Liputan6.com, Jakarta Windows Defender adalah perangkat lunak antivirus dan anti-malware bawaan yang disediakan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows. Dirancang untuk melindungi komputer dari berbagai ancaman keamanan seperti virus, spyware, dan malware lainnya, Windows Defender bekerja secara otomatis di latar belakang sistem. Meskipun efektif dalam memberikan perlindungan dasar, beberapa pengguna mungkin ingin mematikannya karena berbagai alasan, seperti menggunakan software antivirus alternatif atau untuk meningkatkan kinerja sistem pada perangkat dengan spesifikasi rendah.
Mematikan Windows Defender dapat dilakukan melalui beberapa metode, termasuk melalui Settings di Windows, Group Policy Editor, atau Registry Editor. Proses ini umumnya melibatkan navigasi ke pengaturan keamanan Windows, menonaktifkan perlindungan real-time, dan dalam beberapa kasus, memodifikasi pengaturan sistem yang lebih mendalam. Penting untuk dicatat bahwa mematikan Windows Defender secara permanen memerlukan langkah-langkah tambahan dan mungkin tidak dianjurkan untuk pengguna awam tanpa pemahaman mendalam tentang keamanan komputer.
Namun, mematikan Windows Defender tanpa menggantikannya dengan solusi keamanan alternatif dapat membawa dampak buruk yang signifikan. Komputer menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, malware, dan ancaman keamanan online lainnya, yang dapat mengakibatkan pencurian data, kerusakan sistem, atau bahkan kerugian finansial.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai cara mematikan Windows Defender dengan mudah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/8/2024).
Cara Mematikan Antivirus Windows atau Windows Defender Sementara
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mematikan proteksi antivirus Windows Defender dalam sementara waktu, yakni:
- Pertama, pilih Mulai atau Start yang terletak di sudut kiri bawah layar komputer Anda
- Lalu buka bagian pengaturan atau Setting di dalam Start
- Kemudian, akan muncul jendela Pengaturan di layar Anda. Pilih pilihan "Update & Security"
- Setelah jendela "Update & Security" terbuka, klik bagian "Windows Security" atau "Keamanan Windows"
- Buka "Virus & Threat Protection" kemudian kelola Pengaturan atau Pengaturan Proteksi Ancaman di versi Windows 10 yang lama
- Terakhir, alihkan Proteksi real-time ke Nonaktif untuk menonaktifkan Antivirus Windows 10 sementara.
Singkatnya, berikut cara mematikan antivirus Windows 10 atau Windows Defender sementara, adalah:
Pilih Mulai > Pengaturan > Update & Security > Keamanan Windows > Virus & Threat Protection > Kelola Pengaturan > alihkan Proteksi Real Time ke Nonaktif.
Advertisement
Cara Mematikan Antivirus Windows 10 atau Windows Defender Permanen
Jika Anda ingin menginstal antivirus lain, Anda harus mematikan Windows Defender secara permanen agar nantinya tidak bentrok. Berikut adalah cara mematikan antivirus Windows 10 atau Windows Defender secara permanen, yakni:
- Pertama, buka menu Mulai atau Start, kemudian pilih "Update & Security"
- Buka pilihan "Windows Security" dan klik "Virus & Threat Protection"
- Lalu pilih "Manage and Setting" pada bagian bawah Virus & Threat Protection Settings
- Alihkan tombol yang "Aktif" menjadi "Tidak Aktif" untuk Real Time Protection, Cloud-Delivered Protection, dan Automatic Sample Submission.
Setelah melakukan langkah-langkah tadi, antivirus Windows 10 atau Windows Defender telah dimatikan secara permanen pada komputer atau laptop Anda. Jika Anda ingin mengaktifkannya lagi, Anda tinggal mengalihkan tombol yang awalnya "Tidak Aktif" menjadi "Aktif".
Cara kedua yang dapat Anda lakukan yaitu dengan menggunakan Local Group Policy. Untuk membuka Group Policy Editor ada 3 metode yang bisa dipilih, yaitu:
- Tekan Windows+R dan ketik gpedit.msc lalu enter
- Tekan logo Windows dan ketik gpedit.msc
- Melalui Command Prompt dan ketik gpedit.msc
- Lalu setelah jendela Group Policy Editor terbuka, silakan masuk ke Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Defender > lalu cari Turn Off Windows Defender Antivirus
- Klik dua kali pada Turn Off Windows Defender Antivirus
- Pilih "Enable", "Apply", dan "Ok"
- Terakhir, restart komputer Anda.
Jika Anda ingin mengaktifkan kembali Windows Defender, Anda tinggal pilih "Not Configured" di jendela Turn off Windows Defender Antivirus.
Bahaya Menonaktifkan Antivirus Windows 10 atau Windows Defender
Menonaktifkan Antivirus Windows 10 atau Windows Defender dapat membawa sejumlah risiko keamanan yang serius. Berikut adalah penjelasan tentang bahaya-bahaya yang mungkin timbul, yakni:
1. Kerentanan terhadap Malware
Windows Defender berfungsi sebagai pertahanan pertama melawan berbagai jenis malware, termasuk virus, trojan, dan ransomware. Tanpa perlindungan ini, komputer Anda menjadi sangat rentan terhadap infeksi malware yang dapat merusak sistem, mencuri data pribadi, atau bahkan mengenkripsi file Anda untuk meminta tebusan.
2. Peningkatan Risiko Phishing
Windows Defender memiliki fitur yang dapat memperingatkan pengguna tentang situs web berbahaya atau mencurigakan. Menonaktifkannya berarti Anda kehilangan lapisan perlindungan ini, meningkatkan risiko menjadi korban serangan phishing yang dapat mengakibatkan pencurian identitas atau informasi keuangan.
3. Kerentanan Zero-Day
Windows Defender secara teratur diperbarui untuk melindungi terhadap ancaman baru, termasuk eksploitasi zero-day. Tanpa perlindungan ini, sistem Anda mungkin tidak memiliki pertahanan terhadap ancaman terbaru yang belum diketahui secara luas.
4. Penyebaran Infeksi dalam Jaringan
Jika komputer Anda terinfeksi karena tidak memiliki perlindungan, ada risiko bahwa infeksi tersebut dapat menyebar ke perangkat lain dalam jaringan yang sama, membahayakan keamanan seluruh jaringan rumah atau kantor Anda.
5. Kehilangan Fitur Firewall
Windows Defender juga mencakup fitur firewall yang penting untuk mengontrol lalu lintas jaringan. Menonaktifkannya dapat membuat komputer Anda lebih rentan terhadap serangan berbasis jaringan.
6. Kurangnya Pemindaian Otomatis
Windows Defender melakukan pemindaian rutin secara otomatis. Tanpa ini, file yang diunduh atau perangkat yang terhubung mungkin tidak diperiksa keamanannya, meningkatkan risiko infeksi yang tidak terdeteksi.
7. Hilangnya Perlindungan Real-Time
Fitur perlindungan real-time Windows Defender memantau aktivitas sistem secara terus-menerus. Menonaktifkannya berarti kehilangan kemampuan untuk mendeteksi dan menghentikan ancaman segera setelah muncul.
8. Risiko pada Aktivitas Online
Windows Defender menyediakan perlindungan saat berselancar di internet. Tanpanya, Anda lebih berisiko terhadap unduhan berbahaya, iklan jahat, dan ancaman berbasis web lainnya.
9. Kerentanan Terhadap Spyware
Tanpa Windows Defender, komputer Anda menjadi lebih rentan terhadap spyware yang dapat memantau aktivitas online Anda, mencuri kata sandi, dan mengumpulkan informasi pribadi tanpa sepengetahuan Anda.
10. Peningkatan Beban Pengguna
Tanpa perlindungan otomatis dari Windows Defender, beban untuk menjaga keamanan sistem sepenuhnya jatuh pada pengguna. Ini memerlukan kewaspadaan konstan dan pengetahuan teknis yang mungkin tidak dimiliki oleh semua pengguna.
Advertisement