Kandungan Nutrisi Talas yang Baik Bagi Kesehatan, Begini Cara Mengolahnya

Selain bagian dagingnya yang sering digunakan, daun talas juga dapat diolah menjadi hidangan sehari-hari seperti oseng-oseng atau lodeh.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 06 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi talas
Ilustrasi talas (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Talas merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan gizi. Talas menjadi pilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari. Talas, yang tumbuh di Afrika, Amerika, dan Asia, terutama di Indonesia dengan nama latin Colocasia esculenta, memiliki beragam aplikasi kuliner. Dari bolu, keripik, kolak, bubble tea, hingga es campur, talas menjadi bahan utama yang memberikan cita rasa unik dan menggugah selera.

Selain bagian dagingnya yang sering digunakan, daun talas juga dapat diolah menjadi hidangan sehari-hari seperti oseng-oseng atau lodeh. Kandungan gizinya talas seperti serat, vitamin, dan mineral membantu menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Talas juga diketahui mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa talas dapat membantu mengontrol gula darah dan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung. Berikut ulasan lebih lanjut tentang talas sebagai sumber makanan bernutrisi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/6/2024).

Nutrisi Talas

Ilustrasi talas (sumber: pixabay)
Ilustrasi talas (sumber: pixabay)

Talas adalah sumber nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Dalam setiap 132 gram talas matang, terdapat sejumlah nutrisi penting yang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi utama dalam talas.

Kalori: Talas mengandung sekitar 187 kalori dalam 132 gramnya. Kalori ini diperlukan sebagai sumber energi untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Serat: Kandungan serat sebanyak 6,7 gram dalam talas membantu meningkatkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus.

Mangan: Talas mengandung sekitar 30% dari kebutuhan harian akan mangan. Mangan penting untuk metabolisme tubuh, pembentukan tulang, dan kerja sistem saraf.

Vitamin B6: Dengan kandungan 22% dari kebutuhan harian, vitamin B6 dalam talas membantu dalam produksi sel darah merah, menjaga fungsi otak, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Vitamin E: Talas menyediakan sekitar 19% dari kebutuhan harian akan vitamin E. Vitamin ini berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.

Kalium: Dalam talas terdapat sekitar 18% dari kebutuhan harian akan kalium. Kalium penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit, fungsi otot dan saraf, serta tekanan darah yang sehat.

Tembaga: Talas juga mengandung sekitar 13% dari kebutuhan harian akan tembaga. Tembaga diperlukan untuk pembentukan sel darah, penyerapan zat besi, dan menjaga kesehatan tulang.

Vitamin C: Kandungan vitamin C dalam talas sebanyak 11% dari kebutuhan harian membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga kesehatan kulit.

Fosfor: Talas memberikan sekitar 10% dari kebutuhan harian akan fosfor. Fosfor penting untuk kesehatan tulang dan gigi, serta fungsi metabolisme yang optimal.

Magnesium: Kandungan magnesium sebanyak 10% dari kebutuhan harian dalam talas membantu menjaga fungsi otot dan saraf, serta menjaga tekanan darah yang normal.

Manfaat Talas bagi kesehatan

Ada 5 negara baru yang menampung hasil panen Talas Beneng asal Pandeglang.Dok Kementan
tanaman Talas Beneng asal Pandeglang.Dok Kementan

Dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang, talas menjadi pilihan makanan yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Umbi ini apat dikonsumsi secara teratur sebagai bagian dari pola makan sehat, talas dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

1. Mengontrol Gula Darah

Talas merupakan sumber karbohidrat yang mengandung serat dan pati resisten. Kedua jenis karbohidrat ini memiliki efek yang bermanfaat dalam mengontrol gula darah. Serat, yang tidak dicerna oleh tubuh manusia, tidak memberikan dampak langsung pada kadar gula darah, namun membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lainnya. Hal ini membuat talas cocok sebagai pilihan makanan untuk pengidap diabetes atau bagi mereka yang ingin menjaga stabilitas gula darah.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Kandungan serat dalam talas membantu menurunkan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, pati resisten dalam talas juga memiliki efek positif terhadap kesehatan kardiovaskular. Konsumsi serat yang cukup secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Dengan kandungan serat lebih dari 6 gram per 132 gram talas, konsumsi talas secara teratur dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit jantung.

3. Antikanker

Talas mengandung senyawa polifenol, terutama quercetin, yang memiliki sifat antikanker. Quercetin telah diketahui memiliki kemampuan untuk memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker. Senyawa ini juga merupakan antioksidan yang kuat, melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas yang dapat menyebabkan mutasi sel dan perkembangan kanker. Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, potensi talas sebagai bagian dari diet anti-kanker cukup menarik untuk diteliti lebih lanjut.

4. Membantu Menurunkan Berat Badan

Talas memiliki kandungan nutrisi yang sehat dan rendah kalori, menjadikannya pilihan makanan yang baik untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Serat dalam talas membantu mengurangi nafsu makan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, talas juga dapat mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan antara waktu makan, yang sering menjadi penyebab asupan kalori berlebihan.

5. Menyehatkan Usus

Serat dan pati resisten dalam talas tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia dan tetap berada di usus. Hal ini mendukung pertumbuhan bakteri baik atau probiotik di usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi talas secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit dan sindrom usus iritabel.

6. Melindungi Jantung

Kandungan potasium dalam talas membantu mengatur detak jantung, tekanan darah, dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Potasium juga memiliki efek vasodilator, yang membantu mengurangi stres pada arteri dan meningkatkan aliran darah. Dengan mengonsumsi talas, dapat membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah perkembangan masalah jantung kronis.

7. Memperlambat Penuaan

Kandungan antioksidan dalam talas, seperti vitamin A, C, dan E, bersama dengan mineral seperti tembaga, mangan, seng, dan selenium, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan. Antioksidan ini juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

8. Menjaga Kesehatan Otot

Kandungan magnesium dalam talas penting untuk kesehatan otot, tulang, dan saraf. Magnesium berperan dalam kontraksi otot, relaksasi otot, dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Dengan mengonsumsi talas, dapat membantu menjaga kekuatan dan kelenturan otot serta mencegah kram otot dan kelelahan.

9. Meningkatkan Energi

Talas memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti karbohidrat dalam talas tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba. Hal ini menjadikan talas sebagai sumber energi yang stabil dan dapat digunakan untuk meningkatkan performa fisik, terutama bagi atlet atau mereka yang melakukan aktivitas fisik yang intens.

10. Meningkatkan Kekuatan Tulang

Kandungan kalsium dalam talas membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. Asupan kalsium yang cukup penting untuk kesehatan tulang, terutama pada tahap pertumbuhan dan untuk menjaga kekuatan tulang saat menua.

Cara MengolahTalas

Talas
Ilustrasi/copyright shutterstock.com/seagames50 images

Talas adalah salah satu bahan makanan yang sering diolah menjadi hidangan lezat, baik sebagai olahan sayur untuk makan berat maupun camilan seperti keripik, bolu, atau kue lainnya. Sayangnya, talas mentah dapat menyebabkan rasa gatal apabila tersentuh kulit. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalsium oksalat dalam talas yang berbentuk seperti jarum halus yang disebut raphides. Ketika dikonsumsi secara mentah, raphides ini dapat menyebabkan sensasi rasa menyengat yang tidak nyaman di mulut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan beberapa hal saat mempersiapkan talas untuk diolah menjadi berbagai hidangan. Salah satu tips penting adalah memastikan talas dimasak dengan benar agar tidak menimbulkan rasa gatal saat dikonsumsi. Berikut ini adalah sejumlah tips masak dalam mengolah talas agar tidak menimbulkan rasa gatal.

1. Gunakan Sarung Tangan

Saat mengolah talas, pastikan Anda menggunakan sarung tangan. Kalsium oksalat dalam talas mentah dapat menyebabkan rasa gatal di kulit. Dengan menggunakan sarung tangan, Anda dapat menghindari kontak langsung dengan talas mentah dan mencegah reaksi gatal pada kulit.

2. Menjemur Talas

Sebelum mengolahnya lebih lanjut, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menjemur talas. Baik talas utuh maupun yang sudah dipotong, letakkan talas di atas tampah dan biarkan terkena sinar matahari selama 1-2 jam. Proses ini membantu mengurangi kadar kalsium oksalat dalam talas, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya rasa gatal saat dikonsumsi.

3. Rendam dalam Air Garam

Setelah menjemurnya, rendam talas dalam air garam. Pastikan semua bagian talas terendam sempurna dalam air garam. Rendam selama sekitar 30 menit, kemudian angkat dan tiriskan. Proses merendam dalam air garam ini juga memberikan cita rasa gurih pada talas, selain membantu mengurangi efek gatal saat dikonsumsi.

4. Rebus Talas

Langkah terakhir adalah merebus talas. Rebus talas dalam air mendidih selama sekitar 15 menit. Pastikan semua bagian talas terendam dalam air. Gunakan api sedang agar talas tidak overcook dan tetap lezat. Setelah direbus, angkat dan tiriskan talas. Talas yang sudah direbus ini siap diolah menjadi berbagai hidangan yang nikmat tanpa menimbulkan rasa gatal di mulut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya