Niat Sholat Dzuhur Lengkap dan Tata Cara Melakukannya

Bacaan niat sholat dzuhur lengkap dengan tata caranya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 03 Jun 2024, 10:40 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 10:40 WIB
Ilustrasi waktu-waktu mustajab untuk berdoa
Ilustrasi waktu-waktu mustajab untuk berdoa (dok.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Niat sholat dzuhur merupakan aspek penting yang harus dihafalkan oleh setiap Muslim, mengingat sholat dzuhur adalah salah satu dari lima sholat wajib yang harus dilakukan setiap hari. Dengan niat yang benar, seorang Muslim menunjukkan kesungguhannya dalam melaksanakan kewajiban agama yang menjadi tiang utama Islam. Namun, tahukah kamu bahwa niat sholat dzuhur memiliki perbedaan saat dilakukan sendiri, berjamaah, atau bahkan saat menjadi imam dan makmum?

Tidak hanya niat sholat dzuhur yang penting, tetapi juga tata cara pelaksanaannya yang benar. Sholat dzuhur, yang dikerjakan pada siang hari dan terdiri dari empat rakaat, memiliki waktu pelaksanaan yang khusus, yaitu sejak tergelincirnya matahari hingga bayangan suatu benda menyamai panjang bendanya. Memahami dan melaksanakan niat serta tata cara yang benar akan memastikan sholat dzuhur dilakukan dengan khusyuk dan sempurna.

Untuk kamu yang ingin memperdalam pengetahuan tentang niat sholat dzuhur lengkap dengan tata caranya, penting untuk memahami perbedaan niat dalam berbagai kondisi pelaksanaan. Apakah kamu sudah tahu bagaimana niat sholat dzuhur yang benar? Temukan jawabannya dan lebih banyak lagi dalam penjelasan lengkap berikut ini.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan niat sholat dzuhur lengkap dengan tata caranya, pada Senin (3/5).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Niat Sholat Dzuhur

ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber
ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber

Niat sholat dzuhur memiliki variasi yang penting untuk dipahami oleh setiap Muslim. Niat ini berbeda tergantung pada konteks pelaksanaan sholat, apakah dilakukan sendiri atau berjamaah. Lebih dari itu, dalam sholat berjamaah, niat sholat dzuhur akan berbeda antara mereka yang menjadi imam dan mereka yang menjadi makmum. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang niat sholat dzuhur dalam berbagai situasi:

Niat Sholat Dzuhur Sendiri

Ketika melaksanakan sholat dzuhur secara individu, seorang Muslim harus mengucapkan niat yang menegaskan kesungguhan hatinya dalam melaksanakan kewajiban sholat. Niat ini mencakup komponen penting seperti jumlah rakaat dan arah kiblat. Niat sholat dzuhur untuk yang melaksanakan sendiri adalah sebagai berikut:

“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: "Saya berniat sholat fardu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Niat ini menunjukkan bahwa pelaku sholat memahami kewajiban empat rakaat yang harus dilaksanakan dan memastikan diri mereka menghadap kiblat sebagai arah yang ditentukan dalam Islam.

Niat Sholat Dzuhur untuk Imam

Saat seseorang memimpin sholat dzuhur sebagai imam, niat yang diucapkan harus mencerminkan peran tersebut. Menjadi imam berarti bertanggung jawab atas pelaksanaan sholat bagi jamaah yang mengikuti. Berikut adalah niat yang diucapkan oleh imam:

“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: "Saya berniat sholat fardu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Dengan niat ini, imam menyatakan bahwa ia memimpin sholat dengan penuh kesadaran akan tanggung jawabnya dan tetap mengarahkan hatinya kepada Allah Ta'ala.

Niat Sholat Dzuhur untuk Makmum

Bagi mereka yang mengikuti imam dalam sholat dzuhur berjamaah, niat yang diucapkan juga berbeda. Sebagai makmum, penting untuk memiliki niat yang selaras dengan peran mereka dalam mengikuti imam dengan khusyuk. Berikut adalah niat sholat dzuhur bagi makmum:

“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma’mumam lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: "Saya berniat sholat fardu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat ini memastikan bahwa makmum melaksanakan sholat dengan mengikuti imam dan tetap mengarahkan seluruh fokusnya kepada Allah Ta'ala, menjalankan kewajiban empat rakaat dengan penuh keikhlasan.

Dengan memahami dan menghafalkan berbagai niat ini, setiap Muslim dapat melaksanakan sholat dzuhur dengan benar sesuai dengan situasi dan perannya dalam sholat berjamaah atau saat sholat sendiri. Hal ini tidak hanya memastikan pelaksanaan ibadah yang sah tetapi juga memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT.


Tata Cara Sholat Dzuhur

Ilustrasi Sholat
Ilustrasi gerakan sholat (Wikipedia.org)

Berikut adalah tata cara sholat dzuhur yang lebih lengkap dan rinci, termasuk penjelasan tentang setiap langkah dan bacaan yang menyertainya:

1. Membaca Niat

Membaca niat sholat dzuhur adalah langkah pertama yang sangat penting dalam tata cara sholat dzuhur. Niat ini bisa dibaca dalam hati dengan sungguh-sungguh, memastikan bahwa kamu benar-benar siap untuk melaksanakan ibadah sholat dzuhur. Niat sholat dzuhur berbeda tergantung pada situasi, apakah kamu sholat sendiri atau berjamaah. Jika berjamaah, niat juga akan berbeda antara menjadi imam atau makmum.

2. Takbiratul Ihram

Setelah membaca niat, langkah selanjutnya adalah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah tanda dimulainya sholat.

Artinya: "Allah Maha Besar"

Takbiratul Ihram merupakan deklarasi penghambaan kepada Allah SWT dan menandai masuknya kita ke dalam kondisi sholat, meninggalkan urusan duniawi untuk sementara waktu.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram, kamu disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Meskipun sunnah, membacanya membawa banyak keutamaan dan kebersihan hati. Berikut bacaan doa iftitah:

"Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila."

Artinya: "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."

Dilanjutkan dengan bacaan:

"Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin."

Artinya: "Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."


4. Membaca Al-Fatihah

Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)

Setelah doa iftitah, kamu wajib membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat sholat. Bacaan ini adalah rukun dalam sholat yang tidak boleh ditinggalkan.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinas shiraatal mustaqiim. Shiraatal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh dhaalliin."

Artinya: "Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

5. Membaca Surat Pendek

Setelah membaca Al-Fatihah, kamu disunnahkan untuk membaca surat pendek atau ayat-ayat tertentu dari Al-Quran. Ini dilakukan pada rakaat pertama dan kedua saja. Kamu bebas memilih surat atau ayat yang sudah dihafal.

6. Rukuk dan Bacaannya

Setelah membaca surat pendek, langkah selanjutnya adalah rukuk. Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan hingga punggung lurus dan sejajar dengan kepala, sambil meletakkan tangan di lutut. Bacaan rukuk adalah:

"Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdih" (dibaca 3 kali)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung serta segala puji bagi-Nya."


7. I'tidal dan Bacaannya

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

Setelah rukuk, kamu berdiri tegak kembali (i'tidal) sambil mengucapkan:

"Sami'allahu liman hamidah."

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Kemudian, dalam posisi berdiri, lanjutkan dengan membaca:

"Rabbanaa lakal hamdu mil us-samaawaati wamil ul-ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du."

Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu."

8. Sujud dan Bacaannya

Setelah i'tidal, lakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki di lantai. Bacaan sujud adalah:

"Subhaana rabbiyal a'la wabihamdih" (dibaca 3 kali)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi serta segala puji bagi-Nya."

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, duduklah dengan tenang di antara dua sujud dan bacalah doa berikut:

"Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."


10. Tasyahud Awal dan Bacaannya

Ilustrasi sholat tasbih
Ilustrasi sholat tasbih (dok.Freepik)

Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, kamu duduk untuk membaca tasyahud awal:

"Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa muhammad."

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."

11. Tasyahud Akhir dan Bacaannya

Pada rakaat terakhir (keempat), setelah sujud kedua, kamu duduk untuk membaca tasyahud akhir. Tasyahud akhir lebih panjang dibandingkan tasyahud awal:

"Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohim innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohim innaka hamiidum majiid."

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia."

12. Salam

Akhiri sholat dengan membaca salam ke kanan dan ke kiri:

"Assalaamu alaikum wa rahmatullah"

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

Salam ini menandai berakhirnya sholat dan kembali ke urusan duniawi.

Dengan memahami makna dan tata cara setiap langkah dalam sholat dzuhur, kamu akan dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sempurna.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya