Bisa Dipotong Habis, Waspadai Gejala dan Penyebab Kanker Penis Ini

Lebih dari 6.000 pria di Brazil mengalami amputasi penis selama satu dekade terakhir akibat kanker penis.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 19 Jun 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 20:00 WIB
20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Ilustrasi Alat Kelamin Pria (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 6.000 pria di Brazil mengalami amputasi penis selama satu dekade terakhir akibat kanker penis, menurut laporan baru yang mengkhawatirkan. Demikian laporan yang dirilis oleh Perkumpulan Urologi Brasil (SBU), seperti dikutip dari Daily Mirror.

Kanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak yang sangat merusak. Penyakit ini umumnya berasal dari infeksi virus yang disebut human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebar melalui hubungan seksual. 

Sampai saat ini, langkah pengangkatan dan amputasi masih menjadi solusi untuk meningkatkan harapan hidup pengidap jenis kanker ini. Penelitian masih terus dilakukan agar tidak perlu mengambil langkah amputasi. Lalu apa itu kanker penis? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).

Apa Itu Kanker Penis?

Kanker penis merupakan kondisi medis yang ditandai oleh tumbuhnya sel-sel secara abnormal pada organ reproduksi pria, yaitu penis. Hal ini dapat terjadi pada jaringan kulit atau struktur yang terdapat di dalam penis itu sendiri. Kanker tersebut termasuk dalam kelompok kanker yang jarang terjadi, namun tetap perlu diperhatikan karena memiliki potensi untuk menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker penis antara lain infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus), kurangnya kebersihan pada area genital, merokok, dan memiliki phimosis, yaitu kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik ke belakang dengan lengkap.

Gejala awal yang mungkin muncul adalah adanya luka atau bengkak pada penis yang tidak sembuh-sembuh. Selain itu, kemungkinan adanya perubahan pada warna kulit, rasa gatal atau nyeri, keluarnya cairan dari penis, serta gangguan pada fungsi ereksi atau buang air kecil juga dapat menjadi tanda-tanda dari kanker penis.

Penting bagi individu untuk tetap memperhatikan kesehatan organ reproduksi mereka dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Perubahan yang mencurigakan pada penis harus segera dilaporkan kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat diagnosis kanker penis ditegakkan, semakin tinggi kesempatan untuk sembuh sepenuhnya.

Penyebab Kanker Penis

Jerawat di Kelamin Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Kelamin Pria. Credit: Shutterstock.com

Kanker penis adalah kondisi yang jarang terjadi, namun dapat sangat berbahaya bagi penderitanya. Ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang terkena kanker penis. Pertama, pengidap HIV/AIDS memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker penis. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga rentan terhadap infeksi dan perkembangan sel-sel kanker.

Selain itu, infeksi virus HPV (human papillomavirus) juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker penis. HPV adalah virus yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit penis dan meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Faktor usia juga menjadi penentu risiko terkena kanker penis. Pria yang berusia di atas 55 tahun lebih berisiko terkena kanker ini. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun diduga karena proses penuaan yang menyebabkan kerusakan pada DNA sel-sel penis.

Merokok juga dikaitkan dengan risiko terkena kanker penis. Kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, serta merusak sel-sel di dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada berbagai organ tubuh, termasuk penis.

Penis yang tidak disunat juga dapat menyebabkan risiko terkena kanker penis. Penis yang tidak disunat dapat menyebabkan penumpukan smegma atau zat kental pada kulup penis. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi dan infeksi, yang menjadi faktor risiko kanker.

Terakhir, perawatan fototerapi di sekitar penis juga dapat memicu pertumbuhan sel-sel abnormal, yang akhirnya meningkatkan risiko terkena kanker penis. Oleh karena itu, penting untuk menyadari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker penis dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Gejala Kanker Penis

Jerawat di Kelamin Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Kelamin Pria. Credit: Shutterstock.com

Kanker penis adalah jenis kanker yang jarang terjadi pada pria, tetapi tetap perlu diwaspadai. Terdapat beberapa gejala yang dapat mengindikasikan adanya kanker penis. Beberapa perubahan kondisi penis yang mungkin terjadi adalah penebalan kulit penis, perubahan warna kulit penis, serta perubahan struktur kulit penis yang tampak tidak normal.

Selain itu, munculnya benjolan pada penis juga dapat menjadi gejala kanker penis. Hal ini bisa terjadi pada bagian kepala penis atau di sekitarnya. Jika terjadi perdarahan di kepala penis, ini juga dapat menjadi tanda adanya kanker penis. Selain itu, jika penis mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap atau terjadi pembengkakan pada penis, ini juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kanker penis.

Apabila sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, pengidap juga akan mengeluhkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area selangkangan. Jika mengalami beberapa gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penting bagi para pria untuk memperhatikan dan mengenali gejala-gejala kanker penis agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat lebih awal.

Penanganan dan Pengobatan Kanker Penis

Jerawat di Kelamin Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Kelamin Pria. Credit: Shutterstock.com

Kanker penis adalah kondisi medis yang serius yang memerlukan penanganan dan pengobatan yang tepat. Jika kanker masih dalam tahap awal, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan.

Pertama, dokter mungkin meresepkan obat dalam bentuk krim untuk diterapkan pada kulit yang terkena. Selain itu, cryotherapy juga bisa menjadi pilihan, di mana cairan atau alat yang sangat dingin digunakan untuk membekukan dan menghancurkan jaringan kanker. Prosedur operasi Mohs juga bisa dilakukan, di mana dokter akan secara bertahap mengangkat kulit yang terkena hingga mencapai jaringan yang sehat. Laser juga dapat digunakan untuk memotong dan menghancurkan area yang terinfeksi kanker. Jika kanker terbatas pada kulup, maka sunat dapat menjadi solusi dengan menghilangkan kulup yang terkena kanker.

Namun, jika kanker sudah lanjut atau telah menyebar, pengobatan yang lebih ekstensif mungkin diperlukan. Ini bisa melibatkan pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar getah bening di selangkangan jika kanker telah menyebar ke sana. Radiasi dan/atau kemoterapi juga bisa dilakukan untuk membersihkan sel kanker dari tubuh. Dalam beberapa kasus, penektomi, yaitu operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh penis, mungkin diperlukan.

Penting untuk berbicara dengan dokter tentang kemungkinan efek samping yang mungkin muncul selama dan setelah pengobatan. Meskipun pengobatan untuk kanker penis stadium awal biasanya tidak mempengaruhi kemampuan seksual, kemoterapi dan radiasi mungkin dapat mempengaruhinya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang penanganan dan pengobatan kanker penis.

Langkah Pencegahan Kanker Penis

Ilustrasi Operasi Sunat
Kontes Sunat Online Oleh Ratusan Dokter (Sumber: Ilustrasi Pexels/Balileo Jr)

Kanker penis adalah kondisi yang serius dan dapat mengancam nyawa. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker tersebut, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menurunkan risiko terjadinya kanker penis. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Sunat: Sunat adalah prosedur pengangkatan kulup penis. Jika Anda telah menjalani sunat, kebersihan area tersebut akan lebih mudah dipertahankan. Bagi mereka yang belum disunat, penting untuk menjaga kebersihan kulup dengan hati-hati untuk mencegah peradangan atau infeksi yang bisa meningkatkan risiko kanker penis.
  2. Jangan Merokok: Merokok merupakan faktor risiko yang berkaitan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker penis. Zat-zat kimia yang terkandung dalam tembakau dapat merusak sel dan jaringan dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko kanker. Hindari merokok dan mengonsumsi produk tembakau lainnya untuk menjaga kesehatan penis Anda.
  3. Hindari Hubungan Seks Berisiko: Infeksi human papillomavirus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV) dapat meningkatkan risiko kanker penis. Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan melindungi diri Anda dari risiko tersebut. Selain itu, melakukan vaksinasi HPV juga dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif.

Meskipun tidak ada jaminan untuk sepenuhnya mencegah kanker penis, mengikuti langkah-langkah pencegahan tersebut dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kanker. Penting untuk menjaga kebersihan penis, menghindari tembakau, dan mengadopsi praktik seks yang aman. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk menjaga kesehatan penis Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya