Liputan6.com, Jakarta Makam Rasulullah, yang terletak di dalam kompleks Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, merupakan salah satu tempat paling suci dan paling banyak dikunjungi oleh umat Islam di seluruh dunia. Sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW, makam ini menjadi simbol spiritual yang kuat dan tujuan ziarah yang sangat berarti bagi jutaan Muslim setiap tahunnya.
Baca Juga
Advertisement
Keberadaan makam Rasulullah di Masjid Nabawi bukan hanya menjadi pengingat akan kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi bukti nyata dari sejarah Islam yang panjang. Bagi banyak umat Islam, berkunjung ke makam Rasulullah merupakan pengalaman spiritual yang mendalam, memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merenungkan warisan spiritual yang ditinggalkan oleh Nabi terakhir ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek mengenai makam Rasulullah, mulai dari sejarah pembangunannya, fakta-fakta menarik, hingga etika dan manfaat berziarah ke tempat suci ini. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (1/9/2024).
Sejarah Makam Rasulullah
Untuk memahami keistimewaan makam Rasulullah, kita perlu mengetahui sejarah di baliknya. Berikut adalah beberapa peristiwa penting terkait sejarah makam Rasulullah:
Awal Mula Pemakaman Nabi Muhammad SAW
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 Masehi, para sahabat awalnya berbeda pendapat mengenai lokasi pemakamannya. Namun, Abu Bakar As-Siddiq, sahabat terdekat dan khalifah pertama, mengingatkan bahwa Nabi pernah bersabda bahwa seorang nabi dimakamkan di tempat ia wafat. Akhirnya, diputuskan untuk memakamkan Rasulullah di kamar Aisyah r.a., istrinya, yang juga merupakan tempat beliau wafat.
Perkembangan Makam Rasulullah
- Pada awalnya, makam Rasulullah berada di luar area Masjid Nabawi.
- Pada tahun 91 Hijriah (sekitar 710 Masehi), di masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah, makam Rasulullah dimasukkan ke dalam area masjid saat dilakukan perluasan.
- Untuk membedakan makam dari Ka'bah dan mencegah penyembahan terhadap makam, dibangun dinding berbentuk segi lima di sekitar makam.
- Pada tahun 557 Hijriah (sekitar 1162 Masehi), dibuatkan penutup dari logam yang ditanam di sekitar makam untuk melindungi jasad Nabi.
- Tahun 668 Hijriah (sekitar 1270 Masehi), dibangun kisi-kisi penutup di sekitar makam, termasuk area yang diyakini sebagai rumah Fatimah.
Advertisement
Lokasi dan Deskripsi Makam Rasulullah
Makam Rasulullah terletak di dalam kompleks Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang lokasinya:
Posisi Makam dalam Masjid Nabawi
- Makam berada di bagian tenggara Masjid Nabawi.
- Terletak di bawah kubah hijau yang menjadi ciri khas Masjid Nabawi.
- Area makam dikelilingi oleh kisi-kisi kuningan dan dinding marmer.
Makam Sahabat di Sekitar Makam Rasulullah
Selain makam Rasulullah, di area yang sama juga terdapat makam dua sahabat utama beliau:
- Abu Bakar As-Siddiq, sahabat terdekat dan khalifah pertama.
- Umar bin Khattab, sahabat dan khalifah kedua.
Keberadaan makam kedua sahabat ini di dekat makam Rasulullah menunjukkan kedekatan dan pentingnya peran mereka dalam sejarah Islam.
Fakta Menarik tentang Makam Rasulullah
Makam Rasulullah memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Bentuk Makam yang Unik
Makam Rasulullah dan kedua sahabatnya memiliki bentuk yang unik, yaitu agak menonjol seperti punuk unta. Bentuk ini sesuai dengan anjuran Nabi sendiri tentang cara pembuatan makam.
2. Raudhah, Taman Surga
Di dekat makam Rasulullah terdapat area yang disebut Raudhah, yang diyakini sebagai salah satu taman surga. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Upaya Pencurian yang Pernah Terjadi
Sepanjang sejarah, tercatat beberapa upaya pencurian jasad Nabi Muhammad SAW, namun semuanya gagal. Salah satu upaya yang terkenal terjadi pada masa pemerintahan Nuruddin Zanki pada tahun 557 Hijriah.
4. Tembok Timah untuk Perlindungan
Setelah adanya upaya pencurian, Nuruddin Zanki memerintahkan pembuatan tembok timah tebal di sekitar makam Rasulullah untuk melindunginya dari upaya pencurian di masa depan.
5. Kisi-kisi dengan Empat Pintu
Kisi-kisi yang mengelilingi area makam memiliki empat pintu, masing-masing diberi nama:
- Pintu at-Taubah di arah kiblat
- Pintu ar-Raudhah di barat
- Pintu Fathimah di timur
- Pintu Tahajud di utara
Ziarah ke Makam Rasulullah
Ziarah ke makam Rasulullah merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak masa sahabat. Berikut adalah beberapa hal penting terkait ziarah ke makam Rasulullah:
Hukum Ziarah ke Makam Rasulullah
Para ulama sepakat bahwa ziarah ke makam Rasulullah hukumnya sunnah. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits, di antaranya:
1. Hadits riwayat Ahmad, di mana Rasulullah berkata kepada Muadz bin Jabal, "Mungkin engkau tidak akan menemukanku lagi setelah dua tahun ke depan. Semoga engkau dapat mengunjungi mesjidku ini dan kuburanku."
2. Hadits riwayat Thabrani, di mana Rasulullah bersabda, "Bila ada seorang penziarah yang khusus hanya ingin berjumpa denganku, niscaya Allah akan menjadikan Aku pemberi syafaat baginya di hari kiamat."
Adab dan Tata Cara Ziarah ke Makam Rasulullah
Ketika berziarah ke makam Rasulullah, ada beberapa adab dan tata cara yang perlu diperhatikan:
- Berwudhu dan mengenakan pakaian yang bersih dan sopan.
- Memasuki area makam dengan tenang dan penuh hormat.
- Mengucapkan salam kepada Rasulullah dengan suara yang lembut.
- Berdoa untuk Rasulullah dan memohon syafaatnya.
- Tidak menyentuh atau mencium kisi-kisi makam.
- Tidak memanjangkan waktu ziarah untuk memberi kesempatan kepada peziarah lain.
Manfaat Ziarah ke Makam Rasulullah
Ziarah ke makam Rasulullah memiliki beberapa manfaat spiritual, di antaranya:
- Menguatkan iman dan kecintaan kepada Rasulullah.
- Mengingatkan akan ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengikuti teladan Rasulullah.
- Mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati.
- Memperoleh syafaat Rasulullah di hari kiamat, sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Advertisement
Kontroversi dan Klarifikasi
Meskipun makam Rasulullah merupakan tempat yang sangat dihormati, ada beberapa kontroversi dan kesalahpahaman yang perlu diklarifikasi:
1. Isu Penggalian Makam
Pada tahun 2014, muncul isu bahwa pemerintah Arab Saudi berencana untuk menggali dan memindahkan makam Rasulullah. Namun, ini terbukti hanya rumor yang tidak berdasar. Pemerintah Arab Saudi telah membantah keras isu ini dan menegaskan komitmen mereka untuk menjaga dan melindungi makam Rasulullah.
2. Larangan Berdoa di Depan Makam
Beberapa kelompok berpendapat bahwa berdoa di depan makam Rasulullah tidak diperbolehkan karena dianggap sebagai bentuk syirik. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa selama niat dan doanya ditujukan kepada Allah SWT, maka hal tersebut diperbolehkan.
3. Kekhawatiran Penyembahan Makam
Ada kekhawatiran bahwa ziarah ke makam Rasulullah bisa mengarah pada penyembahan makam. Untuk mencegah hal ini, ulama telah menetapkan adab dan tata cara ziarah yang jelas, menekankan bahwa tujuan ziarah adalah untuk mengingat Allah dan Rasul-Nya, bukan untuk menyembah makam.
Makam Rasulullah di Masjid Nabawi, Madinah, merupakan tempat yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi bagi umat Islam. Keberadaannya bukan hanya sebagai pengingat akan sosok Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merenungkan ajaran Islam.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah, fakta, dan adab ziarah ke makam Rasulullah, diharapkan umat Islam dapat semakin menghargai warisan spiritual ini dan mengambil hikmah darinya. Semoga artikel ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan menginspirasi para pembaca untuk senantiasa mengikuti teladan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.