Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung Apa Saja? Ini Penjelasannya

Makanan yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung adalah makanan pedas, asam hingga berlemak.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 02 Sep 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 19:00 WIB
Makanan pedas dan berlemak bisa menyebabkan asam lambung dan GERD
Hindari makanan yang pedas dan berlemak saat sakit. (unsplash.com/@grimnoire)

Liputan6.com, Jakarta Asam lambung merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak orang, namun seringkali menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan rasa sakit yang signifikan. Bagi penderita asam lambung, pemilihan makanan menjadi aspek krusial dalam mengelola gejala dan mencegah kambuhnya kondisi ini.

Sayangnya, beberapa jenis makanan yang umumnya disukai justru menjadi pantangan utama bagi mereka yang mengalami masalah asam lambung. Dalam upaya mengendalikan gejala asam lambung, penderita seringkali harus menghindari berbagai jenis makanan yang dapat memicu atau memperparah kondisi mereka.

Daftar makanan yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung ini mencakup beragam kategori makanan, yang umumnya dianggap lezat dan menjadi favorit banyak orang. Mulai dari makanan pedas yang memberikan sensasi menghangatkan, hingga makanan asam yang menyegarkan.

Tidak hanya makanan dengan rasa yang kuat, makanan yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung juga termasuk hidangan berlemak dan pedas. Meskipun makanan berlemak sering kali mengundang selera, efeknya pada sistem pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan. 

Selain makanan, minuman tertentu juga perlu diwaspadai oleh penderita asam lambung. Minuman berkafein yang bagi banyak orang menjadi sumber energi di pagi hari atau penyegar di siang hari, sayangnya termasuk dalam daftar pantangan. Berikut ini sejumlah makanan yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (2/9/2024). 

1. Cokelat

Ilustrasi cokelat  (sumber: Pixabay)
Ilustrasi cokelat (sumber: Pixabay)

Cokelat merupakan makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung. Cokelat dapat memicu gejala yang tidak nyaman pada lambung yang sensitif karena beberapa alasan. Pertama, cokelat mengandung kafein yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, di mana berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, cokelat juga mengandung lemak tinggi yang dapat memperlambat proses pencernaan, meningkatkan risiko refluks asam lambung. Untuk mengurangi gejala, penderita asam lambung sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi cokelat dan memilih makanan yang lebih ramah lambung seperti sayuran, buah-buahan dan biji-bijian utuh. 

2. Makanan Pedas

Makanan pedas dikenal sebagai pemicu utama bagi penderita asam lambung. Kandungan zat aktif dalam makanan pedas, seperti capsaicin, dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Capsaicin memberikan sensasi panas dan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, memicu gejala seperti nyeri ulu hati, mulas dan sensasi terbakar di dada. Selain itu, makanan pedas dapat merusak lapisan pelindung kerongkongan, memperburuk iritasi dan peradangan.

3. Bawang-Bawangan

Bawang-bawangan, seperti bawang putih, bawang merah dan bawang bombay, merupakan salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung. Makanan ini dapat memperburuk gejala akibat asam lambung yang berlebihan dan gangguan pada katup antara esofagus dan lambung.

Bawang-bawangan mengandung senyawa sulfur seperti disulfida, yang dapat merangsang produksi asam lambung. Senyawa ini juga dapat merelaksasi otot-otot pada katup antara esofagus dan lambung, memungkinkan asam lambung untuk naik ke esofagus dan menyebabkan gejala GERD. Menghindari konsumsi bawang-bawangan secara berlebihan sangat disarankan, untuk mengurangi risiko gejala asam lambung. Jika sulit untuk sepenuhnya menghindarinya, konsumsi bawang-bawangan dalam jumlah terbatas dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk panduan lebih lanjut.

4. Minuman Mengandung Kafein

Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh dan minuman berenergi, sering kali menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Kafein dapat menyebabkan relaksasi otot pada sfingter esofagus bawah yang seharusnya mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Ketika otot ini tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik dan menyebabkan gejala GERD seperti nyeri dada dan sensasi terbakar. Selain itu, kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung secara berlebihan. Untuk mengurangi gejala, sebaiknya hindari minuman berkafein dan gantikan dengan minuman yang aman bagi sistem pencernaan, seperti air putih, teh herbal, atau minuman rendah kafein lainnya.

5. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu seperti keju, yoghurt dan es krim sering kali menjadi pemicu bagi penderita asam lambung. Produk-produk ini umumnya mengandung tinggi lemak, gula, dan protein. Lemak dalam produk susu dapat meningkatkan produksi asam lambung, sementara protein dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Gula dalam produk susu juga dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

Meskipun produk olahan susu mengandung nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin D, bagi penderita asam lambung, lebih baik menggantinya dengan alternatif seperti susu rendah lemak atau susu non-dairy seperti susu kedelai atau almond. Menghindari produk olahan susu dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah fluktuasi asam lambung.

 

6. Makanan dan Minuman Manis

Junk Food dan Makanan Berlemak
Ilustrasi Junk Food Credit: pexels.com/EnginAkyurt

Makanan dan minuman manis sering kali menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Kandungan gula dalam makanan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar asam di lambung, memicu sensasi terbakar atau perih pada dinding lambung dan kerongkongan. Makanan dan minuman manis biasanya juga mengandung lemak tinggi, yang dapat memperlambat pengosongan lambung dan menyebabkan peningkatan tekanan di perut, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, makanan dan minuman manis dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding lambung. Penderita asam lambung disarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis. Sebagai alternatif, pilihlah makanan rendah lemak, rendah gula, dan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal. Menghindari kafein dan alkohol juga dapat membantu mengurangi gejala asam lambung.

7. Minuman Alkohol

Minuman beralkohol seringkali menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Alkohol dapat merusak lapisan pelindung di dalam lambung, yang melindungi dari asam lambung berlebihan. Ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus, mengiritasi dinding esofagus, dan menyebabkan gejala seperti rasa terbakar dan nyeri.

Alkohol juga dapat melemaskan otot sfingter esofagus bawah, memungkinkan asam lambung naik lebih mudah. Minuman beralkohol, seperti bir, wine, dan minuman keras, juga mengandung gas karbon dioksida yang dapat memperburuk gejala seperti kembung dan nyeri perut. Sebagai gantinya, pilihlah minuman yang lebih aman, seperti air putih atau jus buah yang tidak mengandung asam.

8. Makanan dan Minuman Asam

Penderita asam lambung perlu menjaga pola makan yang sehat, dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala penyakit ini. Salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan dan minuman yang bersifat asam.

Makanan dan minuman asam dapat meningkatkan produksi asam lambung, dan ketika asam lambung naik ke esofagus, dapat terjadi refluks asam yang menyebabkan sensasi terbakar pada dinding dada dan tenggorokan. Contoh makanan dan minuman asam yang sebaiknya dihindari meliputi tomat, jeruk, lemon, kopi, teh, minuman berkarbonasi, serta makanan pedas dan berlemak.

Tomat mengandung asam sitrat dan asam malat yang dapat memicu produksi asam lambung. Jeruk dan lemon juga mengandung asam sitrat yang dapat meningkatkan risiko refluks asam.

Minuman berkarbonasi mengandung gas yang dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam lambung naik ke esofagus. Selain itu, kopi dan teh mengandung kafein yang dapat merangsang produksi asam lambung, sementara makanan pedas dan berlemak dapat merangsang produksi asam lambung secara berlebihan.

9. Keripik Kentang dan Camilan Olahan

Keripik kentang dan camilan olahan adalah makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung. Makanan ini mengandung lemak tinggi dan minyak tak sehat yang dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga makanan tertahan lebih lama di lambung dan meningkatkan risiko refluks asam lambung.

Selain itu, keripik kentang dan camilan olahan sering mengandung bahan tambahan seperti perasa, pewarna, dan pengawet yang dapat memicu gejala asam lambung, seperti perut kembung, mulas, dan nyeri ulu hati. Sebagai gantinya, penderita asam lambung sebaiknya mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan mudah dicerna seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, serta protein dari sumber yang rendah lemak seperti ikan dan ayam tanpa kulit.

Obat Rumahan untuk Meredakan Asam Lambung

[Fimela] Cuka Apel
Cuka Apel | unsplash.com

Penderita maag dan GERD seringkali mengandalkan antasida, obat bebas yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan meredakan gejala. Namun, ada beberapa makanan dan bahan alami yang juga dapat membantu meredakan gejala asam lambung secara efektif. Berikut adalah beberapa obat rumahan yang dapat dicoba:

1. Susu

Susu sering dianggap sebagai solusi untuk meredakan gejala asam lambung. Namun, penting untuk memilih jenis susu yang tepat, karena kandungan lemak dalam susu dapat mempengaruhi efektivitasnya. Terdapat berbagai jenis susu, mulai dari susu murni dengan kandungan lemak penuh, susu dengan 2% lemak, hingga susu skim atau tanpa lemak.

Susu murni dengan lemak tinggi dapat memperburuk gejala asam lambung, karena lemak tersebut dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak. Sebaliknya, susu skim atau tanpa lemak dapat bertindak sebagai penyangga sementara, membantu menetralkan asam lambung dan meredakan gejala. Susu tanpa lemak memberikan efek yang lebih ringan dan dapat membantu melapisi lapisan lambung serta mengurangi ketidaknyamanan.

2. Jahe

Jahe adalah bahan alami yang dikenal luas karena khasiat obatnya yang bermanfaat untuk pencernaan. Jahe memiliki sifat basa dan anti-inflamasi yang dapat meredakan iritasi di saluran pencernaan. Senyawa aktif dalam jahe membantu mengurangi peradangan dan memberikan efek menenangkan pada dinding lambung.

Mengonsumsi jahe dalam bentuk teh atau menambahkannya pada makanan dapat membantu meredakan gejala asam lambung dan GERD. Untuk membuat teh jahe, cukup tambahkan beberapa iris jahe segar ke dalam air mendidih dan biarkan meresap selama beberapa menit. Teh ini dapat diminum secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya.

3. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel sering dianggap sebagai solusi rumahan untuk mengatasi asam lambung, meskipun tidak ada penelitian yang secara definitif membuktikan efektivitasnya. Beberapa orang merasa bahwa cuka sari apel dapat membantu meredakan gejala, namun penting untuk menggunakannya dengan hati-hati.

Cuka sari apel bersifat asam dan dapat mengiritasi kerongkongan jika dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi. Untuk menghindari iritasi, campurkan satu atau dua sendok makan cuka sari apel dengan segelas air hangat. Minuman ini dapat membantu menetralkan asam lambung dan memberikan efek menenangkan. Pastikan untuk tidak mengonsumsi cuka sari apel dalam bentuk murni dan selalu larutkan dalam air.

4. Air Lemon

Meskipun jus lemon pada umumnya dianggap sangat asam, sedikit jus lemon yang dicampur dengan air hangat dan madu dapat memberikan efek alkali yang menetralkan asam lambung. Proses pencampuran ini dapat membantu meredakan gejala asam lambung dengan cara yang lebih lembut.

Madu yang ditambahkan dalam campuran ini, memiliki sifat antioksidan alami yang melindungi kesehatan sel tubuh dan memberikan efek menenangkan. Untuk membuat campuran ini, tambahkan satu sendok makan jus lemon ke dalam segelas air hangat, lalu aduk dengan satu sendok makan madu. Minum campuran ini secara perlahan untuk mendapatkan manfaatnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya