6 Tips Menjadi Orangtua yang Bijaksana di Mata Anak

Dengan menerapkan beberapa tips berikut, kamu bisa menjadi orang tua yang bijak di mata anak-anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 27 Sep 2024, 10:07 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 10:07 WIB
Mengenal Istilah Parenting “Tiger Mom”, Benarkah Pola Asuh ini Berbahaya untuk Anak? (pexels.com)
ilustrasi seorang ayah yang sedang mengajarkan anaknya (pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua tentu mendambakan menjadi figur yang bijaksana, yang mampu membesarkan anak-anak mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang, sambil tetap menanamkan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi. Orangtua yang bijaksana tidak hanya mendapatkan rasa hormat dari anak-anak mereka, tetapi juga menjadi teladan yang dicintai.

Menjadi orangtua yang bijak akan mendapatkan dampak baik untuk masa depan anak. Dengan menerapkan beberapa tips berikut, kamu bisa menjadi orangtua yang bijak di mata anak-anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab.

Jadi, bagaimana cara menjadi orangtua yang bijaksana bagi anak-anak? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjadi orangtua yang bijaksana di mata anak-anak, sebagaimana dilansir dari Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Tegas tapi penuh kasih sayang

Fimela - Keluarga
Gambar yang menggambarkan pengembangan potensi anak/copyright fimela/adrian putra

1. Tegas tapi penuh kasih sayang

Menjadi orangtua yang bijaksana berarti mampu bersikap tegas namun tetap penuh kasih sayang. Ketegasan diperlukan untuk menanamkan disiplin, sementara kasih sayang memastikan anak merasa aman dan dicintai. Tegas tidak berarti keras atau kejam, melainkan konsisten dalam memberikan aturan dan batasan yang jelas.

Contohnya, ketika anak melanggar aturan, Anda dapat menjelaskan konsekuensi dari tindakan mereka dengan tenang, namun tetap menunjukkan bahwa Anda peduli pada perasaan mereka. Dengan demikian, Anda mengajarkan anak tentang tanggung jawab tanpa membuat mereka merasa dihakimi atau dihukum secara emosional.

2. Selalu mengajarkan kebaikan

Mengajarkan kebaikan tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan sehari-hari. Anak cenderung meniru apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, jika Anda ingin buah hati menjadi pribadi yang baik, Anda perlu mencontohkan sikap kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari bersama anak.

Berbagi, membantu sesama, bersikap jujur, dan memiliki empati adalah beberapa nilai kebaikan yang penting untuk diajarkan. Ketika anak melihat Anda menunjukkan kebaikan kepada orang lain, baik dalam hal-hal kecil maupun besar, mereka akan lebih mudah memahami pentingnya sikap tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.

3. Tidak membandingkan anak

Setiap anak adalah individu yang unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orangtua adalah membandingkan anak dengan saudara mereka, teman, atau bahkan dengan diri sendiri di masa kecil. Hal ini dapat merusak kepercayaan diri anak dan membuat mereka merasa tidak cukup baik.

Sebagai orangtua bijaksana, penting untuk menghargai perkembangan anak sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Fokuslah pada upaya dan proses yang mereka lakukan daripada hanya hasil akhir. Dengan begitu, anak akan merasa didukung dan dihargai, tanpa merasa terbebani oleh perbandingan yang tidak adil.


Mendengar dan Mengerti Anak

Fimela - Keluarga
Memahami dan mendengarkan anak/copyright fimela/adrian putra

4. Mendengar dan memahami anak

Menjadi orangtua yang bijaksana berarti siap untuk mendengarkan dan memahami anak. Setiap anak memiliki kebutuhan emosional yang perlu diperhatikan. Ketika mereka merasa didengarkan, mereka akan lebih percaya diri dan merasa dihargai. Luangkan waktu untuk mendengarkan perasaan dan pikiran mereka, baik itu mengenai sekolah, teman, atau masalah pribadi.

Dengan mendengarkan, Anda memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka. Hal ini juga membantu memperkuat ikatan antara orangtua dan anak, sehingga anak merasa nyaman untuk membuka diri tanpa takut dihakimi.

5. Konsistensi dalam mendidik anak

Konsistensi adalah kunci dalam mendidik anak. Anak membutuhkan struktur dan batasan yang jelas, dan hal ini hanya bisa tercapai jika orangtua konsisten dalam menerapkan aturan dan memberikan konsekuensi yang sesuai. Misalnya, jika ada aturan mengenai waktu belajar, waktu bermain, atau waktu tidur, Anda harus konsisten menerapkannya tanpa pengecualian.

Konsistensi memberikan rasa aman pada anak, karena mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. Ini juga membantu anak untuk memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan.

6. Bersikap sabar dan tidak mudah marah

Kesabaran adalah salah satu kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh orangtua. Anak-anak, terutama yang masih kecil, mungkin sering melakukan kesalahan atau membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami sesuatu.

Sebagai orangtua, bersikap sabar dan tidak mudah marah akan membuat anak merasa lebih nyaman dan percaya diri. Jika Anda mudah marah atau kehilangan kesabaran, anak mungkin merasa takut untuk mencoba hal-hal baru atau berkomunikasi dengan Anda. Sebaliknya, jika Anda sabar, mereka akan lebih terbuka dan percaya diri untuk belajar dari kesalahan mereka.

Menjadi orangtua yang bijaksana memerlukan kesabaran, perhatian, dan komitmen. Namun, dengan bersikap tegas namun penuh kasih sayang, memberikan contoh yang baik, mendengarkan anak, serta menghargai usaha dan kemandirian mereka, Anda akan mampu membangun hubungan yang kuat dengan anak dan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya