5 Jenis Ruam Popok pada Bayi Lengkap Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Ruam popok merupakan masalah umum yang dialami sekitar 7-35% bayi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 30 Agu 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 18:00 WIB
Kekurangan Cairan dan Terlalu Banyak Menangis
Bayi Menangis Credit: pexels.com/Cheryl

Liputan6.com, Jakarta - Para orang tua, terutama ibu muda, perlu memahami berbagai jenis ruam popok pada bayi untuk menjaga kesehatan kulit si kecil. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal ruam popok dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan infeksi jika tidak ditangani dengan tepat.

Pengetahuan tentang jenis ruam popok pada bayi, ciri-cirinya, penyebab, dan cara mengatasinya sangat penting untuk perawatan bayi yang optimal. Ruam popok merupakan masalah umum yang dialami sekitar 7-35% bayi, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI. Iritasi kulit di area yang tertutup popok ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kelembaban berlebih hingga reaksi alergi terhadap bahan popok.

Mengenali ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi dengan tepat dapat membantu orang tua mengambil tindakan yang sesuai. Memahami penyebab ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya merupakan kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Penanganan yang tepat, mulai dari pemilihan popok yang sesuai hingga perawatan kulit yang benar, dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (30/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Ruam Popok Dermatitis Kontak Iritan

Bayi
Bayi tengkurap. Credit: pexels.com/Craft

Jenis ruam popok pada bayi yang paling umum adalah dermatitis kontak iritan. Melansir dari Pyfa Health, kondisi ini terjadi akibat iritasi pada kulit bayi yang disebabkan oleh paparan zat tertentu. Penyebab utama ruam jenis ini biasanya adalah kontak berkepanjangan dengan urin dan feses, serta gesekan dari popok yang terlalu ketat.

Ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi ini meliputi:

  1. Kulit kemerahan di area yang terkena popok
  2. Kulit terasa hangat saat disentuh
  3. Bayi tampak gelisah atau rewel, terutama saat mengganti popok

Cara mengatasi ruam popok jenis ini, menurut Kementerian Kesehatan RI, antara lain:

  1. Ganti popok sesering mungkin, terutama setelah bayi buang air
  2. Bersihkan area popok dengan lembut menggunakan air hangat atau tisu bayi tanpa alkohol
  3. Oleskan krim pelindung yang mengandung zinc oxide untuk melindungi kulit bayi
  4. Biarkan kulit bayi terkena udara bebas selama beberapa menit sebelum memakaikan popok baru

2. Dermatitis Kontak Alergi

Jenis ruam popok pada bayi berikutnya adalah dermatitis kontak alergi. Melansir dari Pyfa Health, kondisi ini terjadi ketika kulit bayi yang sensitif bereaksi terhadap bahan-bahan tertentu dalam popok, tisu basah, atau produk perawatan bayi lainnya.

Ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi akibat alergi meliputi:

  1. Ruam merah yang bisa meluas ke area di luar popok
  2. Kulit tampak bersisik atau mengelupas
  3. Gatal yang intens, menyebabkan bayi sering menggaruk area tersebut

Cara mengatasi ruam popok alergi pada bayi:

  1. Hentikan penggunaan produk yang dicurigai sebagai penyebab alergi
  2. Gunakan popok dan produk perawatan bayi yang hipoalergenik
  3. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan krim kortikosteroid topikal jika diperlukan
  4. Perhatikan pola makan bayi, karena beberapa alergi makanan bisa mempengaruhi kondisi kulit

3. Ruam Popok Ragi (Candida)

Penyebab ruam popok pada bayi yang ketiga adalah infeksi jamur Candida. Melansir dari Kementerian Kesehatan RI, jamur ini berkembang baik di lingkungan yang hangat dan lembab seperti area popok. Infeksi jamur sering terjadi setelah bayi mengonsumsi antibiotik atau ketika sistem kekebalan tubuhnya menurun.

Ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi akibat infeksi Candida meliputi:

  1. Bintik-bintik merah kecil di sekitar area utama ruam
  2. Kulit tampak mengkilap dan bersisik
  3. Ruam bisa meluas ke lipatan kulit

Cara mengatasi ruam popok akibat jamur:

  1. Gunakan krim antijamur yang diresepkan oleh dokter
  2. Jaga area popok tetap kering dan bersih
  3. Ganti popok sesering mungkin dan biarkan kulit bayi terpapar udara
  4. Hindari penggunaan produk yang mengandung alkohol atau wewangian

 


4. Ruam Popok Bakteri

Doa yang Dilantunkan Nabi Zakariya Meminta Anak yang Sholeh
Bayi tidur. Credit: pexels.com/Shahzab

Jenis ruam popok pada bayi yang keempat adalah ruam akibat infeksi bakteri. Melansir dari Pyfa Health, infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menyebabkan ruam popok yang lebih serius.

Ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi akibat infeksi bakteri meliputi:

  1. Ruam yang menyerupai jerawat dengan pus di bagian tengahnya
  2. Kulit menjadi merah, bengkak, dan terasa hangat
  3. Bayi mungkin mengalami demam

Cara mengatasi ruam popok bakteri:

  1. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik yang sesuai
  2. Jaga kebersihan area popok dengan teliti
  3. Gunakan popok yang menyerap dengan baik untuk mengurangi kelembaban
  4. Hindari penggunaan bedak bayi yang bisa memperparah infeksi

5. Ruam Popok Radang (Perianal Streptococcal Dermatitis)

Jenis ruam popok pada bayi yang terakhir adalah ruam popok radang atau perianal streptococcal dermatitis. Melansir dari Pyfa Health, kondisi ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes dan biasanya lebih jarang terjadi dibandingkan jenis ruam popok lainnya.

Ciri-ciri jenis ruam popok pada bayi akibat radang meliputi:

  1. Ruam berwarna merah cerah di sekitar anus
  2. Kulit tampak mengkilap dan meradang
  3. Bayi mungkin mengalami nyeri saat buang air besar

Cara mengatasi ruam popok radang:

  1. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik yang sesuai
  2. Jaga area popok tetap bersih dan kering
  3. Gunakan krim pelembab yang direkomendasikan dokter untuk meredakan peradangan
  4. Perhatikan pola makan bayi untuk mencegah diare yang bisa memperparah kondisi

Penting bagi ibu muda untuk memahami bahwa setiap jenis ruam popok pada bayi memerlukan penanganan yang berbeda. Jika ruam tidak membaik setelah perawatan di rumah selama 2-3 hari atau disertai gejala lain seperti demam, segera konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan tetap menjadi kunci utama, termasuk mengganti popok secara teratur, membersihkan area popok dengan lembut, dan memilih produk perawatan bayi yang sesuai dengan jenis kulit si kecil.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya