19 Materi Belajar Efektif MPLS, Simak Penjelasan Detailnya

Belajar efektif MPLS tidak hanya tentang memperoleh pemahaman yang mendalam dalam materi akademik, tetapi juga tentang mengembangkan kecerdasan, ketekunan, dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Jul 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi guru, mengajar, ruang kelas
Ilustrasi guru, mengajar, ruang kelas. Photo by Max Fischer from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Dalam proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), salah satu materi yang sangat relevan dan penting untuk disampaikan kepada siswa baru adalah konsep belajar efektif. Belajar efektif MPLS tidak hanya tentang memperoleh pemahaman yang mendalam dalam materi akademik, tetapi juga tentang mengembangkan kecerdasan, ketekunan, dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar efektif merupakan proses belajar mengajar yang berhasil guna, yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dalam perilaku siswa serta menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Dengan menguasai teknik-teknik belajar efektif MPLS, siswa dapat memaksimalkan potensi mereka dalam mencapai hasil terbaik.

Belajar efektif MPLS sangat penting untuk mempersiapkan siswa baru agar memiliki pondasi yang kuat dalam proses pembelajaran mereka. Dengan memahami konsep belajar efektif sejak awal, diharapkan siswa dapat mengoptimalkan pengalaman belajar mereka dan mencapai prestasi akademik serta pengembangan pribadi yang optimal. Berikut ulasan lebih lanjut tentang materi belajar efektif MPLS yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/7/2024).

1. Belajar Kelompok

Ilustrasi Belajar Sambil Kerja Kelompok (Sumber: RDNE Stock Project/Pexels)
Ilustrasi Belajar Sambil Kerja Kelompok (Sumber: RDNE Stock Project/Pexels)

Belajar dalam kelompok dapat meningkatkan pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan dan santai. Dengan berdiskusi bersama teman-teman, siswa dapat saling membantu memahami materi yang sulit. Pentingnya memiliki pendampingan dari orang dewasa seperti kakak, paman, bibi, atau orang tua adalah untuk memastikan kegiatan belajar tetap fokus dan produktif. Memilih teman yang pandai dan rajin belajar juga dapat memberikan dampak positif bagi siswa yang kurang pandai.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran

Membuat catatan yang ringkas dan jelas adalah kunci untuk memahami dan mengingat informasi penting dari pelajaran. Catatan ini dapat dibawa ke mana-mana untuk memudahkan revisi dan persiapan ujian.

3. Membuat Perencanaan Belajar

Perencanaan yang baik merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan belajar. Dengan membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai, siswa dapat mengevaluasi apakah mereka telah mencapai hasil belajar yang diinginkan atau perlu meningkatkan strategi belajar mereka. Prioritaskan mata pelajaran yang dirasa paling perlu perhatian khusus dan buatlah jadwal belajar yang teratur dan terukur.

4. Disiplin 

Disiplin adalah kunci untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa diajarkan untuk mengikuti jadwal belajar dengan disiplin, termasuk memprioritaskan waktu belajar tanpa gangguan dari kegiatan lain seperti bermain game atau bersosialisasi. Pemahaman bahwa waktu untuk makan, mandi, ibadah, dan kegiatan lainnya harus dihormati, serta kembali ke belajar setelahnya, membantu mengatur pola hidup yang seimbang dan produktif.

5. Menjadi Aktif Bertanya 

Siswa didorong untuk aktif bertanya jika ada hal yang belum jelas. Bertanya bukan hanya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik, tetapi juga untuk membantu mengingat informasi dengan lebih baik.

Siswa didorong untuk menghilangkan rasa malu dalam bertanya kepada guru jika mereka tidak mengerti tentang suatu hal. Bertanya membantu siswa untuk memperjelas pemahaman mereka dan memecahkan kebingungan sejak dini.

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun

Manajemen Waktu dan Strategi Belajar
Ilustrasi Belajar Bahasa Credit: pexels.com/Hana

Siswa diajarkan untuk mendengarkan dengan baik selama pelajaran di kelas dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Catatan ini berguna untuk revisi dan persiapan ujian di masa depan. 

Siswa juga diajarkan untuk meluangkan waktu luang untuk mempelajari kembali catatan mereka, menguji diri sendiri dengan soal-soal, dan memeriksa kembali jawaban mereka untuk mengevaluasi pemahaman mereka. Memperbaiki kesalahan dalam mengerjakan soal juga merupakan bagian penting dari proses belajar.

7. Hindari Belajar Berlebihan

Siswa diajarkan untuk menghindari belajar berlebihan, terutama menjelang ujian atau ulangan yang membuat mereka panik. Istirahat yang cukup dan tidur tepat waktu penting untuk kesehatan fisik dan mental siswa. Belajar hingga larut malam dapat mengganggu pola tidur dan keseimbangan hidup, yang berpotensi merugikan kesehatan dan kinerja belajar mereka.

Pentingnya keseimbangan antara belajar, istirahat, makan, dan bermain ditekankan. Siswa diajarkan untuk tidak mengorbankan salah satu kebutuhan ini demi yang lain. Istirahat yang cukup dan makanan yang sehat memberikan energi tambahan yang dibutuhkan untuk menjaga fokus dan konsentrasi selama belajar. Dengan manajemen waktu yang baik antara istirahat dan aktivitas belajar, siswa dapat menghindari kelelahan dan mengantuk di kelas.

8. Jujur saat Mengerjakan Ujian

Pentingnya integritas dalam belajar juga ditekankan, dengan menghindari tindakan mencontek saat mengerjakan ulangan atau ujian. Mencontek tidak hanya melanggar aturan sekolah, tetapi juga merusak nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan diri siswa.

Menyontek tidak hanya merugikan diri sendiri dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis, tetapi juga mengurangi integritas akademis. Selain itu, risiko untuk dipermalukan di depan guru dan teman-teman juga sangat besar.

Pentingnya integritas dalam belajar ditekankan di sini. Siswa diajarkan untuk menghindari sikap menyontek atau tidak jujur dalam mengerjakan tugas, maupun ujian. Dengan belajar secara teratur dan memahami materi, siswa akan lebih siap menghadapi evaluasi tanpa perlu mengandalkan kecurangan.

 

 

9. Jadilah Seorang Pemimpin

Ilustrasi anak sekolah, teman sekelas
Ilustrasi anak sekolah, teman sekelas. (Photo by cottonbro studio from Pexels)

Siswa didorong untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan dengan mengambil inisiatif dalam tugas-tugas sekolah seperti membersihkan kelas. Memimpin teman-teman sekelas untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan kepemimpinan, tetapi juga memperkuat rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah dan komunitas.

10. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik

Siswa diajarkan untuk aktif dalam mendengarkan penjelasan guru. Ini meliputi menjawab pertanyaan dengan percaya diri jika mereka tahu jawabannya, serta tidak menunggu dipanggil untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas. Memperhatikan dengan baik saat guru menjelaskan materi adalah kunci untuk memahami pelajaran dengan lebih baik.

11. Kerjakan PR

Pentingnya kedisiplinan dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) juga disorot. Siswa diajarkan untuk melaksanakan PR dengan baik dan tepat waktu. Menghindari alasan-alasan seperti lupa atau menunda pekerjaan rumah membantu mengembangkan kebiasaan kerja yang teratur dan tanggung jawab.

12. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah Diajarkan

Siswa didorong untuk secara teratur mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah. Ini membantu mempertahankan dan memperdalam pemahaman mereka terhadap materi, sehingga mereka lebih siap menghadapi ulangan atau ujian dengan percaya diri.

Untuk mata pelajaran yang tidak disukai, seperti matematika, siswa diajarkan untuk mengubah perspektif mereka dengan berlatih lebih banyak, mengikuti kursus tambahan, atau belajar bersama teman. Ini membantu membangun kepercayaan diri dalam menghadapi materi yang sulit dan mungkin memicu minat baru terhadap subjek yang awalnya dianggap tidak menarik.

13. Ikutilah Kegiatan Ekstrakurikuler yang Disenangi

Siswa didorong untuk mengembangkan minat mereka di luar pelajaran sekolah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disukai, seperti tae kwon do atau kursus lainnya. Ini tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang lain, tetapi juga membantu mereka untuk lebih seimbang dalam pengembangan diri.

 

 

14. Cari Seorang Pembimbing yang Baik

Ilustrasi guru, wali kelas, mengajar
Ilustrasi guru, wali kelas, mengajar. (Image by macrovector on Freepik)

Selain dari guru di sekolah, siswa disarankan untuk mencari bimbingan dari orang tua atau teman yang berprestasi. Hal ini membantu mereka dalam memahami pelajaran yang kompleks atau memecahkan masalah yang tidak mereka mengerti dengan mudah.

15. Lokasi dan Situasi yang Kondusif

Lingkungan belajar yang baik sangat berpengaruh terhadap efektivitas belajar. Siswa didorong untuk mencari tempat yang tenang dan bebas dari gangguan untuk belajar dengan lebih fokus dan produktif.

16. Metode Imitasi

Proses belajar dapat ditingkatkan melalui metode imitasi, di mana siswa meniru atau mencontoh perilaku, etika, atau tradisi dari orang lain atau guru mereka. Ini membantu dalam pembelajaran bahasa, perilaku, dan adaptasi terhadap norma-norma sosial.

17. Trial and Error

Siswa diajak untuk belajar dari pengalaman pribadi dan melakukan percobaan dalam memecahkan masalah. Proses trial and error mengajarkan siswa untuk tidak takut melakukan kesalahan, tetapi belajar dari setiap kesalahan untuk mencapai solusi yang tepat.

18. Conditioning

Pembelajaran dengan pengkondisian melibatkan respons terhadap stimulus dari lingkungan atau pengalaman sensorik. Contohnya adalah pembelajaran melalui pengulangan latihan atau pengalaman yang memberikan respons positif atau negatif.

19. Metode Berpikir

Proses belajar dapat ditingkatkan melalui metode berpikir, di mana siswa menggunakan logika, penalaran, dan pemecahan masalah untuk mencapai kesimpulan yang tepat. Ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan analitis dan kritis dalam memecahkan masalah sehari-hari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya