Liputan6.com, Jakarta Di balik setiap hidup, terkadang tersimpan cerita mengejutkan yang menarik perhatian. Salah satunya adalah kisah tentang seorang anak yang tumbuh besar dalam keyakinan bahwa keluarganya hidup dalam keterbatasan keuangan, hanya untuk kemudian mengungkapkan bahwa realitasnya jauh lebih berbeda. Seperti memasuki alur cerita dalam sebuah sinetron, kisah ini mengungkapkan dimensi baru yang tak terduga.Â
Baca Juga
Advertisement
Cerita ini menjadi cerminan dari dinamika keluarga yang seringkali rumit dan penuh dengan kejutan. Apakah ini adalah strategi taktis dari orang tua untuk mendorong anak agar menjadi lebih gigih dalam mencapai tujuan hidupnya, ataukah ini hanyalah bagian dari kisah unik yang mengajarkan kita bahwa kebenaran bisa jauh lebih kompleks daripada yang kita bayangkan?
Dengan begitu banyak cerita inspiratif di sekitar kita, kisah ini menjadi pengingat bahwa kehidupan seringkali memiliki lapisan-lapisan yang belum terungkap sepenuhnya. Bagaimana pemahaman dan persepsi kita tentang kekayaan, kesuksesan, dan nilai-nilai keluarga dapat berubah seiring waktu dan pengalaman hidup yang kita jalani?Â
Hal ini tentu menjadi pertanyaan menarik. Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum kisah lengkapnya, pada Minggu (23/6).
Masa Kecil dan Pendidikan
Zhang Zilong, putra dari pemilik merek camilan terkenal di China, telah membagikan kisah yang mengejutkan media sosial China. Selama 20 tahun pertama dalam hidupnya, ia tidak menyadari bahwa keluarganya sebenarnya sangat kaya. Ayahnya, Zhang Yudong, pendiri dan presiden dari merek gluten pedas Hunan, Mala Prince, sengaja menyembunyikan kekayaan keluarganya agar Zhang Zilong bekerja keras dan meraih kesuksesan.
Dalam pernyataannya kepada media, Zhang Zilong mengungkapkan bahwa ia dibesarkan di sebuah flat biasa di Pingjiang, Hunan, dan diajar bahwa keluarganya tengah berhutang besar untuk menjaga perusahaan tetap berjalan.
Meskipun tumbuh di tengah-tengah kekayaan tersembunyi, Zhang Zilong menerima pendidikan di sekolah menengah terbaik di Changsha, tanpa menggunakan hubungan keluarganya untuk memuluskan masuk ke sekolah tersebut. Ia bertekad untuk mencari pekerjaan stabil setelah lulus kuliah, dengan tujuan membantu keluarganya melunasi hutang mereka secara perlahan.
Â
Advertisement
Pengungkapan Rahasia dan Perjalanan Karir
Saat Zhang Zilong lulus dari universitas, ayahnya akhirnya mengungkapkan kepadanya bahwa keluarganya sebenarnya sangat kaya. Mereka pindah ke sebuah vila baru yang bernilai 10 juta yuan. Dari situlah, Zhang Zilong mulai bekerja di departemen e-commerce perusahaan ayahnya. Meskipun memiliki kekayaan, baik ia maupun ayahnya berusaha agar Zhang Zilong tidak hidup sebagai fu er dai yang dimusuhi oleh banyak orang. Meskipun begitu, Zhang Zilong mengakui bahwa menjadi kaya membuatnya bahagia.
Saat ini, impian Zhang Zilong adalah membantu perusahaan keluarganya untuk go public dan memasuki pasar internasional. Ayahnya menegaskan bahwa hanya akan mempertimbangkan memberikan perusahaan tersebut kepada Zhang Zilong jika kinerjanya memang layak.
Kisah Zhang Zilong mengundang beragam tanggapan dari netizen China. Sebagian menyebut ceritanya tidak masuk akal, namun ada juga yang percaya setelah melihat gaya hidup hemat Zhang Zilong, termasuk koleksi pakaian murahnya. Beberapa netizen menyebut Zhang Zilong sebagai "pangeran Mala" yang lahir dari kisah seperti dongeng. Namun, ada juga yang memuji pendidikan yang baik dari keluarganya terhadap Zhang Zilong, yang membentuknya menjadi pribadi yang jujur dan rendah hati.
Â
Â
Harapan Masa Depan dan Resonansi Publik
Sekarang, Zhang Zilong bercita-cita membawa perusahaan keluarganya go public dan memasarkan produknya secara internasional. Meskipun beberapa pihak skeptis terhadap cerita ini, banyak yang menganggapnya sebagai inspirasi. Kehidupan sederhana dan kerja keras Zhang Zilong membuat banyak orang menghormatinya.Â
Dia adalah contoh bahwa pendidikan yang baik dan nilai-nilai keluarga yang kuat dapat membentuk seseorang menjadi individu yang bertanggung jawab dan produktif, tanpa terpengaruh oleh kekayaan materi. Cerita seperti ini mencerminkan minat yang tinggi di masyarakat China terhadap nilai-nilai keluarga, pengembangan diri, dan kesuksesan yang didasarkan pada usaha keras dan dedikasi.
Advertisement