7 Tanda Anak Mengalami Speech Delay atau Keterlambatan Bicara, Jangan Diremehkan!

Mengenali tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak sangat penting agar mereka bisa mendapatkan intervensi yang tepat waktu.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 27 Sep 2024, 09:53 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 09:53 WIB
5 Cara Atasi Speech Delay pada Anak
5 Cara Atasi Speech Delay pada Anak. Image by Lee Murry from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Hal ini bisa terlihat dari kurangnya kemampuan mengucapkan kata-kata, membentuk kalimat, atau berkomunikasi secara efektif.

Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk faktor genetik, lingkungan, atau masalah kesehatan. Penanganan yang tepat dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berbicara dengan lebih baik.

Mengenali tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak sangat penting agar mereka bisa mendapatkan intervensi yang tepat waktu. Salah satu tanda speech delay yang umum adalah ketika anak tidak mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama atau dada pada usia 12 bulan.

Berikut adalah 7 tanda speech delay yang perlu kamu sebagai orangtua ketahui demi kesehatan anak, seperti dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (27/9/2024).

Tanda anak mengalami speech delay

tanda - Vania
Gambar Minum Susu/https://www.freepik.com/freepik

1. Keterlambatan mengucapkan kata pertama

Salah satu tanda paling umum dari keterlambatan bicara adalah keterlambatan dalam mengucapkan kata pertama. Biasanya, anak-anak mulai mengucapkan kata pertama mereka sekitar usia 12 bulan. Namun, jika hingga usia 18 bulan anak belum mengucapkan kata apapun, ini bisa menjadi indikasi adanya keterlambatan bicara.

2. Kosakata yang terbatas

Secara umum, kosakata anak-anak berkembang pesat setelah mereka mulai berbicara. Akan tetapi, jika seorang anak berusia 2 tahun hanya memiliki sedikit kata dalam kosakatanya, ini bisa menjadi tanda keterlambatan bicara. Pada usia ini, anak-anak seharusnya sudah mampu mengucapkan setidaknya 50 kata.

3. Kesulitan menggabungkan kata

Di usia 2 hingga 3 tahun, anak-anak biasanya mulai menggabungkan kata-kata untuk membentuk kalimat sederhana, seperti ingin susu atau bola besar. Jika anak mengalami kesulitan dalam menggabungkan kata-kata atau hanya bisa mengucapkan kata-kata tunggal, ini bisa menjadi indikasi keterlambatan bicara.

Tanda anak mengalami speech delay

tanda - Vania
Gambar Anak/https://www.freepik.com/fwstudio

4. Kurangnya kemampuan meniru suara atau kata

Proses belajar berbicara pada anak-anak dimulai dengan meniru suara dan kata-kata yang mereka dengar dari orang-orang di sekitar mereka. Bila seorang anak tampak tidak tertarik untuk meniru suara atau kata, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam perkembangan bicara mereka.

5. Kesulitan memahami instruksi sederhana

Tidak hanya kemampuan berbicara, pemahaman bahasa juga merupakan aspek penting dalam perkembangan bicara. Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin juga akan kesulitan dalam memahami instruksi sederhana, seperti mengambil bola atau duduk di kursi.

Tanda anak mengalami speech delay

tanda - Vania
Gambar Minum Susu/https://www.freepik.com/freepik

6. Kurangnya penggunaan gestur

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara sering kali mengandalkan gestur seperti menunjuk atau mengangguk untuk berkomunikasi. Namun, jika seorang anak hampir tidak pernah menggunakan gestur atau sangat jarang melakukannya, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam perkembangan bicara mereka.

7. Perkembangan bicara yang tidak konsisten

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin menunjukkan perkembangan bicara yang tidak konsisten. Misalnya, mereka mungkin bisa mengucapkan kata-kata tertentu dengan jelas pada suatu waktu, tetapi kemudian mengalami kesulitan mengucapkannya lagi di waktu lain. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam perkembangan bicara mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya