Liputan6.com, Jakarta Pantun tua adalah salah satu jenis prosa berima yang berkembang dalam budaya Melayu dengan ciri khas yang menonjol. Sebagai bagian dari karya sastra lama, pantun tua memegang peranan penting dalam menyampaikan nasihat, pendidikan, dan ajaran agama kepada generasi yang lebih muda.
Baca Juga
Advertisement
Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Ciri khas pantun adalah pola rimanya yang a-b-a-b, dengan dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi. Ernawati Waridah dalam bukunya menjelaskan bahwa pantun memiliki ciri-ciri tersebut dan sering digunakan dalam berbagai budaya etnis Melayu sebagai medium komunikasi yang sarat makna.
Mengutip Engkos Kosasih dalam buku "Cerdas Berbahasa Indonesia", pantun tua adalah salah satu klasifikasi pantun berdasarkan isinya. Pantun tua, atau sering disebut pantun orang tua, memiliki fungsi khusus sebagai medium untuk menyampaikan nasihat dan ajaran dari orang tua kepada yang lebih muda. Oleh sebab itu, pantun tua dikenal juga sebagai pantun nasihat karena isinya yang sarat dengan pesan moral dan etika. Berikut ulasan lebih lanjut tentang pantun tua adalah salah satu Puisi lama yang Liputan.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).
Mengenal Pantun Tua
Pantun tua adalah jenis prosa berima yang fokus pada penyampaian nasihat dan pelajaran hidup. Tidak seperti pantun anak-anak yang mengisahkan masa kanak-kanak atau pantun muda yang menceritakan pengalaman di masa muda, pantun tua memiliki tujuan untuk menyampaikan nilai-nilai atau nasihat yang patut dipegang teguh.
Ciri-ciri Pantun Tua
- Pantun tua memiliki ciri-ciri yang sama dengan pantun pada umumnya., berikut diantaranya
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.
- Dua baris pertama disebut sampiran, yang berfungsi sebagai pengantar, sedangkan dua baris berikutnya adalah isi pantun yang mengandung pesan utama.
- Pola rima yang digunakan adalah a-b-a-b.
Advertisement
Fungsi dan Tujuan Pantun Tua
Pembeda antara pantun tua dari jenis pantun lainnya adalah makna dari isi pantunnya. Pantun tua lebih mementingkan nasihat-nasihat dan pelajaran hidup yang dapat menjadi pedoman bagi orang-orang yang mendengarnya. Nasihat yang terkandung dalam pantun tua sering kali mencakup nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pantun tua berfungsi sebagai media untuk menyampaikan nasihat dan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting oleh masyarakat. Dengan cara yang indah dan terstruktur, pantun tua mampu menyampaikan pesan-pesan yang mendalam secara efektif. Tujuan utamanya adalah mendidik dan memberikan bimbingan kepada generasi muda, sehingga mereka dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Pantun Tua
Pantun 1
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tak sembahyang
Pantun 2
Pohon di kebun habis berbuah
Disambut masak buah rumbiga
Mohonkan ampun dosa yang sudah
Hendak masuk dalam surga
Pantun 3
Mengkudu buahnya pahit
Buah kepayang dingin airnya
Biar ilmu setinggi langit
Kalau tak sembahyang apa gunannya
Pantun 4
Bunga kenangaan di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong takabur
Rusak hati badan binasa
Pantun 5
Sandarkan galah pada pohon
Kayu tersandar berapit dua
Kepada Allah tempat bermohon
Kalau kita sandarkan nyawa
Pantun 6
Pangkal berbelit di pohon jarak
Jarak nn tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat dilarang syarak
Itulah perbuatan yang diibenci Nabi
Pantun 7
Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita minta ampun
Kepada Allah tempat bermohon
Pantun 8
Bendahara datuk seri paduka
Memerintah kota dan negeri
Sengsara masuk dalam neraka
Hendaklah kita ingatkan diri
Pantun 9
Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Pantun 10
Batang keranji kalau diukir
Batang nangka dibelah-belah
Seberang janji kalau mungkir
Datang murka daripada Allah
Advertisement
Pantun 11
Bungan mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran pahamkan maknanya
Pantun 12
Batang nangka dibelah-belah
Buah pandan jatuh tercebut
Jika datang murka Allah
Remuklah badn dalam kubur
Pantun 13
Tiap napas tidaklah kekal
Siapkan bekal menjelang wafaT
Tarulah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Pantun 14
Colok dipotong dengan sekin
Sekin waja buatan Jawa
Hendaklah diturut dengan yakin
Yakin di hati selamatlah nyawa
Pantun 15
Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di atas peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan di dalam hati
Pantun 16
Kalau ada di kembang baru
Bunga kenanga dikupas jangan
Kalau ada sahabat baru
Sahabat lama dibuang jangan
Pantun 17
Pedati menarik muatan
Muatan dikumpul sehingga sarat
Hati-hati memilih teman
Salah bergaul hidupmu sesat
Pantun 18
Kalau mau makan sukun
Jangan lupa makan kedondong
Kalau mau hidup rukun
Jangan lupa tolong menolong
Pantun 19
Burung pipit burung dara
Beryerbangan di pohon cempaka
Banyak teman banyak saudara
Banyak musuh banyak celaka
Pantun 20
Jalan-jalan dekat pohon
Tenang ada kuda berlarian
Pada Tuhanlah kita memohon
Agar cita-cita kesampaian