Kiblat ke Arah Apa? Begini Cara Tentukan dengan Cepat dan Akurat

Kiblat ke arah apa bagi umat Islam di Indonesia adalah menghadap ke arah barat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 22 Jul 2024, 13:26 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 12:15 WIB
Pengecekan arah kiblat di masjid atau musala. (Dok Kemenag)
Pengecekan arah kiblat di masjid atau musala. (Dok Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Memahami kiblat ke arah apa adalah hal yang sangat penting bagi umat muslim. Kiblat merupakan arah yang harus dihadapi saat melaksanakan salat, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Oleh karena itu, mengetahui kiblat ke arah apa menjadi krusial untuk memastikan ibadah salat sah dan diterima.

Kiblat mengacu pada arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, yang menjadi titik fokus dalam ibadah salat umat muslim. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada di timur Ka'bah, kiblat ke arah apa bagi umat Islam di Indonesia adalah menghadap ke arah barat. Informasi ini sejalan dengan Fatwa MUI No. 3 Tahun 2010 yang menjelaskan bahwa salat umat muslim di Indonesia sah jika menghadap ke arah barat.

Menentukan kiblat ke arah apa sekarang menjadi lebih mudah berkat teknologi. Menggunakan kompas di ponsel secara online, siapa saja dapat mengetahui arah kiblat dengan akurat tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan.

Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya, Senin (22/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kiblat ke Arah Apa?

Satu Juta Jemaah Dapat Beribadah Haji Tahun Ini
Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Mengetahui kiblat ke arah apa sangat penting bagi umat muslim karena merupakan salah satu syarat sahnya salat. Kiblat adalah arah yang menghadap Ka'bah di Mekkah, yang menjadi pusat ibadah umat Islam. Dengan mengetahui arah kiblat, umat muslim dapat melaksanakan salat dengan benar sesuai dengan ajaran agama.

Fatwa MUI tentang Kiblat di Indonesia

Melansir dari Kementerian Agama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai arah kiblat. Fatwa MUI No. 3 Tahun 2010 yang disahkan pada 1 Februari 2010 menjelaskan bahwa umat Islam di Indonesia sah melaksanakan salat dengan menghadap ke arah barat. Fatwa ini ditetapkan untuk menjawab kekhawatiran masyarakat tentang ketidakakuratan arah kiblat di beberapa masjid.

Fatwa MUI mencakup tiga ketentuan hukum mengenai arah kiblat.

  1. Pertama, bagi orang yang salat dan dapat melihat Ka'bah, harus menghadap ke bangunan Ka'bah (ainul ka'bah).
  2. Kedua, bagi orang yang salat dan tidak dapat melihat Ka'bah, cukup menghadap ke arah Ka'bah (jihat al ka'bah).
  3. Ketiga, mengingat letak geografis Indonesia di timur Ka'bah, arah kiblat umat Islam di Indonesia adalah menghadap ke barat.

Penetapan arah kiblat yang akurat penting untuk menjaga keabsahan salat. Menggunakan metode pengukuran satelit, ditemukan beberapa masjid yang arah kiblatnya tidak akurat. Hal ini membuat masyarakat resah dan mempertanyakan hukum arah kiblat. Oleh karena itu, MUI merasa perlu mengeluarkan fatwa untuk memberikan pedoman yang jelas tentang arah kiblat.

Derajat Arah Kiblat di Indonesia

Menurut Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, arah kiblat berada pada sudut deviasi 295,10 derajat dari arah utara searah jarum jam. Informasi ini membantu umat muslim di Indonesia untuk menentukan kiblat dengan lebih presisi. Mengetahui derajat arah kiblat, siapa saja dapat memastikan bahwa salat kita menghadap ke arah yang benar.

Meskipun secara umum arah kiblat di Indonesia menghadap ke barat, di beberapa daerah arah kiblat bisa sedikit berbeda. Mengutip buku Kumpulan Risalah Bimbingan Sholat Lengkap oleh Muhajir dan Abdul Gani Asykur, misalnya, di Pulau Sumatra, arah kiblat berkisar antara 291 hingga 295 derajat. Sementara itu, di Jawa, arah kiblat berada di angka 294 hingga 295 derajat. Perbedaan ini disebabkan oleh letak geografis yang bervariasi di setiap daerah.

Adanya kemajuan teknologi, menentukan kiblat ke arah apa menjadi lebih mudah. Ada berbagai aplikasi dan alat yang bisa digunakan untuk menemukan arah kiblat dengan akurat. Misalnya, aplikasi pencari kiblat, Google Qibla Finder, dan Google Maps. Selain itu, metode tradisional seperti menggunakan bayangan matahari dan mengamati posisi matahari di atas Ka'bah juga masih bisa digunakan.

 


Cara Menentukan Kiblat ke Arah Mana

Foto Udara Suasana di Masjidil Haram
Meski cuaca terik, para jemaah tetap antusias melaksanakan salat di depan Ka’bah dan menjalankan umrah sunnah. (FADEL SENNA / AFP)

Menentukan kiblat ke arah mana bisa dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk menemukan arah kiblat dengan akurat.

1. Aplikasi Pencari Kiblat

  1. Unduh dan instal aplikasi pencari kiblat dari toko aplikasi.
  2. Buka aplikasi dan biarkan sistem mengkalibrasi arah kiblat berdasarkan lokasi Anda.
  3. Banyak aplikasi juga menyediakan fitur tambahan seperti waktu salat, doa-doa, dan Al Quran digital.

2. Google Qibla Finder

  1. Kunjungi situs qiblafinder.withgoogle.com.
  2. Ikuti petunjuk di layar untuk mengkalibrasi posisi Anda.
  3. Pastikan Anda berada di tempat yang memungkinkan akses ke GPS dan sensor ponsel untuk hasil yang akurat.

3. Arah Matahari

  1. Perhatikan posisi matahari saat terbenam untuk menentukan arah barat laut.
  2. Untuk salat subuh atau pagi hari, gunakan arah terbitnya matahari sebagai patokan untuk menemukan arah timur.
  3. Pastikan langit tidak tertutup awan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

4. Titik Matahari di Atas Ka'bah

  1. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, sekitar tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.
  2. Letakkan tongkat atau benda vertikal di tempat datar yang terkena sinar matahari.
  3. Bayangan yang terbentuk akan mengarah langsung ke Ka'bah.

5. Pakai Google Maps

  1. Buka aplikasi Google Maps dan ubah tampilan ke mode Satelit.
  2. Ketik "Kaaba, Al Haram, Mecca, Saudi Arabia" di kolom pencarian untuk menemukan Kakbah.
  3. Google Maps akan menunjukkan garis yang menghubungkan lokasi Anda dengan Kakbah.

6. Manfaatkan Bayang-bayang Kiblat

  1. Cari waktu ketika matahari menghasilkan bayang-bayang benda tegak yang mengarah langsung ke Ka'bah.
  2. Letakkan tongkat atau benda tegak di tempat datar dan amati bayangan yang terbentuk.
  3. Gunakan bayangan ini sebagai patokan untuk menentukan arah kiblat di waktu-waktu berikutnya.

7. Manfaatkan Utara Geografis

  1. Tentukan arah utara geografis menggunakan kompas atau metode lainnya.
  2. Ukur sudut arah kiblat berdasarkan utara geografis menggunakan busur derajat, segitiga, atau teodolit.
  3. Untuk Indonesia, arah kiblat umumnya sekitar 295,15 derajat.

8. Layanan Pengukuran Kiblat Kemenag

  1. Kirim surat permohonan ke Dirjen Bimas Islam Kemenag untuk pengukuran arah kiblat.
  2. Setelah menerima permohonan, Kemenag akan mengirim petugas untuk melakukan pengukuran.
  3. Petugas akan menggunakan alat pengukuran yang akurat untuk menentukan arah kiblat.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya