Mengapa Vaksin BCG Perlu Dilakukan? Ketahui Manfaat, Jadwal Vaksinasi, dan Dosisnya

Salah satu vaksin yang penting adalah vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin BCG pertama kali dikembangkan pada tahun 1921 untuk melawan tuberkulosis atau TB,

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 31 Mei 2024, 20:11 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 11:40 WIB
Pelayanan Imunisasi Anak Kembali Berjalan Kembali di Aceh
Petugas Kesehatan menyiapkan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) untuk TBC di sebuah Pukesmas di Banda Aceh, Aceh, Senin (15/6/2020). Memasuki tatanan normal baru, pelayanan imunisasi anak kembali dibuka setelah sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah yang penting untuk melindungi kesehatan kita dan juga mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi menjadi wabah. Vaksinasi telah terbukti efektif dalam menekan angka kematian dan mengontrol penyebaran penyakit menular di berbagai belahan dunia.

Salah satu vaksin yang penting adalah vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin BCG pertama kali dikembangkan pada tahun 1921 untuk melawan tuberkulosis atau TB, yang merupakan penyakit menular yang serius dan berpotensi fatal. Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti ginjal, tulang, dan otak.

Mengingat pentingnya peran vaksin BCG, penting juga bagi kita untuk memahami cara kerja dan kapan harus melakukan vaksinasi BCG? Selain itu, penting juga untuk mengetahui efektivitas dan efek samping yang mungkin akan terjadi dari vaksinasi BCG.

Untuk memahami lebih dalam tentang vaksin BCG lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (13/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejarah Pengembangan vaksin BCG

Vaksin BCG, atau Bacillus Calmette-Guérin, adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi terhadap tuberculosis atau TB. Vaksin ini pertama kali dikembangkan oleh dua dokter Prancis, Albert Calmette dan Camille Guérin pada awal abad ke-20.

Pengembangan vaksin BCG bermula dari niat untuk melawan penyakit mematikan tersebut yang saat itu menjadi wabah di Prancis. Albert Calmette dan Camille Guérin mulai mengkultur strain Mycobacterium bovis, yang merupakan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis pada sapi. Mereka kemudian berusaha untuk membuat strain tersebut melemah dengan tujuan agar tidak menyebabkan penyakit yang serius pada manusia.

Setelah bertahun-tahun penelitian dan percobaan, pada tahun 1921, Calmette dan Guérin berhasil mengembangkan strain yang dihasilkan dari 231 subkultur bakteri M. bovis. Strain ini berhasil diuji coba pada hewan percobaan dan manusia. Hasilnya, strain yang dikenal sebagai BCG ini menjadi vaksin yang efektif untuk melindungi terhadap tuberkulosis.

Vaksin BCG kemudian mulai digunakan secara luas di berbagai negara untuk mengendalikan penyebaran tuberkulosis. Meskipun vaksin ini tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi TB, vaksinasi BCG masih dianggap penting karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang serius.

Sejarah pengembangan vaksin BCG oleh Calmette dan Guérin adalah tonggak penting dalam penanggulangan tuberkulosis. Hingga saat ini, vaksin ini terus digunakan dan menjadi salah satu upaya utama dalam pencegahan infeksi TB.

 


Komposisi dan Cara Kerja Vaksin BCG

Ilustrasi Uji Klinis Vaksin
Uji klinis vaksin dalam negeri, vaksin Indovac untuk anak masih menunggu persetujuan dari pemerintah. (unsplash.com/Louis Reed)

Vaksin BCG, singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin, adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis (TB). Vaksin ini mengandung bakteri yang dilemahkan, yaitu Mycobacterium bovis.

Komposisi vaksin BCG terdiri dari sejumlah mikroorganisme hidup yang tidak aktif. Dalam vaksin ini, bakteri Mycobacterium bovis dilemahkan sehingga tidak bisa menyebabkan penyakit, tetapi tetap cukup aktif untuk merangsang respon kekebalan tubuh.

Setelah vaksin BCG diberikan melalui suntikan intradermal, bakteri yang ada dalam vaksin akan masuk ke dalam sel-sel kulit. Sel-sel ini kemudian memproses bakteri tersebut dan mempresentasikannya pada sistem kekebalan tubuh. Proses ini memicu respon kekebalan tubuh yang melibatkan produksi sel-sel pertahanan tubuh, seperti sel T dan sel B.

Selanjutnya, sel T dan sel B ini akan mengenali Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB, jika dihadapkan pada infeksi sebenarnya. Respon kekebalan tubuh ini akan membantu melindungi tubuh dari infeksi TB dan bisa mencegah atau mengurangi efek samping selama terinfeksi.

Dalam kesimpulannya, vaksin BCG adalah vaksin yang mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri penyebab TB. Melakukan imunisasi vaksin BCG sangat penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Mycobacterium tuberculosis dan meminimalkan risiko terinfeksi TB.


Manfaat Vaksin BCG

Vaksin BCG
Ilustrasi vaksin BCG. (Sumber foto: Pexels.com)

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi tubuh terhadap infeksi penyakit Tuberkulosis (TB). Vaksin ini memiliki manfaat yang sangat penting dalam pencegahan risiko infeksi TB. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan sering menyerang organ paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lainnya seperti tulang, ginjal, kulit, dan otak.

Vaksin BCG yang diberikan kepada bayi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya tuberkulosis aktif pada masa dewasa. Bayi yang menerima vaksin ini memiliki kerinduan yang lebih rendah untuk terinfeksi bakteri TB. Selain itu, vaksin ini juga dapat mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi TB, terutama pada meningitis TB.

Vaksin BCG juga menghasilkan kinerja yang lebih baik pada bayi. Dalam beberapa penelitian, vaksin ini telah terbukti efektif dalam melindungi bayi dari infeksi TB dan mengurangi tingkat kematian bayi akibat penyakit ini. Dengan memberikan vaksin BCG secara rutin pada bayi, kita dapat membantu mencegah terjadinya infeksi TB yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Dalam kesimpulannya, vaksin BCG memiliki manfaat yang sangat berarti dalam pencegahan infeksi TB dan mengurangi kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi, terutama pada meningitis TB. Vaksin ini juga dapat meningkatkan kinerja bayi dalam melawan penyakit ini. Oleh karena itu, penting bagi semua bayi untuk menerima vaksin BCG secara rutin untuk melindungi mereka dari risiko infeksi TB.


Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin BCG?

Vaksin Bayi
Ilustrasi bayi yang saat ini bisa mendapat vaksin Covid-19. Credits: pexels.com by Pixabay

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Namun, tidak semua individu perlu mendapatkan vaksin ini.

Orang-orang yang perlu mendapatkan vaksin BCG adalah mereka yang berisiko tinggi terkena infeksi TB, seperti bayi yang memiliki sistem imun yang rendah dan hidup di negara dengan kasus TB tinggi. Bayi yang lahir dari ibu dengan TB aktif juga termasuk dalam kelompok ini.

Selain itu, kelompok orang yang juga perlu mendapatkan vaksin BCG adalah petugas kesehatan yang sering terpapar dengan pasien TB. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular TB, sehingga penting bagi mereka untuk mendapatkan vaksin BCG demi melindungi diri mereka sendiri serta mencegah penyebaran infeksi ke pasien lainnya.

Meskipun vaksin BCG efektif dalam pencegahan TB pada anak-anak, namun perlu diingat bahwa vaksin ini tidak memberikan perlindungan yang sempurna. Oleh karena itu, kerjasama antara vaksinasi dan pencegahan lainnya, seperti pengobatan kontak dan pengendalian infeksi, tetap penting dalam mengatasi TB.


Peringatan Sebelum Melakukan Vaksin BCG

banner cek fakta vaksin mr
Ilustrasi Imunisasi (Liputan6.com/Triyasni)

Vaksin BCG adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB). TB merupakan penyakit yang belum bisa diatasi sepenuhnya di dunia, dan vaksin BCG telah lama menjadi senjata utama dalam pencegahan penyakit ini. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi efikasi vaksin ini.

Salah satu faktor penting adalah usia saat vaksinasi. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin BCG memiliki efikasi yang lebih tinggi jika diberikan pada anak-anak yang masih bayi. Pemberian vaksin BCG saat bayi dapat mengurangi risiko infeksi TB dan mengurangi gejala yang berat jika terinfeksi.

Selain itu, jenis TB juga menjadi faktor yang memengaruhi efikasi vaksin BCG. Vaksin ini memiliki efek protektif yang lebih tinggi terhadap bentuk TB paru dibandingkan dengan bentuk TB lainnya, seperti TB ekstra paru.

Keamanan vaksin BCG juga sangat penting. Secara umum, vaksin ini dianggap aman, tetapi efek samping ringan bisa terjadi, seperti nyeri pada tempat suntikan atau pembengkakan kelenjar getah bening. Jarang terjadi, namun bisa terjadi infeksi lokal atau reaksi alergi yang lebih serius.

Dalam kesimpulannya, vaksin BCG merupakan langkah penting dalam pencegahan TB. Namun, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi efikasi vaksin ini, serta memperhatikan keamanannya. Dengan melakukan imunisasi vaksin BCG, kita dapat melindungi diri kita sendiri serta membantu memutus rantai penyebaran penyakit ini di masyarakat.

 


Dosis dan Jadwal Imunisasi BCG

Vaksin
Ilustrasi vaksin BCG. Credits: pexels.com by cottonbro

Vaksin BCG merupakan salah satu vaksin yang penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit tuberkulosis atau TBC. Pemberian vaksin ini dilakukan sedini mungkin, umumnya pada saat bayi baru lahir atau dalam kurun waktu awal kehidupannya.

Dosis untuk vaksin BCG ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan di lengan kiri atas bayi. Pemberian ini dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin. Setelah vaksin BCG diberikan, bayi mungkin akan mengalami tanda-tanda reaksi seperti kemerahan dan pembengkakan pada area suntikan. Hal ini merupakan reaksi normal dan biasanya akan mereda dalam waktu beberapa minggu.

Mengenai jadwal pemberian vaksin BCG, biasanya vaksin ini diberikan segera setelah bayi lahir atau dalam 48 jam pertama kehidupannya. Waktu pemberian ini sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri tuberkulosis ke bayi melalui kontak dengan orang dewasa yang terinfeksi TBC.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa vaksin BCG tidak memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap TBC. Namun, vaksin ini dapat mengurangi risiko infeksi parah dan komplikasi yang berkaitan dengan TBC pada anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan bayi mereka menerima dosis vaksin BCG sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter atau institusi kesehatan setempat.

Dengan memberikan vaksin BCG pada bayi, dapat membantu melindungi mereka dari penyakit tuberkulosis yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menjaga jadwal imunisasi BCG anak Anda demi perlindungan yang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya