Liputan6.com, Jakarta Hoka Hoka Bento yang saat ini lebih populer dengan nama HokBen, merupakan sebuah jaringan restoran cepat saji ala Jepang yang telah lama dikenal di kalangan masyarakat. Meskipun banyak yang mengira Hoka Hoka Bento berasal dari Jepang karena konsep yang diusung, sebenarnya restoran ini didirikan oleh orang Indonesia, Hendra Arifin.
Restoran Hoka Hoka Bento pertama kali dibuka di Jakarta pada tanggal 18 April 1985 di bawah lisensi PT. Eka Bogainti. Lokasinya berada di kawasan Kebon Kacang. Sejak itu, HokBen telah menjadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta masakan Jepang di Indonesia.
Keberhasilan Hoka Hoka Bento sebagai jaringan restoran cepat saji ala Jepang di Indonesia juga dapat dilihat dari ekspansinya ke berbagai kota besar di tanah air. Dengan kualitas masakan yang terjaga dan pelayanan yang ramah, HokBen terus mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia. Berikut ulasan lebih lanjut tentang Hoka Hoka Bento yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).
Advertisement
Sering Dikira dari Jepang
Hoka Hoka Bento memang sering disangka berasal dari Jepang karena konsepnya yang mengusung nama dan makanan khas Jepang. Namun, fakta menarik yang perlu diperhatikan adalah bahwa HokBen sebenarnya adalah kreasi asli Indonesia yang dilahirkan dari kreatifitas Hendra Arifin.
Hendra awalnya seorang pegawai di perusahaan otomotif, melihat peluang besar dalam industri kuliner Jepang yang masih jarang di Indonesia pada era 1980-an. Melihat kurangnya restoran Jepang yang terjangkau bagi masyarakat luas, Hendra berinisiatif untuk membawa konsep bento ala Jepang ke tanah air.
Dengan perjuangan dan risiko yang diambil, Hendra berhasil memperoleh lisensi dari Hoka Bento, restoran asli Jepang yang menyajikan bento untuk dibawa pulang. Dengan modal lisensi ini, HokBen pertama kali didirikan pada tanggal 18 April 1985 di kawasan Kebon Kacang, Jakarta, di bawah PT. Eka Bogainti.
Perkembangan HokBen di Indonesia tidak hanya berhenti pada konsep bento untuk dibawa pulang, tetapi juga memperluas layanan dengan menyediakan opsi makan di tempat. Hal ini membantu HokBen untuk berkembang pesat dan memenangkan hati masyarakat Indonesia yang menggemari masakan Jepang dengan harga terjangkau.
Seiring berjalannya waktu, HokBen terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam lima tahun pertama, HokBen telah memiliki puluhan cabang di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini, HokBen telah memiliki lebih dari 350 cabang yang tersebar di 72 kota di Indonesia.
Keberhasilan HokBen tidak hanya terletak pada konsep makanan Jepang yang lezat, tetapi juga pelayanan yang ramah dan konsisten. Perubahan nama dari "Hoka Hoka Bento" menjadi "HokBen" juga mencerminkan bagaimana HokBen telah menjadi bagian penting dari kehidupan kuliner Indonesia, menjadi salah satu opsi utama bagi pecinta masakan Jepang yang ingin merasakan cita rasa autentik dengan kualitas terjamin.
Advertisement
Awalnya Hanya Melayani Take Away
Pada awal berdirinya, HokBen hanya fokus melayani pelanggan melalui layanan take away. Hal ini menjadikan HokBen sebagai pelopor pertama di era tersebut, tanpa adanya kompetitor serupa yang sudah ada.
Pendiri HokBen, Hendra Arifin, memiliki latar belakang sebagai karyawan swasta di perusahaan besar. Namun, tekadnya untuk keluar dari zona nyaman tersebut dan beralih ke dunia bisnis kuliner terbukti menjadi langkah yang tepat. Meskipun mendapat pertentangan dari keluarga dan rekan-rekannya, Hendra tidak gentar untuk mewujudkan impian menjadi pebisnis sukses di bidang kuliner.
Konsep awal HokBen didapat dari kebiasaan masyarakat kantoran di Jepang yang menyukai makan siang dalam bentuk nasi kotak atau bento. Nama "Hoka Hoka Bento" dipilih oleh Hendra Arifin sebagai representasi dari konsep tersebut. Melalui perjalanan panjangnya, Hendra mempelajari dan membeli sistem serta izin penggunaan merek Hoka Hoka Bento langsung dari Jepang, meskipun restoran aslinya sudah tidak beroperasi lagi di sana.
Dengan upaya kerasnya, HokBen tumbuh menjadi lebih dari sekadar layanan take away. Mereka mengganti konsepnya menjadi dine in, memperluas ruang restoran dengan kursi dan meja untuk pelanggan yang ingin menikmati makan di tempat. Langkah ini didasari oleh pengamatan terhadap kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih nyaman makan di restoran sambil menikmati suasana dan pelayanan yang disajikan.
Berkat strategi ekspansi yang cerdas, HokBen berhasil merambah ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Bandung, Malang, dan Bali. Mereka juga mengembangkan layanan pesan antar sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang.
Meskipun tidak membuka sistem waralaba atau franchise, HokBen tetap berhasil mempertahankan kualitas produknya dengan membangun pabrik sendiri di beberapa daerah. Hal ini menunjukkan komitmen Hendra Arifin untuk menjaga kualitas dan konsistensi dari setiap hidangan yang disajikan di HokBen.
Dengan demikian, HokBen bukan hanya menjadi restoran cepat saji ala Jepang yang sukses di Indonesia, tetapi juga merupakan cermin dari semangat dan kegigihan seorang pebisnis yang tidak kenal lelah dalam mencapai kesuksesan.