Tuntutan Demo Ojol dan Kurir Hari Ini, Tetap Terima Orderan?

Tuntutan utama dalam demo ojol dan kurir hari ini adalah adanya payung hukum yang jelas untuk melindungi hak-hak pengemudi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 29 Agu 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 13:30 WIB
Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda Tuntut Payung Hukum
Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda pada Kamis (29/8/2024). Mereka menuntut pemerintah memberikan regulasi dan payung hukum untuk profesi pengemudi ojek online. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Demo ojol dan kurir hari ini, Kamis (29/8/2024), berlangsung di sejumlah titik di wilayah Jabodetabek. Aksi tersebut diikuti oleh ratusan pengemudi ojek online dan kurir dari berbagai komunitas yang menyuarakan tuntutan mereka kepada perusahaan aplikasi dan pemerintah.

Melansir dari Antara, menurut informasi dari Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono, demo ojol ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 500-1.000 peserta.

Para peserta demo ojol dan kurir akan menyampaikan beberapa tuntutan utama, termasuk kejelasan status hukum ojek online. Mereka menuntut adanya legal standing yang jelas bagi para pengemudi ojol agar perusahaan aplikasi tidak dapat berbuat sewenang-wenang terhadap mitranya.

Aksi ini akan berlangsung di beberapa lokasi strategis, termasuk Istana Merdeka, kantor Gojek di Petojo, dan kantor Grab di Cilandak.

Tuntutan utama dalam demo ojol dan kurir hari ini adalah adanya payung hukum yang jelas untuk melindungi hak-hak pengemudi. Para demonstran menilai bahwa pemerintah belum berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi.

Mereka berharap aksi damai ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada pengemudi ojek online dan kurir. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (29/8/2024).

1. Status Hukum Ojek Online

Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda Tuntut Payung Hukum
Massa dari pengemudi ojek online atau ojol yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan unjuk rasa di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (29/8/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu tuntutan utama dalam demo ojol dan kurir hari ini adalah kejelasan status hukum bagi ojek online. Melansir dari Antara, Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono menyatakan bahwa status hukum ojek online masih ilegal tanpa adanya kedudukan hukum (legal standing) berupa undang-undang.

Igun mengatakan, "Tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra."

Tuntutan ini muncul karena para pengemudi ojol merasa tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai dalam menjalankan pekerjaannya. Mereka menginginkan adanya regulasi yang jelas untuk mengatur hubungan antara pengemudi, perusahaan aplikasi, dan pengguna jasa.

2. Kesejahteraan Mitra Pengemudi

Demo ojol dan kurir hari ini juga menyuarakan tuntutan terkait kesejahteraan para mitra pengemudi. Melansir dari pernyataan Igun Wicaksono, pemerintah dinilai belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi yang ada. Para pengemudi menuntut adanya standar upah minimum dan jaminan sosial yang lebih baik.

3. Transparansi Sistem Penilaian dan Suspend

Tuntutan demo ojol dan kurir lainnya adalah transparansi dalam sistem penilaian dan suspend yang diterapkan oleh perusahaan aplikasi. Para pengemudi merasa sistem yang ada saat ini sering kali tidak adil dan merugikan mereka. Mereka menuntut adanya mekanisme yang lebih jelas dan fair dalam menilai kinerja pengemudi dan proses suspend akun.

4. Perlindungan Keamanan Pengemudi

Keamanan pengemudi juga menjadi salah satu fokus dalam demo ojol hari ini. Para pengemudi menuntut adanya jaminan keamanan yang lebih baik dari perusahaan aplikasi, terutama saat berhadapan dengan penumpang atau konsumen yang bermasalah. Mereka menginginkan adanya sistem yang lebih responsif dalam menangani laporan keamanan dari pengemudi.

5. Revisi Kebijakan Tarif

Tuntutan terkait revisi kebijakan tarif juga menjadi bagian dari demo ojol dan kurir hari ini. Para pengemudi merasa tarif yang berlaku saat ini kurang menguntungkan mereka, terutama dengan adanya berbagai potongan dan biaya operasional yang harus mereka tanggung. Mereka menuntut adanya peninjauan ulang terhadap struktur tarif yang lebih menguntungkan bagi pengemudi.

"Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia menghormati dan mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi," ungkap Igun.

Ojol Tetap Terima Orderan atau Tidak?

Pengemudi Ojol Demo di Patung Kuda Tuntut Payung Hukum
Aksi unjuk rasa massa dari pengemudi ojek online atau ojol yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (29/8/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski demo ojol hari ini berlangsung di beberapa titik di Jabodetabek, layanan ojek online dan kurir dipastikan tetap beroperasi normal. Melansir dari Antara, Head of Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan seperti biasa.

Rosel menyatakan, "Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa."

Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun ada demo ojol hari ini, sebagian besar pengemudi diperkirakan tetap akan menerima orderan seperti biasa. Gojek bahkan mengimbau kepada mitra pengemudi untuk tidak terprovokasi dan tetap beroperasi normal. Perusahaan juga menyatakan akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra.

Meski demikian, perlu diingat bahwa demo ojol hari ini diperkirakan akan diikuti oleh 500-1.000 pengemudi dari berbagai komunitas di Jabodetabek. Jumlah ini mungkin akan mempengaruhi ketersediaan pengemudi di beberapa area, terutama di sekitar lokasi demo seperti Istana Merdeka, kantor Gojek di Petojo, dan kantor Grab di Cilandak.

Namun, mengingat jumlah total pengemudi ojol di Jabodetabek yang jauh lebih besar, dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu signifikan terhadap layanan secara keseluruhan.

Penting untuk dicatat bahwa demo ojol hari ini dilakukan secara damai dan terorganisir. Melansir dari pernyataan Igun, aksi unjuk rasa akan dilakukan tanpa adanya provokasi dari manapun.

Sikap ini menunjukkan bahwa para pengemudi yang tidak ikut demo ojol hari ini kemungkinan besar akan tetap menerima orderan seperti biasa. Perusahaan aplikasi seperti Gojek juga menyatakan keterbukaan mereka terhadap aspirasi para mitra pengemudi.

Rosel Lavina dari Gojek menyampaikan, "Kami sangat terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver (pengemudi) aktif Gojek dan senantiasa menghimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib. Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki."

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya