Liputan6.com, Jakarta Pantangan asam urat menjadi perhatian penting bagi mereka yang ingin menghindari serangan nyeri dan pembengkakan sendi. Asam urat tinggi dalam tubuh sering kali dipicu oleh konsumsi sayuran tertentu yang kaya purin, seperti bayam, asparagus, dan kembang kol. Menghindari makanan-makanan ini bisa membantu menjaga kadar asam urat tetap stabil dan mencegah gejala yang menyakitkan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Selain sayuran, ada beberapa jenis buah, seperti durian dan anggur, dapat memicu peningkatan asam urat jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan menghindari makanan-makanan ini untuk menjaga kesehatan sendi dan mengurangi risiko serangan asam urat. Jika tidak diatasi dengan baik dan tidak menjaga pola makan maka dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pantangan asam urat berupa sayuran dan buah-buahan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (20/5/2024).
Sayuran yang Perlu Dihindari Bagi Penderita Asam Urat
1. Asparagus
Asparagus memiliki kadar kalium dan folat tinggi. Akan tetapi, asparagus adalah salah satu sayuran yang perlu dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. Dalam asparagus, terdapat sekira 23 gram purin di setiap 100 gram sayuran ini.
2. Kembang Kol
Sayuran selanjutnya yang perlu dihindari adalah kembang kol. Sayuran ini biasanya hanya menjadi pelengkap di setiap hidangan. Kembang kol perlu dihindari oleh pengidap asam urat karena memiliki 23 gram purin di setiap 100 gramnya.
3. Kacang Polong
Kacang polong mengandung 50 hingga 150 miligram purin dalam setiap 100 gramnya. Ini merupakan kategori sedang. Namun, jika memang Anda sudah punya kondisi asam urat, lebih baik menghindari sayuran hijau ini.
4. Jamur
Jamur memiliki kandungan purin yang cukup tinggi dalam setiap porsinya. Oleh karena itu, pengidap asam urat wajib menghindari sayuran yang menjadi campuran di banyak hidangan ini.
5. Bayam
Selain mudah diolah, bayam terkenal memiliki gizi tinggi seperti vitamin C, flavonoid, zat besi, beta karoten, dan luteins. Akan tetapi, penderita asam urat harus menghindari bayam karena memiliki kandungan purin yang tinggi. Dalam setiap 100 gramnya, terkandung sekira 57 gram purin.
6. Buncis
Buncis menjadi salah satu sayuran yang sangat populer di Indonesia karena bisa diolah menjadi sedemikian rupa, seperti aneka tumisan dan menjadi bahan pelengkap. Namun, buncis dikenal memiliki fruktosa tinggi yang bisa menjadi pemicu asam urat.
Advertisement
Buah yang Perlu Dihindari Bagi Penderita Asam Urat
Bagi penderita asam urat, mengonsumsi buah-buahan tertentu dalam jumlah berlebihan bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah. Berikut adalah enam buah-buahan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi:
1. Durian
Durian mengandung kadar purin yang tinggi dan gula yang cukup tinggi, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Konsumsi durian secara berlebihan bisa memicu serangan asam urat.
2. Anggur
Anggur memiliki kandungan gula yang tinggi dan dapat mempengaruhi kadar asam urat. Penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi anggur dalam jumlah terbatas untuk menghindari peningkatan kadar asam urat.
3. Nangka
Seperti durian, nangka juga tinggi gula dan bisa berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat. Mengonsumsi nangka secara berlebihan dapat memperburuk kondisi asam urat.
4. Alpukat
Meskipun alpukat kaya akan lemak sehat, kandungan purinnya yang cukup tinggi membuatnya kurang ideal untuk penderita asam urat. Batasi konsumsi alpukat untuk menjaga kadar asam urat tetap stabil.
Makanan yang Bisa Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat
Berikut ini beberapa makanan yang bisa dikonsumsi oleh penderita asam urat, yakni:
- Buah-buahan: semua buah-buahan umumnya baik untuk asam urat. Ceri bahkan dapat membantu mencegah serangan dengan menurunkan kadar asam urat dan mengurangi peradangan. Sayuran: kentang, kacang polong, dan terong.
- Kacang: semua kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk kedelai dan tahu.
- Biji-bijian utuh: Ini termasuk gandum, beras merah, dan gandum.
- Produk susu: semua produk susu aman, tetapi produk susu rendah lemak sangat dianjurkan.
- Telur.
- Minuman: kopi, teh, dan teh hijau.
- Bumbu dan rempah-rempah: semua bumbu dan rempah-rempah.
- Minyak nabati: termasuk minyak kanola, kelapa, zaitun, dan rami.
Advertisement
Faktor Risiko Penyakit Asam Urat
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan atau Kemkes RI, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah seseorang, antara lain:
- Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.
- Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.
- Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
- Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
- Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
Gejala Penyakit Asam Urat
Masih dari sumber yang sama, berikut ini ada beberapa gejala penyakit asam urat yang umum terjadi, di antaranya:
- Sendi mendadak terasa sangat sakit.
- Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, khususnya di malam hari.
- Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna kemerahan pada kulit sendi.
- Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal.
- Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningkat.
Advertisement