Sanggahan adalah Penolakan, Pahami Tujuan dan Cara Menyampaikannya dengan Baik dan Benar

Dalam sebuah percakapan, sanggahan adalah sebuah kekuatan yang penting untuk memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 03 Jul 2024, 12:40 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 12:40 WIB
Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels
Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Dalam setiap percakapan, tidak jarang ditemui situasi di mana orang-orang memiliki pendapat yang berbeda. Hal ini adalah hal yang wajar dan alami, karena setiap individu memiliki latar belakang, pemahaman, dan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Namun, kadang-kadang perbedaan pendapat ini bisa menimbulkan konflik atau ketidaksepakatan.

Di sinilah pentingnya hadirnya sanggahan dalam sebuah percakapan. Sanggahan adalah cara bagi seseorang untuk menolak atau menyatakan ketidaksetujuannya terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang diajukan oleh pihak lain. Sanggahan tidak harus berarti salah atau buruk, tetapi bisa menjadi sarana untuk saling melengkapi dan menyampaikan pandangan yang berbeda.

Namun, penting untuk menyampaikan sanggahan dengan baik dan benar. Sanggahan harus disampaikan dengan sikap terbuka dan saling menghormati, tanpa melibatkan serangan pribadi atau emosi yang berlebihan. Selain itu, menyampaikan sanggahan juga harus didukung dengan argumen atau bukti yang dapat mendukung pendapat yang diajukan.

Dalam sebuah percakapan, sanggahan adalah sebuah kekuatan yang penting untuk memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman. Dengan menyampaikan sanggahan dengan baik dan benar, kita bisa mencapai kesepahaman yang lebih tinggi dan melahirkan solusi yang lebih baik dalam setiap perdebatan atau diskusi yang kita hadapi.

Lalu apa pentingnya sanggahan, dan bagaimana cara menyampaikannya dengan baik dan benar? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (3/7/2024).

Sanggahan adalah

Sanggahan adalah kata turunan dari sanggah, yang secara harfiah berarti bantah. Dalam konteks ini, sanggahan dapat dipahami sebagai tindakan atau ungkapan yang menyangkal atau membantah suatu pernyataan yang telah disampaikan oleh orang lain. Istilah sanggahan sering digunakan dalam konteks diskusi, di mana seseorang menyampaikan pendapat yang berbeda dari yang baru saja diungkapkan oleh orang lain.

Ketika seseorang menyampaikan sanggahan, mereka berusaha untuk menolak atau menentang pendapat tersebut, sering kali dengan merangkai kalimat yang tetap menunjukkan kesan persetujuan agar tidak menimbulkan konotasi kasar dalam menyatakan penolakan.

Sanggahan harus disertai dengan alasan penolakan yang masuk akal, jelas, serta tidak menyinggung perasaan orang lain. Tujuan dari penggunaan sanggahan adalah untuk memengaruhi seseorang yang memiliki ide atau gagasan yang berbeda, sehingga mereka dapat menerima sanggahan yang disampaikan.

Dalam rangkaian diskusi atau debat, sanggahan menjadi salah satu mekanisme penting untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan menggali berbagai sudut pandang yang berbeda. Dengan menggunakan sanggahan secara sopan dan bijak, kita dapat memperkaya diskusi dan meningkatkan pemahaman bersama. Oleh karena itu, sangat penting untuk menguasai keterampilan dalam menyampaikan sanggahan dengan baik, sehingga kita dapat berpartisipasi secara efektif dalam berbagai forum diskusi.

 

Tujuan Sanggahan

Ilustrasi Berdebat
Ilustrasi berdebat (dok. Pexels.com)  

Sanggahan adalah suatu upaya untuk mengoreksi, menyampaikan pandangan yang berbeda atau alternatif, serta menyempurnakan argumen yang telah diajukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki informasi yang salah atau tidak akurat dalam suatu diskusi, memenangkan argumen dalam debat, memperjelas informasi yang mungkin salah paham atau disalahartikan dalam klarifikasi, serta membetulkan pernyataan yang tidak akurat atau memberikan perspektif yang lebih luas dalam wawancara.

Sanggahan memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas diskusi atau debat, karena dengan adanya sanggahan, informasi yang salah atau tidak akurat dapat dikoreksi, pandangan yang berbeda dapat diungkapkan, dan argumen dapat diperkuat. Hal ini dapat melahirkan pemahaman yang lebih baik, pemikiran yang lebih matang, serta memperkaya perspektif yang ada.

Pentingnya sanggahan juga terletak dalam menjaga keakuratan informasi. Dengan adanya sanggahan, kesalahan atau kesalahpahaman dapat diperbaiki, dan informasi yang akurat dapat dipastikan. Selain itu, sanggahan juga dapat memperkaya perspektif dengan menyampaikan pandangan yang berbeda, yang dapat memperluas pemahaman kita tentang suatu masalah.

Dengan demikian, sanggahan memiliki peranan penting dalam memperbaiki informasi yang salah atau tidak akurat, serta menjaga keakuratan informasi dan memperkaya perspektif dalam diskusi, debat, klarifikasi, maupun wawancara.

Ciri-Ciri Kalimat Sanggahan

Etika dalam Debat
Ilustrasi Debat Credit: unsplash.com/Evangeline

Kalimat sanggahan adalah sebuah ungkapan penolakan terhadap suatu pendapat yang dirumuskan dengan kesan persetujuan, agar tidak terdengar kasar dan menyakiti perasaan orang lain. Penolakan yang disampaikan dalam kalimat sanggahan bertujuan untuk menghasilkan kesan sopan.

Berikut adalah ciri-ciri kalimat sanggahan yang perlu dipahami:

  1. Objektif, logis, dan jujur: Kalimat sanggahan disusun dengan menggunakan argumen yang objektif, berdasarkan fakta atau logika yang bisa dipertanggungjawabkan. Tidak ada manipulasi data atau emosi yang terlibat dalam penyusunan kalimat ini.
  2. Tanpa emosi dan prasangka negatif: Kalimat sanggahan tidak mengandung emosi yang berlebihan atau prasangka negatif terhadap pendapat yang ditolak. Penyampaian penolakan tetap dilakukan secara tenang dan tidak menghakimi.
  3. Penggunaan kata pertentangan: Kalimat sanggahan memiliki ciri khas dalam penggunaan beberapa kata pertentangan, seperti "tetapi", "akan tetapi", "namun", dan sejenisnya. Kata-kata ini digunakan untuk menunjukkan perbedaan pendapat yang disampaikan dengan pola kalimat yang tampak seperti setuju namun sebenarnya menolak.
  4. Mendukung dengan data dan fakta: Kalimat sanggahan cenderung didukung oleh data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan-perbandingan yang dapat meyakinkan orang lain. Hal ini dilakukan untuk memperkuat argumen penolakan yang disampaikan.
  5. Rinci dan tidak berbelit-belit: Kalimat sanggahan disusun dengan runut, rinci, dan teliti agar tidak ada ruang bagi kesalahpahaman atau penafsiran yang salah. Kalimat ini juga tidak berbelit-belit sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Dengan memahami ciri-ciri ini, seseorang dapat menyusun kalimat sanggahan yang tepat dan efektif dalam menyampaikan pendapat yang berbeda tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Contoh Kalimat Sanggahan

Ilustrasi debat, diskusi
Ilustrasi debat, diskusi. (Photo created by pressfoto on www.freepik.com)

Sanggahan adalah suatu kalimat atau pernyataan yang digunakan untuk mempengaruhi pendapat atau gagasan seseorang yang berbeda dengan kita, dengan tujuan agar mereka menerima sanggahan yang kita berikan. Biasanya, sanggahan digunakan dalam diskusi atau debat sebagai cara untuk mengekspresikan keberbedaan pendapat atau pandangan.

Dalam menyampaikan sanggahan, penting bagi kita untuk memperhatikan kalimat dengan baik. Hal ini dilakukan agar tetap menjunjung tinggi kesopanan dan pihak yang disanggah tidak salah sangka. Tidak dibenarkan menyampaikan sanggahan dengan marah-marah atau menggunakan bahasa kasar.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat sanggahan yang bisa membantu pembaca memahami konsep ini dengan lebih baik:

  1. "Pada dasarnya kami semua setuju dengan pendapat saudara, namun yang lebih penting adalah bagaimana memasukkan nilai-nilai agama dalam setiap kegiatan yang dilakukan."
  2. "Menurut saya, pendapat yang kamu sampaikan tadi sangat bagus. Namun, ada beberapa aspek yang perlu dievaluasi lebih mendalam lagi."
  3. "Saya setuju dengan pemikiran tentang kebebasan berpendapat adalah hak setiap orang, akan tetapi kita tetap harus memperhatikan berbagai batasan yang berlaku."
  4. "Sebenarnya kami tidak setuju dengan rencana Wali Kota untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan Wali Kota tahun ini, akan tetapi hal tersebut juga merupakan hak setiap orang untuk berkontribusi dalam pemilihan ini, baik sebagai pemilih maupun sebagai orang yang dipilih."
  5. "Sebenarnya saya setuju dengan pilihan warna rumah ini. Namun, tentunya akan lebih baik bila semuanya dibicarakan terlebih dahulu dengan yang akan menempatinya nanti, agar tidak terjadi kesalahpahaman."
  6. "Saya bukannya tidak setuju dengan pendapat saudara, akan tetapi pendapat tersebut menurut saya agak condong pada salah satu pihak. Sebaiknya kita mempertimbangkan segala sesuatunya agar keputusan nantinya dapat diambil secara adil bagi setiap pihak."
  7. "Saya setuju dengan tindakan protes yang dilakukan oleh warga terhadap proyek ini, namun tentunya harus dilakukan tanpa anarkis dan dengan penyampaian yang baik pula."
  8. "Bukannya saya tidak setuju untuk membatasi jam menonton TV untuk anak-anak, tetapi ada hal-hal yang lebih penting. Jadi, kontrol dari orang tua sangat dibutuhkan agar selalu mendampingi anak saat menonton TV."

Dengan contoh-contoh kalimat sanggahan di atas, diharapkan pembaca dapat lebih memahami betapa pentingnya menyampaikan sanggahan dengan hormat dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Dengan demikian, diskusi dan debat dapat dilakukan secara produktif dan konstruktif.

Cara Membuat Sanggahan yang Efektif

Debat
Ilustrasi Berdebat dalam Kelompok Credit: unsplash.com/Edvin

Sanggahan adalah suatu pernyataan yang dibuat untuk mempertahankan atau membantah argumen atau pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya. Membuat sanggahan yang efektif adalah hal yang penting untuk menegaskan pendapat atau memberikan sudut pandang yang berbeda secara sopan dan profesional. Berikut adalah cara membuat sanggahan yang efektif:

  1. Mendengarkan dengan seksama argumen atau pernyataan yang disampaikan. Penting untuk memberikan perhatian penuh terhadap argumen atau pernyataan yang ingin disanggah. Dengan mendengarkan dengan seksama, kita dapat memahami dan menangkap inti dari apa yang ingin disampaikan.
  2. Mengumpulkan fakta dan data yang relevan untuk mendukung sanggahan. Sebelum menyampaikan sanggahan, penting untuk mengumpulkan fakta dan data yang relevan yang dapat mendukung argumen yang kita sampaikan. Hal ini akan memperkuat dan mendukung argumen yang ingin disanggah.
  3. Menyampaikan sanggahan dengan cara yang sopan dan profesional. Saat menyampaikan sanggahan, penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan profesional. Hindari penggunaan bahasa yang memicu emosi atau membuat orang lain merasa tersinggung. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami dalam menyampaikan sanggahan.
  4. Menjelaskan alasan di balik sanggahan dengan jelas dan logis. Setelah menyampaikan sanggahan, jelaskan dengan jelas dan logis alasan di balik argumen yang ingin disanggah. Berikan penjelasan yang dapat meyakinkan orang lain tentang kebenaran dan dukungan atas sanggahan yang kita sampaikan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat membuat sanggahan yang efektif dalam menjelaskan dan mempertahankan argumen atau pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya.

Tips dan Strategi untuk Menyampaikan Sanggahan

Unsur – Unsur Debat
Ilustrasi Berdebat Credit: pexels.com/fauxels

Sanggahan adalah upaya untuk menyampaikan pendapat atau argumen yang berbeda terhadap suatu pernyataan atau argumen yang sudah ada. Sebagai seseorang yang ingin menyampaikan sanggahan, ada beberapa tips dan strategi yang dapat dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik oleh pihak lain. Berikut adalah tips dan strategi untuk menyampaikan sanggahan secara efektif:

  1. Bersikap objektif dan menghindari serangan pribadi: Saat menyampaikan sanggahan, penting untuk tetap menjaga kesopanan dan menghindari serangan pribadi pada individu yang membuat pernyataan tersebut. Lebih baik fokus pada argumen atau pernyataan yang dibahas daripada melibatkan emosi atau menyudutkan individu.
  2. Fokus pada argumen atau pernyataan, bukan pada individu: Ketika menyampaikan sanggahan, fokuslah pada argumen atau pernyataan yang sedang diperdebatkan. Berikan penjelasan yang jelas dan logis mengenai mengapa Anda memiliki pandangan yang berbeda terhadap pernyataan tersebut.
  3. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami: Sampaikan sanggahan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pihak lain. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau teknis yang dapat menyulitkan pemahaman.
  4. Sediakan sumber atau referensi yang kredibel: Untuk memperkuat argumen Anda, sertakan sumber atau referensi yang kredibel yang mendukung pendapat atau argumen yang Anda sampaikan. Hal ini akan memberikan kepercayaan pada pihak lain bahwa sanggahan yang Anda sampaikan didukung oleh fakta yang valid.

Dengan menerapkan tips dan strategi di atas, diharapkan sanggahan yang Anda sampaikan dapat diterima dengan baik oleh pihak lain dan dapat memberikan kontribusi positif dalam perdebatan atau diskusi yang sedang berlangsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya