah dan efektif, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkannya sebagai alat navigasi dan pemahaman tentang geografi suatu wilayah dengan lebih baik.

 

Syarat Peta

Syarat-syarat sebuah peta, sebagaimana yang dikemukakan dalam buku Geografi SMA Kelas 12 karya Samadi, S.Pd, adalah sebagai berikut:

  1. Sama Bentuk: Peta harus memiliki kesamaan bentuk dengan keadaan aslinya. Ini berarti bahwa representasi visual yang tergambar di peta harus sebangun dengan wilayah sebenarnya, walaupun dalam skala yang lebih kecil. Syarat ini penting untuk memastikan bahwa pengguna peta dapat mengenali dan memahami struktur geografis yang sebenarnya. Keakuratan bentuk sangat bergantung pada skala peta yang digunakan.
  2. Sama Jarak: Perbandingan jarak pada peta harus konsisten dengan jarak yang ada pada wilayah aslinya. Dalam artian, setiap jarak yang tergambar di peta harus merepresentasikan jarak yang sebenarnya. Hal ini memastikan bahwa pengguna peta dapat mengestimasi jarak antara dua titik dengan akurat, sehingga peta dapat digunakan sebagai panduan navigasi yang handal.
  3. Sama Luas: Peta juga harus memiliki perbandingan luas yang sama dengan keadaan sebenarnya. Meskipun dalam ukuran yang lebih kecil, area yang tergambar di peta harus memiliki proporsi yang sama dengan area sebenarnya. Ini penting agar informasi mengenai distribusi wilayah dan proporsi geografis dapat disajikan secara akurat kepada pengguna peta.
  4. Petunjuk Arah yang Benar: Kehadiran petunjuk arah yang benar sangat krusial dalam sebuah peta. Tanpa petunjuk arah yang akurat, pengguna peta akan mengalami kesulitan dalam menentukan orientasi dan navigasi. Kemungkinan tersesat juga akan meningkat. Oleh karena itu, peta harus dilengkapi dengan kompas atau arah mata angin yang jelas dan akurat.
  5. Informasi Jelas: Informasi yang dipaparkan di peta haruslah jelas dan mudah dipahami oleh pembacanya. Hal ini mencakup penggunaan simbol-simbol yang konsisten, penulisan teks yang legible, dan pemilihan warna yang kontras. Ketidakjelasan informasi dapat menyebabkan kebingungan bagi pengguna peta, sehingga mengurangi efektivitas penggunaannya.
  6. Data Teliti: Penyajian data-data pada peta haruslah teliti dan akurat. Meskipun kesalahan kecil dalam penyajian data dapat memiliki dampak besar terhadap penggunaan peta. Oleh karena itu, pengumpulan, pengolahan, dan penempatan data harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati untuk memastikan bahwa peta memberikan representasi yang seakurat mungkin terhadap keadaan sebenarnya.

 

Jenis-Jenis Peta

Ilustrasi Peta
Peta dalam sebuah globe. (Image by Amber Avalona from Pixabay)

Jenis-jenis peta dapat dibedakan berdasarkan isi dan bentuknya, seperti yang diuraikan dalam buku Geografi SMP/MTs Kls VII karya Wirastuti Widyatmanti dan Dini Natalia:

Berdasarkan Isi

1. Peta Umum

Peta umum menyajikan gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dengan menyertakan data-data umum.

Jenis peta ini mencakup beberapa klasifikasi, termasuk:

  1. Peta Dunia: Merupakan representasi seluruh permukaan bumi.
  2. Peta Korografi: Menggambarkan seluruh atau sebagian wilayah, seperti peta Provinsi Jawa Timur.
  3. Peta Topografi: Menampilkan relief bumi dengan menggunakan garis kontur, yang membantu memahami perbedaan ketinggian di suatu wilayah.

2. Peta Khusus atau Peta Tematik

Peta ini fokus pada aspek atau gejala khusus pada permukaan bumi, seperti penyebaran flora dan fauna, kepadatan penduduk, atau persebaran hasil tambang.

Berdasarkan Bentuk

1. Peta Digital

Peta digital dibuat dengan menggunakan bantuan komputer dan menampilkan data yang disimpan di dalam memori komputer.

Biasanya ditayangkan melalui layar monitor komputer dengan menggunakan program seperti Map Info atau Arc Info.

2. Peta Timbul

Peta ini dibuat secara tiga dimensi sehingga menyerupai bentuk permukaan bumi sebenarnya.

Daerah-daerah tertentu diberi warna dan permukaannya timbul, membuat kontur-kontur menjadi jelas, seperti area pegunungan yang tampak menjulang.

3. Peta Datar

Merupakan peta yang dibuat pada bidang datar seperti kertas, kain, atau triplek.

Secara umum, peta ini tampak seperti peta konvensional yang sering digunakan dalam keseharian, dengan gambaran permukaan bumi, penjelasan skala, dan simbol-simbol yang digunakan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya