Bahaya Berhubungan Saat Haid, Adakah Manfaatnya? Wajib Tahu Sebelum Ambil Keputusan

Meskipun terdapat bahaya berhubungan saat haid, beberapa penelitian juga menunjukkan adanya potensi manfaat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 04 Sep 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 09:30 WIB
Konsultasi ke Dokter
Ilustrasi konsultasi ke dokter. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengetahuan tentang bahaya berhubungan saat haid menjadi penting bagi pasangan yang aktif secara seksual. Risiko kesehatan yang mungkin timbul perlu dipahami untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Pemahaman ini juga membantu pasangan membuat keputusan yang tepat mengenai aktivitas seksual selama periode menstruasi.

Perhatian khusus terhadap bahaya berhubungan saat haid harus diberikan untuk menghindari berbagai risiko kesehatan. Infeksi menular seksual, ketidaknyamanan, dan kemungkinan kehamilan yang tidak direncanakan merupakan beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Pasangan perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan untuk berhubungan intim selama periode menstruasi.

Meskipun terdapat bahaya berhubungan saat haid, beberapa penelitian juga menunjukkan adanya potensi manfaat. Pengurangan nyeri haid, peningkatan mood, dan durasi menstruasi yang lebih singkat merupakan beberapa manfaat yang dilaporkan. Namun, keputusan untuk berhubungan saat haid tetap harus didasarkan pada pertimbangan kesehatan dan kenyamanan kedua pasangan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (4/9/2024).

1. Risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)

ilustrasi haid menstruasi
Ilustrasi menstrual cup/Copyright pexels/Cliff Booth

Melansir dari National Institutes of Health, bahaya berhubungan saat haid yang paling signifikan adalah peningkatan risiko penularan infeksi menular seksual. Virus penyebab IMS, seperti HIV, dapat menyebar lebih cepat karena keberadaannya dalam darah menstruasi.

Ketika berhubungan dengan wanita yang sedang menstruasi dan terinfeksi IMS, risiko penularan menjadi lebih tinggi. Penggunaan kondom sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko ini, namun tidak sepenuhnya menghilangkan bahaya berhubungan saat haid.

2. Infeksi Jamur Vagina

American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa berhubungan saat haid dapat meningkatkan risiko infeksi jamur vagina. Hal ini disebabkan oleh perubahan pH vagina selama menstruasi. Biasanya, vagina memiliki tingkat pH antara 3,8 hingga 4,5, namun angka ini meningkat selama menstruasi.

Peningkatan pH ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan jamur. Gejala infeksi jamur vagina meliputi ruam, gatal pada vagina dan vulva, keputihan yang berbau dan encer, pembengkakan dan kemerahan pada vulva, serta iritasi dan rasa terbakar, terutama saat buang air kecil atau berhubungan intim.

3. Risiko Kehamilan yang Tidak Direncanakan

Meskipun banyak orang beranggapan bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi selama menstruasi, faktanya berhubungan saat haid masih dapat memicu kehamilan. Risiko ini terutama meningkat pada wanita dengan siklus menstruasi yang lebih pendek atau ketika berhubungan menjelang akhir siklus menstruasi.

Sperma dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita hingga lima hari, sehingga fertilisasi masih mungkin terjadi beberapa hari setelah hubungan seksual. Oleh karena itu, penggunaan kontrasepsi tetap dianjurkan untuk menghindari bahaya berhubungan saat haid berupa kehamilan yang tidak direncanakan.

4. Ketidaknyamanan Fisik

Berhubungan saat haid dapat menimbulkan ketidaknyamanan fisik bagi kedua pasangan. Darah menstruasi yang mengalir deras dapat mengotori alas tempat tidur dan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada wanita. Selain itu, sensitivitas pada area genital selama menstruasi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri saat berhubungan.

Bahaya berhubungan saat haid ini mungkin tidak berdampak langsung pada kesehatan, namun dapat mempengaruhi kualitas pengalaman seksual dan kenyamanan psikologis pasangan.

5. Peningkatan Aliran Menstruasi

Aktivitas seksual selama menstruasi dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam aliran darah menstruasi. Hal ini terjadi karena pembuluh darah di rahim menjadi lebih padat dan rentan pecah selama hubungan seksual. Peningkatan aliran ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan tambahan dan meningkatkan risiko kebocoran.

Meskipun bukan merupakan bahaya berhubungan saat haid yang serius secara medis, hal ini dapat menimbulkan masalah kebersihan dan kenyamanan yang perlu dipertimbangkan.

Adakah Manfaat Berhubungan Saat Haid?

Mimpi Darah Haid
Menstrual cup. Credit: pexels.com/

Meskipun terdapat beberapa risiko, berhubungan saat haid juga dilaporkan memiliki beberapa manfaat potensial. Melansir dari Verywell Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual selama menstruasi dapat memberikan efek positif bagi kesehatan dan kenyamanan wanita. Salah satu manfaat yang sering dilaporkan adalah pengurangan nyeri haid atau kram menstruasi.

Orgasme yang dialami selama berhubungan seksual dapat menyebabkan kontraksi rahim yang membantu melepaskan endorfin, hormon alami penghilang rasa sakit. Proses ini dapat memberikan kelegaan sementara dari ketidaknyamanan yang biasanya dialami selama menstruasi.

Selain itu, berhubungan saat haid juga dikaitkan dengan potensi pemendekan durasi menstruasi. Kontraksi rahim yang terjadi selama orgasme dapat membantu mempercepat proses peluruhan lapisan rahim, yang pada akhirnya dapat memperpendek periode menstruasi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini mungkin bervariasi antara individu dan belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah. Beberapa wanita juga melaporkan peningkatan libido atau dorongan seksual selama periode menstruasi, yang mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi.

Dari segi kenyamanan, darah menstruasi dapat berfungsi sebagai pelumas alami selama hubungan seksual. Hal ini dapat mengurangi ketidaknyamanan atau rasa sakit yang mungkin dialami oleh beberapa wanita selama penetrasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun darah menstruasi dapat berfungsi sebagai pelumas, ia tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan. Penggunaan metode kontrasepsi yang tepat tetap diperlukan untuk menghindari risiko-risiko tersebut.

Penelitiannya

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas seksual selama menstruasi dapat membantu meringankan gejala pramenstruasi syndrome (PMS) seperti sakit kepala dan perubahan mood. Pelepasan endorfin selama orgasme dapat memberikan efek peningkatan suasana hati dan relaksasi, yang dapat membantu mengatasi gejala-gejala tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas berhubungan saat haid dalam mengatasi gejala PMS dapat bervariasi antara individu dan belum sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah.

Meskipun terdapat potensi manfaat, keputusan untuk berhubungan saat haid harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan komunikasi yang terbuka antara pasangan. Setiap individu memiliki tingkat kenyamanan dan preferensi yang berbeda terkait aktivitas seksual selama menstruasi. Penting untuk menghormati batasan pribadi dan mempertimbangkan faktor kesehatan serta kebersihan.

Jika memutuskan untuk berhubungan saat haid, pasangan disarankan untuk menggunakan metode perlindungan yang tepat, seperti kondom, untuk mengurangi risiko infeksi dan kehamilan yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan profesional kesehatan juga dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan individu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya