Liputan6.com, Jakarta Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober setiap tahun, merupakan momen penting untuk mengenang dan merefleksikan nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia. Peringatan ini secara resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 tahun 1967, yang menggarisbawahi signifikansi Pancasila sebagai ideologi negara yang tak tergoyahkan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Peringatan ini memiliki kaitan erat dengan peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30S PKI) yang terjadi pada tahun 1965, sebuah tragedi nasional yang menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia modern. Tahun 2024 menandai peringatan ke-59 Hari Kesaktian Pancasila, momen yang semakin menegaskan ketahanan dan relevansi Pancasila sebagai pemersatu bangsa di tengah berbagai tantangan kontemporer.
Dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, amanat upacara sering kali menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh amanat upacara biasanya mencakup seruan untuk memperteguh komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai contoh amanat upacara Hari Kesaktian Pancasila 2024 yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (30/9/2024).
1. Contoh Amanat Pertama : Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Pada hari ini, kita berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para pahlawan yang telah mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Peringatan ini bukan hanya sebatas seremonial belaka, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila bukanlah sekadar simbol atau slogan, melainkan landasan ideologi yang harus kita pegang teguh. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, harus tercermin dalam setiap tindakan dan keputusan kita, baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat.
Di era globalisasi saat ini, berbagai tantangan dan ancaman ideologi lain dapat mengganggu keutuhan bangsa. Oleh karena itu, mari kita jadikan Pancasila sebagai pijakan moral dalam menghadapi segala bentuk ancaman dan tantangan.
Mari perkokoh persatuan, jaga kerukunan, dan hindari segala bentuk perpecahan yang dapat merusak keutuhan bangsa!
Semoga kita semua bisa terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi terciptanya Indonesia yang lebih baik, adil, dan makmur.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement
2. Contoh Amanat Kedua : Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu
Ibu dan Bapak seluruh masyarakat Indonesia yang saya hormati,
Hari ini kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila di tengah upaya menggalang kekuatan untuk bangkit dan pulih.
Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita. Selain itu Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan.
Situasi pasca pandemi ini telah menunjukkan dengan lebih jelas sejumlah tantangan yang harus kita tangani untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari tantangan tersebut adalah ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.
Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam.
Dalam hal ini Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita setelah melalui pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya. Inilah titik berangkat kita.
Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global, mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan.
Kepada semua masyarakat Indonesia saya ucapkan selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Dengan nilai-nilai Pancasila yang menyertai langkah kita, mari membangun Indonesia yang lebih tangguh, lebih inklusif dan lebih mencerdaskan dengan Merdeka Belajar.
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti om
Namo buddhaya
Rahayu
3. Contoh Amanat Ketiga: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hadirin yang saya hormati,
Pada hari ini, kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai wujud penghormatan atas perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan negara berdasarkan Pancasila. Pancasila adalah perekat yang menyatukan kita semua, dari Sabang sampai Merauke, dari berbagai latar belakang, agama, suku, dan budaya.
Sejak lahirnya Pancasila sebagai dasar negara, bangsa Indonesia telah menghadapi berbagai cobaan yang mengancam persatuan dan kesatuan. Namun, berkat semangat kebersamaan dan tekad kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila, kita mampu melewati tantangan tersebut dan tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang berdaulat.
Sebagai generasi penerus, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jangan biarkan perbedaan menjadi pemecah, tetapi jadikanlah Pancasila sebagai alat pemersatu yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan toleransi.
Pada momen bersejarah ini, mari kita renungkan kembali apa arti dari setiap sila Pancasila dan bagaimana kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan. Jadilah agen perubahan yang menjunjung tinggi keadilan, kemanusiaan, dan persatuan demi mewujudkan Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera.
Semoga dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila ini, kita semua dapat memperkuat tekad untuk terus berjuang mempertahankan keutuhan bangsa dan menjaga Pancasila tetap sakti sebagai ideologi negara.
Terima kasih.
Salam Pancasila!
Advertisement
4. Contoh Amanat Keempat : Pancasila sebagai Landasan Kokoh Menavigasi Era Digital dan Global
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air yang saya hormati,
Pada hari yang penuh makna ini, 1 Oktober 2024, kita berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang ke-59. Momentum ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan refleksi mendalam atas perjalanan bangsa dan penguatan tekad kita dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Pancasila, sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa, telah membuktikan ketangguhannya dalam berbagai fase sejarah Indonesia. Dari era perjuangan kemerdekaan, masa pembangunan, hingga era disrupsi digital saat ini, Pancasila tetap menjadi mercusuar yang menuntun arah perjalanan bangsa kita.
Di tengah arus globalisasi dan revolusi teknologi yang kian deras, Pancasila hadir sebagai filter dan kompas moral. Ia menjadi benteng pertahanan jati diri bangsa dari gempuran ideologi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila - ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial - adalah kekuatan yang membentengi kita dari ekstremisme, intoleransi, dan individualisme yang mengancam kohesi sosial.
Saudara-saudari yang saya banggakan,
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini juga mengingatkan kita pada peristiwa kelam G30S PKI. Tragedi tersebut menjadi pelajaran berharga tentang bahaya laten yang dapat mengancam keutuhan ideologi dan persatuan bangsa. Dari peristiwa itu, kita belajar bahwa kewaspadaan dan komitmen terhadap Pancasila adalah kunci dalam mempertahankan eksistensi NKRI.
Tantangan yang kita hadapi hari ini mungkin berbeda, namun tidak kalah kompleks. Perubahan iklim, kesenjangan digital, disinformasi, dan ketimpangan ekonomi adalah sebagian dari isu-isu krusial yang menuntut solusi berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Kita perlu menginterpretasikan dan mengaktualisasikan Pancasila dalam konteks kekinian, tanpa kehilangan esensi fundamentalnya.
Kepada generasi muda Indonesia, saya menitipkan harapan besar. Kalian adalah pionir dalam era digital ini. Jadilah agen perubahan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan inovasi teknologi. Ciptakan platform dan solusi digital yang memperkuat persatuan, meningkatkan keadilan sosial, dan memajukan kemanusiaan. Buktikan bahwa Pancasila bukan hanya relevan, tapi juga menjadi kekuatan progresif dalam era digital.
Saudara-saudari sekalian,
Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam mengamalkan Pancasila. Jadikan Pancasila sebagai landasan dalam setiap pengambilan keputusan, baik di tingkat individu, masyarakat, maupun negara. Dengan berpijak kokoh pada Pancasila, saya yakin bangsa Indonesia akan mampu menavigasi kompleksitas dunia global dan digital, serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan: Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Akhir kata, marilah kita kukuhkan tekad untuk menjadikan Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi nafas kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semangat gotong royong dan bhineka tunggal ika, kita wujudkan Indonesia yang berjaya di kancah global.
Dirgahayu Pancasila! Jayalah Indonesia!
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.