Jogi Hendra Atmadja Tinggalkan Profesi Dokter Demi Jualan Biskuit, Kini Tajir Melintir

Jogi Hendra Atmadja adalah otak di balik kesuksesan PT Mayora Indah Tbk.

oleh Laudia Tysara diperbarui 23 Agu 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 11:15 WIB
Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja di Anniversary Mayora. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mengenal sosok Jogi Hendra Atmadja penting untuk memahami kisah sukses seorang pengusaha Indonesia yang berhasil membangun imperium bisnis makanan dan minuman. Jogi Hendra Atmadja adalah otak di balik kesuksesan PT Mayora Indah Tbk, perusahaan yang produk-produknya telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia dan bahkan merambah pasar internasional.

Kisah perjalanan bisnisnya dapat menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda yang ingin membangun usaha dari bawah.

Jogi Hendra Atmadja termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Melansir dari Forbes, per Desember 2020, kekayaan Jogi mencapai 4,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp61 triliun, menempatkannya sebagai orang terkaya nomor ke-7 di Tanah Air. Kekayaan ini sebagian besar berasal dari kepemilikan saham mayoritas di PT Mayora Indah Tbk, perusahaan yang ia dirikan bersama rekan-rekannya pada tahun 1977.

Paling menarik dari kisah Jogi Hendra Atmadja adalah bagaimana ia membangun bisnisnya dari usaha biskuit rumahan menjadi konglomerasi makanan dan minuman terkemuka. Meskipun berlatar belakang pendidikan kedokteran, Jogi memilih untuk mengembangkan bisnis keluarga, mengubahnya dari produksi biskuit skala kecil menjadi perusahaan yang memproduksi berbagai jenis makanan ringan dan minuman yang kini dikenal luas.

Kesuksesan Jogi menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas, inovasi yang tepat, dan kerja keras, bisnis rumahan pun bisa berkembang menjadi perusahaan berskala internasional. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam sosoknya, Jumat (23/8/2024).

Profil Jogi Hendra Atmadja

Presiden Jokowi Lepas Kontainer Ekspor Mayora ke-250 Ribu
Petugas mengatur kontainer Ekspor Mayora ke-250.000 ke Filipina di pabrik Mayora di Cikupa Tangerang, Senin (18/2). Mayora Indah yang berdiri sejak 1977 bergerak di bidang consumer goods yang merambah pasar global. (Liputan6.com/HO/Bal)

Jogi Hendra Atmadja adalah seorang pengusaha sukses Indonesia yang lahir di Jakarta pada tahun 1946. Melansir dari VOI, Jogi berasal dari keluarga keturunan Tionghoa yang memiliki latar belakang bisnis biskuit rumahan.

Mengenai kehidupan pribadi Jogi Hendra Atmadja, informasi tentang istrinya tidak banyak diungkapkan ke publik. Namun, melansir dari laman Forbes, diketahui bahwa Jogi memiliki tiga orang anak yang kini terlibat dalam bisnis keluarga. Ketiga anaknya adalah Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja. Mereka saat ini menduduki posisi direksi di PT Mayora Indah Tbk, melanjutkan warisan bisnis yang dibangun oleh ayah mereka.

Jogi Hendra Atmadja dikenal sebagai sosok yang low profile dan jarang tampil di media. Meskipun demikian, pengaruhnya dalam dunia bisnis Indonesia sangat besar. Ia berhasil membangun Mayora Group dari bisnis biskuit rumahan menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia dengan produk-produk yang dikenal luas oleh masyarakat.

Keberhasilan Jogi Hendra Atmadja dalam membangun bisnisnya tidak hanya memberikan kekayaan bagi keluarganya. Akan tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi ribuan karyawan dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan ketekunan, bisnis keluarga bisa berkembang menjadi perusahaan multinasional.

Posisi Jogi Hendra Atmadja dalam Daftar Orang Terkaya

Jogi Hendra Atmadja secara konsisten masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Melansir dari Forbes, per Desember 2020, Jogi menduduki peringkat ke-7 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 4,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp61 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS). Posisi ini menunjukkan betapa sukses bisnis yang dibangun oleh Jogi melalui Mayora Group.

Namun, perlu dicatat bahwa posisi dalam daftar orang terkaya bisa berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Melansir dari sumber yang lebih baru di Forbes, pada Desember 2021, Jogi berada di peringkat ke-9 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sebesar 4,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp58,85 triliun (dengan kurs Rp14.355 per dolar AS).

Kekayaan Jogi Hendra Atmadja sebagian besar berasal dari kepemilikan sahamnya di PT Mayora Indah Tbk. Sebagai pendiri dan pemegang saham utama, nilai kekayaan Jogi sangat terkait dengan kinerja perusahaan ini.

Menariknya, meskipun di tengah pandemi COVID-19 yang memengaruhi banyak bisnis, Mayora tetap mampu mempertahankan pertumbuhan bisnisnya.

Posisi Jogi Hendra Atmadja dalam daftar orang terkaya Indonesia mencerminkan tidak hanya kesuksesannya dalam membangun bisnis, tetapi juga kemampuannya untuk terus mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya di tengah berbagai tantangan ekonomi.

 

Latar Belakang Pendidikan Jogi Hendra Atmadja

PT Mayora Indah Tbk
Kantor Mayora. sumber : mayoraindah.co.id

Menariknya, latar belakang pendidikan Jogi Hendra Atmadja tidak berkaitan langsung dengan dunia bisnis yang akhirnya ia geluti. Melansir dari VOI, setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Jogi melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta.

Meskipun telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dan mendapatkan gelar dokter, Jogi Hendra Atmadja memilih untuk tidak menjalankan profesi sebagai dokter. Sebaliknya, ia lebih tertarik untuk terjun ke dunia bisnis dan mengembangkan usaha biskuit keluarga yang sudah dirintis sejak tahun 1948.

Keputusan ini menunjukkan bahwa Jogi memiliki jiwa wirausaha yang kuat, mampu melihat peluang bisnis, dan berani mengambil risiko untuk mengembangkan usaha keluarganya.

Perjalanan Jogi dari seorang lulusan kedokteran menjadi pengusaha sukses menunjukkan bahwa kesuksesan dalam bisnis tidak selalu bergantung pada latar belakang pendidikan formal yang spesifik. Lebih penting adalah kemampuan untuk belajar, beradaptasi, dan terus berinovasi dalam menghadapi tantangan bisnis.

Perjuangan dan Produk Bisnis Jogi Hendra Atmadja

Perjuangan Jogi Hendra Atmadja dalam membangun bisnisnya dimulai dari usaha biskuit rumahan keluarga yang telah dirintis sejak tahun 1948. Melansir dari VOI, pada tanggal 17 Februari 1977, bersama dengan Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo, Jogi mendirikan PT Mayora Indonesia di Jakarta, dengan pabrik pertama beroperasi di Tangerang, Banten.

Sejak awal, Jogi memilih untuk mengambil posisi sebagai komisaris utama, fokus pada pengawasan dan pengembangan strategis perusahaan.

Produk pertama yang menjadi andalan Mayora adalah biskuit kelapa Roma, yang mendapat sambutan baik dari konsumen karena cocok sebagai teman minum teh. Namun, lompatan besar terjadi pada era 1980-an ketika perusahaan meluncurkan Kopiko, permen kopi pertama di Indonesia. Produk ini segera menjadi hit di pasaran dan membuka jalan bagi Mayora untuk mengembangkan berbagai produk makanan dan minuman lainnya.

Seiring waktu, Mayora terus melakukan inovasi dan meluncurkan berbagai produk populer lainnya. Melansir dari laman resmi Mayora, beberapa merek terkenal yang diproduksi oleh perusahaan ini antara lain Beng-Beng, Astor, Choki-choki, Torabika, Energen, Teh Pucuk Harum, dan Le Minerale. Produk-produk ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga telah merambah pasar internasional, dengan ekspor ke lebih dari 90 negara.

Kesuksesan Jogi Hendra Atmadja dalam mengembangkan Mayora tidak lepas dari strategi bisnisnya yang fokus pada kualitas produk, inovasi berkelanjutan, dan distribusi yang luas. Perusahaan ini juga dikenal dengan slogannya yang ikonik, "Satu Lagi dari Mayora", yang menjadi penanda setiap kali mereka meluncurkan produk baru.

Melansir dari laporan keuangan perusahaan, meski di tengah pandemi, Mayora tetap mampu mencatat penjualan hingga Rp24,47 triliun pada tahun 2020, dengan laba bersih mencapai Rp2,06 triliun. Ini menunjukkan ketangguhan bisnis yang dibangun oleh Jogi dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan ekonomi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya