Perhatikan Komposisi! Ini 10 Makanan 'Sehat' yang Sebenarnya Lebih Buruk dari Junk Food

Waspadalah! Tidak semua makanan yang diklaim sehat benar-benar baik untuk tubuh Anda. Simak 10 makanan "sehat" yang mungkin justru merugikan kesehatan Anda.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Agu 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi makanan sehat
Ilustrasi makanan sehat by unsplash

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya menjaga kesehatan, banyak orang beralih ke makanan yang dianggap lebih sehat. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan yang dipasarkan sebagai "makanan sehat" benar-benar baik untuk tubuh? Beberapa produk makanan yang sering kali dianggap sebagai pilihan sehat ternyata bisa memiliki dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa pemahaman yang tepat.

Industri makanan sering kali menggunakan istilah-istilah seperti "rendah lemak", "bebas gluten", atau "organik" untuk memikat konsumen yang peduli kesehatan. Sayangnya, label-label ini tidak selalu menjamin bahwa produk tersebut benar-benar sehat. Banyak makanan yang mengklaim diri sebagai pilihan sehat justru mengandung gula tambahan, lemak jenuh, atau bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan jangka panjang.

Mari kita telusuri bersama-sama dan pelajari cara memilih makanan sehat yang sesungguhnya untuk mendukung gaya hidup sehat Anda. Berikut adalah 10 jenis makanan yang sering diiklankan sebagai makanan sehat, namun secara komposisi justru tinggi kalori, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (4/8/2024).

1. Yogurt

Yogurt sering dipromosikan sebagai makanan sehat karena kandungan probiotiknya yang baik untuk pencernaan. Namun, yogurt berperisa bisa menjadi pilihan yang kurang sehat. Banyak produk yogurt berperisa mengandung gula tambahan dalam jumlah besar, yang dapat mengurangi manfaat kesehatan dari yogurt itu sendiri.

Sebagai contoh, dalam satu kemasan yogurt berperisa ukuran 150 gram bisa mengandung hingga 15 gram gula tambahan. Ini setara dengan hampir 4 sendok teh gula! Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

2. Roti Multi-grain

Roti multi-grain sering dianggap sebagai pilihan sehat dibandingkan roti putih biasa. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak roti multi-grain masih menggunakan tepung terigu yang diputihkan sebagai bahan utama, dengan hanya sedikit tambahan biji-bijian lain.

Selain itu, beberapa produsen menambahkan gula atau sirup jagung untuk meningkatkan rasa, yang justru mengurangi nilai gizi roti tersebut. Untuk pilihan yang lebih sehat, carilah roti yang mencantumkan "whole grain" atau "biji-bijian utuh" sebagai bahan utama pada daftar komposisi.

3. Granola

Ilustrasi granola
Ilustrasi granola/Istimewa.

Granola sering dipasarkan sebagai makanan sehat yang kaya akan serat dan nutrisi. Namun, banyak produk granola komersial mengandung gula dan lemak tambahan dalam jumlah besar. Satu porsi granola bisa mengandung hingga 600 kalori, yang setara dengan sepertiga kebutuhan kalori harian rata-rata orang dewasa.

Granola bar juga sering dianggap sebagai camilan sehat, padahal banyak di antaranya tidak jauh berbeda dari cokelat biasa dalam hal kandungan gula dan kalori. Jika Anda menyukai granola, pertimbangkan untuk membuat sendiri di rumah dengan mengontrol jumlah gula dan minyak yang digunakan.

4. Minuman Olahraga

Minuman olahraga sering dipromosikan sebagai cara untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang selama berolahraga. Namun, bagi kebanyakan orang yang melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang, air putih biasa sudah cukup untuk mengganti cairan yang hilang.

Banyak minuman olahraga mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Sebagai contoh, satu botol minuman olahraga ukuran 600 ml bisa mengandung hingga 34 gram gula tambahan. Konsumsi minuman ini secara rutin dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

5. Smoothie Kemasan

Resep Avoberry Smoothie, Kombinasi Alpukat dan Stroberi untuk Pagi Hari
Rangkaian produk Greenfields dalam kemasan dan logo baru. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Smoothie sering dianggap sebagai cara mudah untuk mengonsumsi buah dan sayuran. Namun, smoothie kemasan atau yang dijual di gerai-gerai smoothie sering kali mengandung gula tambahan dan kalori dalam jumlah besar.

Beberapa smoothie kemasan bahkan mengandung lebih dari 300 kalori dan 50 gram gula per porsi. Ini setara dengan kandungan gula dalam beberapa batang permen! Untuk alternatif yang lebih sehat, cobalah membuat smoothie sendiri di rumah dengan menggunakan buah-buahan segar dan yogurt tanpa pemanis.

6. Makanan Ringan Bebas Gluten

Makanan bebas gluten sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat, bahkan oleh orang-orang yang tidak memiliki intoleransi gluten. Namun, banyak makanan ringan bebas gluten justru mengandung lebih banyak gula, lemak, dan kalori dibandingkan versi yang mengandung gluten.

Selain itu, makanan bebas gluten seringkali kurang mengandung serat dan nutrisi penting lainnya. Jika Anda tidak memiliki celiac disease atau sensitivitas gluten, tidak ada alasan khusus untuk memilih produk bebas gluten sebagai pilihan yang lebih sehat.

7. Kacang Berlapis Yogurt

Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi
Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi. (Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash)

Kacang berlapis yogurt sering dipasarkan sebagai camilan sehat yang menggabungkan manfaat kacang-kacangan dengan probiotik dari yogurt. Namun, kenyataannya adalah lapisan "yogurt" pada camilan ini seringkali hanya terdiri dari gula, minyak, dan perasa buatan.

Sebuah porsi kacang berlapis yogurt bisa mengandung hingga 30 gram gula, yang setara dengan kandungan gula dalam sekotak kecil permen. Untuk pilihan yang lebih sehat, lebih baik konsumsi kacang-kacangan tanpa lapisan atau yogurt plain yang ditambahkan buah segar.

8. Sereal

Banyak sereal sarapan dipasarkan sebagai pilihan sehat untuk memulai hari, terutama yang mengklaim kaya akan serat atau diperkaya dengan vitamin dan mineral. Namun, banyak sereal sarapan, bahkan yang ditujukan untuk orang dewasa, mengandung gula tambahan dalam jumlah besar.

Sebagai contoh, sereal yang mengklaim "sehat untuk jantung" bisa mengandung 12 gram gula tambahan per porsi. Konsumsi makanan tinggi gula secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

9. Minuman Pengganti Susu

Susu almond
Buat susu dan kacang almond untuk mengompres mata panda. (Foto: pixabay.com)

Minuman pengganti susu seperti susu almond atau susu kedelai sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dari susu sapi. Namun, banyak produk ini mengandung gula tambahan untuk meningkatkan rasanya.

Sebagai contoh, satu gelas susu almond berperisa original bisa mengandung 7 gram gula tambahan. Selain itu, beberapa minuman pengganti susu mungkin kurang mengandung protein dan nutrisi penting lainnya dibandingkan susu sapi. Jika Anda memilih minuman pengganti susu, pastikan untuk memilih varian tanpa pemanis dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.

10. Frozen Yogurt

Frozen yogurt sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dari es krim. Meskipun frozen yogurt memang cenderung lebih rendah lemak, banyak produk frozen yogurt mengandung gula dalam jumlah yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan es krim biasa.

Selain itu, porsi frozen yogurt yang disajikan di gerai-gerai self-serve cenderung lebih besar, dan penambahan topping manis dapat meningkatkan kalori dan kandungan gula secara signifikan. Jika Anda ingin menikmati frozen yogurt, pilihlah porsi kecil dan batasi topping manis.

Dengan memahami fakta di balik makanan-makanan yang sering dianggap sehat ini, Anda dapat membuat pilihan yang lebih bijak dalam menyusun pola makan sehat. Ingatlah bahwa kunci dari pola makan sehat adalah keseimbangan dan moderasi. Selalu baca label nutrisi dan daftar bahan pada produk makanan, dan utamakan konsumsi makanan utuh dan segar untuk mendukung kesehatan optimal Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya