12 Makanan Penyebab Kelenjar Getah Bening, Salah Satunya Nugget

Ada beberapa makanan penyebab kelenjar getah bening, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Jun 2024, 10:10 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 10:10 WIB
Kesehatan tubuh
Hindari makanan Fast food. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba).

Liputan6.com, Jakarta Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Organ ini terdiri dari jenis jaringan limfoid yang terletak di seluruh tubuh dan berfungsi sebagai filter untuk melawan infeksi dan penyakit. Namun, dalam beberapa kasus, kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan atau radang, yang disebut sebagai penyakit kelenjar getah bening.

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab penyakit kelenjar getah bening, termasuk infeksi bakteri atau virus, serta masalah imunologi atau gangguan autoimun. Salah satu faktor yang berpotensi memicu pembengkakan kelenjar getah bening adalah jenis makanan yang dikonsumsi.

Ada beberapa makanan yang dapat menjadi penyebab pembengkakan kelenjar getah bening, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening, penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.

Berikut adalah sejumlah makanan penyebab kelenjar getah bening, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/6/2024).

1. Daging Berlemak

Daging berlemak merupakan salah satu makanan yang dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening. Lemak dalam daging berlemak cenderung kaya akan kalori dan kandungan lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Ketika lemak jenuh dikonsumsi secara berlebihan, tubuh akan merespon dengan meningkatnya produksi zat kimia pro-inflamasi dan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan peradangan kronis, yang kemudian dapat memicu gangguan pada kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berperan penting dalam melawan infeksi dan melindungi tubuh dari penyakit.

Selain itu, daging berlemak juga seringkali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Konsumsi bahan tambahan ini juga dapat berdampak negatif pada kelenjar getah bening, karena dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.

Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening, disarankan untuk mengurangi konsumsi daging berlemak dan memilih sumber protein lain yang lebih sehat, seperti ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan. Selain itu, penting pula untuk menjaga pola makan seimbang, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

2. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji telah menjadi salah satu penyebab kelenjar getah bening yang sering terjadi. Keberadaan makanan cepat saji yang mudah dijumpai dan dikonsumsi oleh banyak orang telah memicu peningkatan masalah kesehatan ini.

Salah satu alasan mengapa makanan cepat saji dapat menyebabkan kelenjar getah bening adalah karena kandungan garam dan lemak yang tinggi. Makanan cepat saji umumnya mengandung jumlah garam yang berlebihan, dan konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan bahkan gangguan pada sistem kelenjar getah bening.

Lebih lanjut, makanan cepat saji juga mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Lemak trans dan lemak jenuh telah terbukti dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi normal dari kelenjar getah bening, serta menyebabkan pembengkakan dan peradangan.

Tidak hanya itu, makanan cepat saji juga cenderung rendah serat. Serat dalam makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, termasuk membantu proses detoksifikasi dalam tubuh. Kurangnya serat dalam makanan dapat menghambat fungsi normal dari kelenjar getah bening dan berpotensi menyebabkan peradangan.

Sebagai kesimpulan, makanan cepat saji yang tinggi garam, lemak trans, dan rendah serat telah terbukti menjadi salah satu penyebab kelenjar getah bening. Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan cepat saji dan lebih memilih makanan berkualitas yang mengandung nutrisi seimbang dan serat yang cukup.

3. Makanan yang Mengandung Gula Tinggi

Makanan Manis
Meskipun rasa manis tidak bisa ditolak, tetapi Sahabat Fimela harus mengontrolnya agar kolesterol tetap terjaga. (Foto: Freepik/azerbaijan_stockers)

Makanan yang mengandung gula tinggi diketahui menjadi salah satu faktor penyebab kelenjar getah bening yang perlu diwaspadai. Gula adalah salah satu sumber energi utama bagi tubuh, tetapi penggunaan gula yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Konsumsi gula berlebihan pada makanan sehari-hari dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Ketika kadar gula dalam darah meningkat, tubuh akan melepaskan lebih banyak insulin untuk mengatasinya. Namun, kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons secara efektif terhadap insulin. Ini dapat berdampak pada peradangan tubuh yang lebih luas, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening.

Selain itu, makanan yang kaya gula juga cenderung rendah serat dan nutrisi penting lainnya. Kekurangan serat dapat mengganggu sistem pencernaan dan menghambat detoksifikasi tubuh, yang berkontribusi pada peradangan dan masalah kesehatan lainnya.

Dalam menghindari risiko penyakit kelenjar getah bening, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang kaya gula tinggi. Sebaiknya fokus pada makanan yang kaya serat, nutrisi, dan rendah gula. Ini termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein sehat. Menyadari pentingnya pola makan sehat adalah langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan kelenjar getah bening dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

2. Gorengan

Gorengan, seperti tahu goreng, tempe goreng, dan pisang goreng, telah menjadi camilan favorit banyak orang di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa gorengan dapat menjadi salah satu makanan penyebab kelenjar getah bening?

Gorengan sering kali diproduksi dengan menggunakan minyak goreng yang digunakan berulang kali. Minyak yang telah digunakan berulang kali ini dapat menyebabkan perubahan kimiawi pada struktur minyak, menghasilkan senyawa karsinogenik seperti akrolein, peroksida lemak, dan benzo(a)piren yang berbahaya bagi kesehatan.

Konsumsi makanan yang mengandung senyawa karsinogenik ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit kanker, termasuk kanker kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, yang berfungsi untuk memerangi infeksi dan penyakit. Namun, jika kelenjar getah bening terganggu atau terinfeksi, mereka dapat membengkak dan berkembang menjadi kanker.

Selain itu, gorengan juga mengandung lemak trans yang tinggi. Lemak trans adalah jenis lemak jenuh yang dibuat melalui proses hidrogenasi dan sering digunakan dalam makanan cepat saji atau makanan olahan. Konsumsi lemak trans yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening dan menghindari risiko penyakit kanker, sebaiknya batasi konsumsi gorengan. Pilihlah camilan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, sayuran, atau makanan yang dikukus atau dipanggang dengan menggunakan minyak yang segar. Tetaplah mengutamakan pola makan yang seimbang dan menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh atau mengandung senyawa berbahaya bagi kesehatan.

3. Makanan yang Kurang Higienis

Street Food
Thailand Street Food. (Shutterstock/Room98)

Makanan yang kurang higienis dapat menjadi salah satu penyebab kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi. Namun, jika makanan yang dikonsumsi kurang higienis, bakteri dan virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan tersebut.

Makanan yang tidak higienis dapat terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di saluran pencernaan, termasuk kelenjar getah bening di area leher.

Penyebab umum makanan yang kurang higienis adalah praktik sanitasi yang buruk saat mempersiapkan makanan, seperti tidak mencuci tangan dengan benar, menggunakan peralatan makan yang kotor, atau menggunakan bahan makanan yang basi. Selain itu, kebersihan tempat penyimpanan makanan juga perlu diperhatikan, termasuk kondisi kulkas atau lemari pendingin yang tidak terjaga dengan baik.

Penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan saat mempersiapkan dan menyimpan makanan. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh makanan, memisahkan bahan makanan mentah dan matang, serta memasak makanan dengan suhu yang tepat adalah tindakan-tindakan penting untuk mencegah infeksi kelenjar getah bening dan masalah kesehatan lainnya.

4. Makanan Kurang Matang

Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kelenjar getah bening adalah makanan yang kurang matang. Makanan yang kurang matang mengandung risiko bakteri dan jamur yang dapat memicu peradangan pada kelenjar getah bening.

Makanan yang kurang matang sering kali tidak terpapar panas yang cukup untuk membunuh bakteri berbahaya. Hal ini terutama terjadi pada daging mentah, ikan mentah, telur mentah, produk susu mentah, dan sayuran mentah. Konsumsi makanan yang kurang matang dapat mengakibatkan infeksi bakteri seperti salmonella, campylobacter, E. coli, dan listeria.

Saat bakteri masuk ke tubuh kita melalui makanan yang kurang matang, kelenjar getah bening akan menjadi pusat perhatian sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Akibatnya, kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan dan peradangan. Jika tidak segera ditangani, ini dapat menjadi masalah serius dan menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan makanan yang kita konsumsi telah matang sempurna, terutama daging, ikan, telur, dan produk susu. Memasak makanan dengan suhu yang adekuat akan membunuh bakteri berbahaya dan mengurangi risiko infeksi pada kelenjar getah bening.

5. Makanan Pedas

Makanan Pedas
Ilustrasi makanan pedas. (foto: koolau farmers/Henry)

Makanan pedas sering kali disukai oleh banyak orang karena sensasi rasa pedas yang memberikan kenikmatan tersendiri. Namun, beberapa studi mengungkapkan bahwa makanan pedas juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab kelenjar getah bening.

Perlu dipahami bahwa kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit. Ketika infeksi atau penyakit menyerang tubuh, misalnya flu atau pilek, kelenjar getah bening akan membesar dan menyebabkan pembengkakan.

Makanan pedas mengandung senyawa kimia bernama capsaicin yang memberikan rasa pedas. Capsaicin ini dapat merangsang produksi keringat, mengiritasi saluran napas, serta merangsang sistem pencernaan yang dapat memicu peradangan dan iritasi pada kelenjar getah bening.

Selain itu, makanan pedas juga dapat meningkatkan risiko heartburn atau gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa terbakar di dada. Jika heartburn berlangsung dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan kelenjar getah bening.

Oleh karena itu, bagi seseorang yang memiliki masalah dengan kelenjar getah bening, disarankan untuk menghindari makanan pedas atau mengonsumsinya secara terbatas. Jika pembengkakan pada kelenjar getah bening berlangsung lama atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Makanan Olahan

Makanan olahan, seperti sosis dan nugget, sering dikaitkan sebagai salah satu penyebab kelenjar getah bening yang membesar. Penyakit ini biasanya terjadi akibat infeksi atau reaksi terhadap bakteri, virus, atau racun. Makanan olahan mengandung bahan tambahan, seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan, yang dapat memberikan efek negatif pada sistem imun tubuh.

Sosis dan nugget, khususnya yang merupakan produk daging, sering mengandung sodium nitrit yang berfungsi sebagai pengawet. Sodium nitrit ini dapat menghasilkan senyawa nitrosamin, yang telah dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker. Selain itu, makanan olahan juga memiliki kandungan garam yang tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan berdampak buruk pada kesehatan jantung.

Selain itu, makanan olahan sering kali diolah dengan cara penggorengan yang dapat menciptakan senyawa karsinogenik, seperti acrylamide. Senyawa ini dapat merusak sel dan memicu peradangan dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening.

Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening, sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi makanan olahan, terutama yang mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Sebaiknya memilih makanan segar dan alami, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein sehat lainnya. Dengan menjaga pola makan yang sehat, kita dapat mengurangi risiko terjadinya masalah pada kelenjar getah bening.

 

7. Daging Merah

Contoh ilustrasi daging merah
Kamu bisa mengganti daging merah dengan bahan alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein. (Foto: Pexels.com/mali maeder)

Daging merah merupakan salah satu makanan yang diketahui dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi dan penyakit. Namun, keberadaan daging merah dalam pola makan yang tidak seimbang dapat memicu reaksi tubuh yang mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Salah satu alasan mengapa daging merah dapat menyebabkan kelenjar getah bening adalah karena kandungan lemak jenuh dalam daging merah yang tinggi. Lemak jenuh dapat memicu inflamasi atau peradangan dalam tubuh, termasuk pada kelenjar getah bening. Selain itu, daging merah juga dapat mengandung senyawa karsinogenik, seperti nitrat dan nitrit, yang dapat menyebabkan kelainan sel dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Selain itu, bahan tambahan dan proses pengolahan yang diterapkan pada daging merah juga dapat berkontribusi terhadap risiko pembengkakan kelenjar getah bening. Misalnya, penggunaan pengawet dan bahan kimia dalam produk daging olahan dapat meningkatkan potensi radang dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Mengonsumsi daging merah dengan cara memasaknya dengan suhu tinggi atau menggunakan metode memasak yang tinggi lemak, seperti menggoreng, juga dapat meningkatkan risiko pembengkakan kelenjar getah bening.

Jadi, penting untuk memperhatikan pola makan yang seimbang dan membatasi konsumsi daging merah serta produk olahannya untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dan mencegah pembengkakan kelenjar getah bening.

8. Kafein

Kafein dikenal sebagai salah satu makanan penyebab kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk melawan infeksi dan memproduksi sel darah putih. Namun, konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan dapat memengaruhi fungsi kelenjar getah bening.

Kafein terdapat dalam minuman seperti kopi, teh, dan minuman energi. Kafein dapat menjaga tubuh tetap terjaga dan meningkatkan energi. Namun, ketika dikonsumsi secara berlebihan, kafein dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh. Kafein memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin dan mengurangi cairan dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan dehidrasi, serta mengganggu proses filtrasi pada kelenjar getah bening.

Selain itu, kafein juga dapat merangsang sistem saraf, menyebabkan produksi hormon stres seperti kortisol. Kortisol dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan kafein dalam minuman dapat memperbesar ukuran kelenjar getah bening dalam waktu singkat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan atau penyakit kelenjar getah bening.

Untuk menjaga kesehatan kelenjar getah bening, penting untuk mengonsumsi kafein dengan bijak. Batasi konsumsi kafein harian dan pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik. Seimbangkan konsumsi kafein dengan asupan cairan yang cukup dan pola makan yang sehat untuk menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar getah bening.

 

9. Produk Susu

Keju
Produk olahan susu ternyata memiliki kandungan kolesterol, sebaiknya Sahabat Fimela bisa melihat kemasan dan baca tentang kandungannya. (Foto:Freepik/freepik)

Produk susu seperti susu sapi dan keju sering kali dikaitkan dengan risiko meningkatnya kelenjar getah bening. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi tinggi produk susu hampir dua kali lipat meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening.

Hal ini disebabkan oleh kandungan protein dalam produk susu, terutama kasein. Kasein adalah protein yang dapat merangsang produksi insulin-like growth factor 1 (IGF-1), hormon pertumbuhan yang terlibat dalam pertumbuhan sel-sel kanker. Oleh karena itu, konsumsi produk susu yang tinggi dapat mempengaruhi kondisi dan perkembangan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening.

Selain itu, produk susu juga mengandung lemak jenuh yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan adalah faktor risiko penting untuk perkembangan kanker, termasuk kelenjar getah bening. Lemak jenuh dalam produk susu juga dapat meningkatkan level hormon estrogen, yang diketahui berperan dalam pertumbuhan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa susu dan produk susu juga mengandung nutrisi penting seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi produk susu daripada menghilangkannya sepenuhnya dapat meminimalkan risiko kelenjar getah bening tanpa mengorbankan manfaat gizi yang penting. Dalam hal ini, memilih susu rendah lemak atau susu nabati dapat menjadi alternatif yang lebih sehat.

10. Alkohol

Alkohol sering dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening. Faktanya, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya peradangan atau infeksi pada kelenjar getah bening.

Alkohol dapat mengganggu kerja dan fungsi leukosit, yaitu sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menghambat produksi dan fungsi leukosit, sehingga tubuh tidak dapat melawan infeksi dengan efektif.

Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan peradangan pada jaringan tertentu dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Akibatnya, kelenjar getah bening dapat membengkak dan menjadi sensitif. Jika peradangan terus berlanjut, kelenjar getah bening dapat mengalami gangguan yang lebih serius.

Penting untuk menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan guna menjaga kesehatan kelenjar getah bening dan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh. Penting juga untuk menjaga pola makan seimbang dan sehat serta mengkonsumsi makanan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang sehat.

Selain alkohol, perlu dijaga juga pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan untuk mencegah penyakit pada kelenjar getah bening. Dengan menjaga kesehatan tubuh secara holistik, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kelainan pada kelenjar getah bening serta penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.

11. Biji-bijian Mengandung Gluten

Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi
Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi. (Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash)

Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa biji-bijian yang mengandung gluten dapat menjadi salah satu makanan yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Gluten adalah jenis protein yang ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam, serta produk-produk yang terbuat dari bahan-bahan ini, seperti roti, pasta, dan kue-kue.

Ketika seseorang mengkonsumsi gluten, sistem kekebalan tubuhnya dapat bereaksi secara berlebihan dan memicu respons peradangan. Proses peradangan ini kemudian dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher dan tenggorokan.

Sebagian orang mengalami kepekaan atau intoleransi terhadap gluten, yang dikenal sebagai penyakit celiac. Bagi penderita penyakit celiac, konsumsi gluten dapat merusak lapisan usus halus dan mengganggu penyerapan nutrisi. Selain itu, reaksi peradangan yang disebabkan oleh gluten juga dapat mempengaruhi kelenjar getah bening.

Meskipun tidak semua orang akan mengalami masalah kelenjar getah bening setelah mengonsumsi biji-bijian yang mengandung gluten, bagi mereka yang memiliki kepekaan gluten atau penyakit celiac, menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi risiko pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Penting untuk diketahui bahwa jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kesehatan Anda, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

12. Gula Rafinasi

Gula Rafinasi merupakan salah satu makanan yang dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening. Gula rafinasi adalah gula yang melewati proses penyaringan dan pengolahan yang intensif. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan impuritas atau kontaminan yang terdapat dalam gula mentah.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gula rafinasi dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan dalam tubuh. Gula rafinasi diketahui memiliki indeks glikemik yang tinggi, sehingga dapat memicu peningkatan kadar gula darah dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan yang berkontribusi pada pembesaran kelenjar getah bening.

Selain itu, gula rafinasi juga dapat menyebabkan peningkatan produksi insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab dalam mengatur metabolisme gula darah. Kondisi peningkatan produksi insulin secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh ini dapat menyebabkan reaksi peradangan dan pembesaran kelenjar getah bening.

Dalam menjaga kesehatan tubuh, penting untuk menghindari konsumsi gula rafinasi secara berlebihan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan dengan indeks glikemik rendah seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Selain itu, mengadopsi gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan yang seimbang dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu dalam mencegah terjadinya peradangan dan masalah kesehatan lainnya, termasuk masalah pada kelenjar getah bening.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya