Liputan6.com, Jakarta Konflik antara manusia dan serigala di negara bagian Uttar Pradesh, India, semakin mencekam. Teror yang ditimbulkan oleh kawanan serigala buas pemakan anak-anak telah membuat penduduk desa di sekitar Mahsi Tehsil hidup dalam ketakutan sejak pertengahan Juli 2024 lalu. Serangan brutal ini telah merenggut nyawa enam anak dan seorang wanita, memaksa pihak berwenang untuk mengambil tindakan ekstrem.
Mereka tidak lagi mengandalkan metode konvensional untuk menangkap hewan buas tersebut. Kini, otoritas kehutanan dan satwa liar setempat menggunakan strategi unik yang melibatkan boneka beruang besar yang direndam air seni anak-anak. Boneka ini diposisikan di dekat sarang serigala dengan harapan memancing serigala masuk ke dalam perangkap.
Menurut Petugas Kehutanan Divisi Ajit Pratap Singh, tindakan ini diambil karena kecerdikan serigala yang berhasil menghindari upaya penangkapan sebelumnya. "Serigala terus-menerus berpindah lokasi. Biasanya, mereka berburu di malam hari dan kembali ke sarangnya di pagi hari," kata Singh dikutip Liputan6.com dari India Today, Rabu (4/9/2024).
Advertisement
Penduduk desa berharap kengerian ini segera berakhir. Perburuan serigala masih terus berlangsung, dengan empat dari enam serigala dalam kawanan tersebut telah tertangkap. Namun, dua serigala lainnya masih berkeliaran, menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Sejarah dan Serangan Serigala yang Masif di India
Serangan serigala di Uttar Pradesh bukanlah fenomena baru. Sejarah mencatat bahwa wilayah ini telah lama dihantui konflik antara manusia dan hewan buas, terutama serigala.
Pejabat senior IFS Ramesh Kumar Pandey, yang memiliki pengalaman luas bekerja di hutan Terai dan saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kehutanan di Kementerian Lingkungan Hidup, Ia menjelaskan, secara historis, Inggris pernah berupaya membasmi serigala dari kawasan ini, bahkan menawarkan hadiah bagi siapa saja yang berhasil membunuh serigala.
Namun, meski telah berupaya, serigala-serigala itu berhasil bertahan hidup dan terus menghuni kawasan bantaran sungai. Sejak pertengahan Juli, serangan-serangan brutal ini telah merenggut nyawa enam anak dan seorang wanita.
"Serigala ini bukan hanya ancaman bagi ternak, tetapi juga bagi nyawa manusia," ungkap seorang penduduk desa yang tidak ingin disebutkan namanya. Konflik hewan dan manusia ini memperlihatkan betapa berbahayanya hidup berdampingan dengan hewan-hewan buas.
Advertisement
Upaya Memburu Serigala Pemakan Anak
Upaya memburu serigala pemakan anak di Uttar Pradesh menjadi prioritas pihak berwenang. Departemen kehutanan dan satwa liar bekerja siang dan malam untuk menangkap serigala-serigala buas ini sebelum mereka kembali menyerang. Melansir dari The Telegraph India, berbagai metode digunakan untuk melacak pergerakan kawanan serigala tersebut.
Pihak berwenang telah mengerahkan pesawat nirawak (drone) dengan kamera termal untuk memantau gerakan serigala dari udara. Menurut Petugas Kehutanan Ajit Pratap Singh, melacak pergerakan serigala sangat penting untuk mengantisipasi serangan mendadak. "Strategi kami adalah menyesatkan dan memancing mereka menjauh dari area pemukiman menuju perangkap atau kandang," jelas Singh.
Perburuan ini telah membuahkan hasil dengan tertangkapnya empat dari enam serigala dalam kawanan tersebut. Namun, perburuan masih berlanjut untuk menangkap dua serigala yang tersisa, yang masih berkeliaran di sekitar desa Mahsi Tehsil.
Mengelabui Serigala Pakai Boneka dan Air Kencing
Cara unik digunakan pihak berwenang untuk menangkap serigala pemakan anak di Uttar Pradesh. Boneka beruang besar yang direndam air seni anak-anak menjadi salah satu umpan yang dipilih. Melansir dari PTI, boneka tersebut ditempatkan di dekat sarang serigala untuk menarik perhatian hewan buas itu.
"Karena hewan-hewan ini terutama mengincar anak-anak, kami telah memperkenalkan boneka beruang besar yang dibasahi air seni anak-anak," kata Singh. Menurutnya, bau alami manusia dari boneka tersebut diharapkan dapat menarik serigala mendekat ke perangkap.
Meski terdengar tidak lazim, strategi ini dinilai efektif untuk memancing serigala ke dalam kandang. Hingga saat ini, empat serigala telah tertangkap dengan metode ini, sementara dua serigala lainnya masih dalam perburuan.
Advertisement