Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengetahui kapan puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram, umat muslim perlu mengonversi kalender Hijriah ke kalender Masehi. Tahun 2024 ini terdapat perbedaan penetapan 1 Muharram antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah menetapkan awal bulan Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024, sehingga puasa 11 Muharram dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli 2024. Sementara Nahdlatul Ulama menetapkan 1 Muharram pada Senin, 8 Juli 2024, sehingga puasa 11 Muharram berdasarkan ketetapan NU dilaksanakan pada Kamis, 18 Juli 2024.
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram adalah salah satu puasa sunnah pada bulan Muharram yang memiliki keutamaan tersendiri. Meskipun tidak memiliki sebutan khusus, puasa ini dianggap sebagai puasa penggandeng dari puasa Asyura 10 Muharram.
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram berdasarkan dalil hadis daif atau lemah, namun beberapa ulama membolehkan mengamalkannya karena menganggap keutamaannya.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa sehari sebelum atau sehari setelah Asyura untuk membedakan dari tradisi puasa Yahudi.
Oleh karena itu, beberapa ulama seperti dari mazhab Syafi'i dan Hambali membolehkan dan bahkan menganjurkan puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram. Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya, Rabu (17/7/2024).
Puasa Sehari Setelah Asyura 11 Muharram
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram tidak memiliki nama khusus seperti puasa Asyura atau puasa Tasua. Namun, puasa ini dianggap sebagai pelengkap dari puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram. Puasa ini dianjurkan berdasarkan beberapa riwayat hadis dan pendapat ulama untuk menambah keutamaan ibadah di bulan Muharram.
Keistimewaan bulan Muharram sendiri telah disebutkan dalam hadis riwayat Muslim yang menyatakan bahwa puasa di bulan Muharram adalah puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadan.
Abu Hurairah RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
Hadis yang Mendukung Pengamalan Puasa 11 Muharram
Meskipun hadis yang menganjurkan puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram dikategorikan sebagai hadis daif atau lemah, pengamalan puasa ini tetap dianjurkan oleh beberapa ulama. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sehari sebelum atau sehari setelah Asyura.
Pendapat ini juga didukung oleh riwayat dari Ibnu Abbas yang menyarankan puasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram sebagai bentuk kehati-hatian.
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
"Berpuasalah pada hari ke-10 dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Ahmad)
Mazhab yang Membolehkan Puasa 11 Muharram
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram dianjurkan oleh ulama dari mazhab Syafi'i dan Hambali. Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm dan Al-Imla' mencantumkan anjuran puasa tiga hari berturut-turut pada 9, 10, dan 11 Muharram.
Ulama mazhab Hambali juga menganjurkan puasa 11 Muharram sebagai bentuk berjaga-jaga apabila ada keraguan mengenai tanggal awal bulan Muharram. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hadis yang mendasari puasa ini lemah, ulama tetap menganjurkannya sebagai amalan sunnah.
Niat Puasa Sehari Setelah Asyura 11 Muharram
Niat puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram sama dengan niat puasa pada umumnya. Niat ini bisa diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa yang dipahami, yang penting adalah niat di dalam hati untuk berpuasa karena Allah SWT. Niat dalam bahasa Arab berbunyi
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ)
Artinya "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."
Advertisement
Keutamaan Puasa Sehari Setelah Asyura 11 Muharram
1. Menghapus Dosa Setahun Lalu
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa puasa di bulan Muharram, khususnya puasa Asyura, memiliki keutamaan yang besar dalam menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan selama setahun penuh. Oleh karena itu, puasa sehari setelah Asyura juga diharapkan membawa keberkahan dan pengampunan dosa.
"(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasu'a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu'a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).
2. Menambah Keutamaan Ibadah
Melakukan puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram menambah keutamaan ibadah di bulan Muharram. Seperti disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, puasa di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah puasa Ramadan. Mengamalkan puasa ini menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
3. Mengikuti Anjuran Rasulullah SAW
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram mengikuti anjuran Rasulullah SAW untuk berpuasa sehari sebelum atau sehari setelah Asyura. Anjuran ini bertujuan untuk membedakan umat Islam dari tradisi puasa kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Dengan mengamalkan puasa ini, umat muslim dapat mengikuti petunjuk Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah.
Imam Ahmad berkata:
من أراد أن يصوم عاشوراء صام التاسع والعاشر إلا أن تشكل الشهور فيصوم ثلاثة أيام
“Barangsiapa yang ingin puasa ‘Asyura, ia berpuasa pada tanggal 9 & 10 Muharram, kecuali apabila ragu mengenai (hitungan) bulan, maka hendaknya berpuasa 3 hari (9, 10 & 11 Muharram).” (Al-Mughni 4/441)
4. Mendapat Pahala Berlipat
Puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram membawa pahala berlipat bagi yang mengamalkannya. Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang memiliki keutamaan khusus. Ibadah yang dilakukan di bulan ini, termasuk puasa, memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Abu Hurairah RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
5. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah SWT
Mengamalkan puasa sehari setelah Asyura 11 Muharram membantu meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan seorang muslim kepada Tuhannya melalui pengendalian diri dan ketakwaan. Dengan berpuasa di hari ini, seorang muslim menunjukkan kesungguhannya dalam beribadah dan mencari ridha Allah SWT.