Jasa Angkut Ini Bisa Relokasi Wanita Korban KDRT, Agar Tak Ketahuan Suami

Jasa pindahan diam-diam jadi solusi korban KDRT?

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 23 Jul 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi Pindahan Rumah
Jasa Angkut Ini Punya Layanan Khusus Relokasi Wanita Korban KDRT (Sumber: Ilustrasi Pexels/Silver Black)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan di Jepang jadi sorotan media sosial berkat layanan pemindahan rahasia bagi wanita korban kekerasan dalam rumah tangga. Night Escape House, didirikan 23 tahun lalu oleh seorang wanita Jepang yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. 

Perintis perusahaan menceritakan pengalamannya, setelah melarikan diri dari rumahnya bersama anjing kesayangannya. Pengalaman perusahaan menyebutkan, wanita korban KDRT kerap mendapat intimidasi jika memutuskan untuk pergi dari rumah.

Untuk memastikan kerahasiaan, klien menghubungi perusahaan secara daring. Semua detail mengenai tanggal dan lokasi pemindahan dirahasiakan. Polisi diberitahu sebelumnya, dan sebuah catatan ditinggalkan di tempat tinggal untuk menjelaskan bahwa orang tersebut telah dipindahkan. 

Selama pemindahan, staf mengenakan pakaian kasual dan menggunakan truk yang berbeda untuk setiap pemindahan agar tidak dikenali. Berikut Liputan6.com merangkum layanan unik ini melansir dari South China Morning Post, Selasa (23/7/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

Pengalaman Pelik Pindahkan Korban

Ilustrasi Pindahan Rumah
Jasa Angkut Ini Punya Layanan Khusus Relokasi Wanita Korban KDRT (Sumber: Ilustrasi Pexels/Ketut Subiyanto)

Proses pemindahan korban KDRT sering kali penuh tantangan. Miyano mengisahkan situasi rumit ketika pelaku kekerasan tiba-tiba pulang ke rumah saat sedang pindah. Dalam satu kasus, seorang klien terus-menerus dianiaya oleh suaminya. 

Tidak diizinkan makan sampai suaminya selesai, dan jika perutnya keroncongan, dia akan dipukuli. Ketika memutuskan untuk pindah, suaminya yang curiga mematahkan kakinya.

Setelah suaminya berangkat kerja, seorang staf perusahaan membawanya ke rumah sakit sementara Miyano dan timnya bekerja untuk kepindahannya. Namun, sang suami tiba-tiba kembali dan mencoba menyerang mereka dengan pedang. Staf berhasil merebut senjata dan menyelesaikan pemindahan tersebut.


Tangani 2.000 Wanita Korban KDRT

Ilustrasi KDRT
Jasa Angkut Ini Punya Layanan Khusus Relokasi Wanita Korban KDRT (Sumber: QQ via SCMP)

Night Escape House telah membantu lebih dari 2.500 orang, di mana 80 persen di antaranya mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau penguntitan. Layanan ini menyediakan konsultasi 24 jam dan menerima antara satu hingga 20 pertanyaan setiap hari. 

Sekitar 120 orang menggunakan layanan pemindahan ini setiap tahun. Biaya layanan berkisar antara 50.000 hingga 200.000 yen (Rp 5- 20 juta) untuk kepindahan di wilayah metropolitan Tokyo.

Perusahaan ini mempekerjakan 10 orang, banyak di antaranya adalah mantan klien. Salah satu staf, Shinichi Miyano, seorang seniman manga Jepang, telah bekerja di sana selama delapan tahun. 

Miyano menyebut bahwa klien pertamanya dan yang terakhir adalah korban kekerasan dalam rumah tangga. Dia menyoroti bagaimana seringkali pelaku kekerasan lebih dihormati dan dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya, menambah kerumitan dalam proses pemindahan.

 

 


Reaksi Positif dari Netizen

Ilustrasi Pindahan Rumah
Jasa Angkut Ini Punya Layanan Khusus Relokasi Wanita Korban KDRT (Sumber: QQ via SCMP)

Pemindahan biasanya dilakukan secara diam-diam di malam hari dan polisi diberi tahu. Layanan pemindahan rahasia ini mendapat pujian tinggi di media sosial. 

Survei Kantor Kabinet Jepang yang diterbitkan pada bulan Maret mengungkapkan bahwa 18 persen responden mengalami kekerasan fisik dari pasangannya saat berkencan, proporsi tertinggi yang pernah tercatat. Hal ini menegaskan pentingnya layanan seperti Night Escape House.

Seorang netizen menyatakan bahwa perusahaan pemindahan tersebut bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga komunitas bantuan bersama, dan menyarankan agar biaya pemindahan disebut sebagai biaya keanggotaan. 

Komentar lain menambahkan bahwa meskipun pekerjaan ini sangat berarti, hal itu juga menyedihkan karena para wanita harus menggunakan metode ini akibat hukum dan polisi yang tidak dapat membantu mereka. Seorang pengamat lainnya mengatakan bahwa profesi ini sangat menyentuh hati dan menggambarkan para pekerjanya seperti malaikat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya