Liputan6.com, Jakarta Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang bisa terjadi pada semua usia. Dengan kata lain, pneumonia adalah kondisi peradangan akut pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh serangan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, atau virus. Infeksi ini dapat menyerang salah satu atau kedua paru-paru, menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara kecil yang disebut alveoli. Sebagai akibatnya, alveoli yang terinfeksi menjadi dipenuhi oleh cairan atau nanah, yang pada gilirannya mengganggu proses pernapasan normal.
Baca Juga
Advertisement
Tingkat keparahan pneumonia dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada berbagai faktor seperti jenis patogen penyebab, usia penderita, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Gejala yang muncul pun beragam, mulai dari batuk, demam, dan sesak napas hingga komplikasi yang lebih serius pada kasus-kasus tertentu. Penting untuk diingat bahwa pneumonia dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian pneumonia beserta tanda-tanda dan faktor risikonya yang telah dirangkum dari berbaga sumber, Selasa (8/10/2024).
Penyebab Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang dipengaruhi oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia adalah penyakit paru yang bisa menjangkit semua kalangan usia.
Menurut Gleneagles Hospital menjelaskan masalah pneumonia adalah penyakit paru yang mengganggu pertukaran gas normal di dalam paru-paru, yang menyebabkan kadar oksigen menjadi rendah dalam darah dan merusak pengeluaran karbon dioksida dari tubuh.
Penyebab utama dari pneumonia adalah dipicu oleh masalah pilek atau flu. Dijelaskan, infeksi pneumonia rentan pada orang yang tinggal di daerah rentan atau epidemi infeksi virus respiratori (saluran napas), termasuk SARS dan influenza.
Selain itu, faktor risiko terkena pneumonia dengan sangat mudah adalah sebagai berikut ini:
1. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat AIDS atau kanker, juga sangat berisiko untuk terkena Pneumonia.
2. Infeksi berbagai organisme mikro, termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit dapat menjadi penyebab pneumonia.
Melansir dari Mayo Clinic, ini penjelasan penyebab pneumonia yang dipengaruhi oleh infeksi:
a. Bakteri
Penyebab pneumonia adalah paling umum pneumonia bakteri di AS bernama Streptococcus pneumoniae. Bakteri penyebab pneumonia jenis ini dapat terjadi dengan sendirinya atau setelah seseorang mengalami pilek atau flu. Ini dapat mempengaruhi satu bagian (lobus) paru-paru, suatu kondisi yang disebut pneumonia lobar.
b. Organisme Mirip Bakteri
Organisme mirip bakteri penyebab pneumonia adalah mycoplasma pneumoniae. Infeksi organisme penyebab pneumonia adalah ditandai dengan gejala yang lebih ringan daripada jenis pneumonia lainnya.
Pneumonia berjalan adalah nama informal yang diberikan untuk jenis pneumonia ini. Penyebab pneumonia yang dipengaruhi organisme mirip bakteri ini tidak cukup parah untuk memerlukan istirahat di tempat tidur.
c. Jamur
Penyebab pneumonia adalah jamur yang paling sering terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah, dan pada orang yang menghirup organisme dalam dosis besar. Jamur yang bisa menjadi penyebab pneumonia adalah dapat ditemukan di tanah atau kotoran burung dan bervariasi tergantung pada lokasi geografis.
d. Virus, Termasuk COVID-19
Virus penyebab pneumonia adalah mereka virus yang biasa menjadi biang pilek dan flu. Virus adalah penyebab paling umum dari pneumonia pada anak-anak di bawah 5 tahun. Pneumonia virus biasanya ringan. Akan tetapi, perlu diwaspadai karena dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat serius. Coronavirus 2019 (COVID-19) dapat menjadi penyebab pneumonia, yang dapat menjadi parah.
3. Anak-anak karena mereka dianggap paling mudah terkena pneumonia, demikian juga orang lanjut usia, yang mungkin menderita penyakit kronis, seperti penyakit Pulmonari Obstruktif Kronis, diabetes dan gagal jantung kongestif.
Advertisement
Tanda-tanda Pneumonia
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, berikut ini terdapat beberapa tanda-tanda pneumonia secara umum yang menyerang orang dewasa, yakni:
- Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk berdarah
- Adanya perubahan karakteristik dahak
- Demam
- Berkeringat
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Detak jantung meningkat
- Hilang nafsu makan
- Mual, muntah
- Tubuh terasa lemas
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit kepala
Sedangkan gejala pneumonia pada anak-anak secara umum adalah sebagai berikut ini:
- Batuk dan Pilek
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Napas berbunyi atau mengi
- Mual atau muntah
- Diare
- Nafsu makan menurun
- Lebih sering menangis dan rewel dibandingkan biasanya
- Lemas dan sulit konsentrasi
Pengobatan Pneumonia
Dikutip dari laman RSJRW, pengobatan pneumonia harus disesuaikan dengan penyebab utama serta tingkat keparahannya. Dalam kondisi yang tidak terlalu parah, pneumonia akibat infeksi bakteri bisa diatasi dengan pemberian antibiotik, baik lewat oral maupun cairan infus. Sedangkan untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus, cara pengobatannya bisa dengan mengkonsumsi obat anti-virus, seperti zanamivir (Relenza) atau oseltamivir (Tamiflu).
Terkadang dokter akan memberikan beberapa obat tambahan untuk meringankan gejala pneumonia, seperti obat pereda nyeri, penurun panas, hingga obat batuk. Jika Anda mengalami gejala sesak napas atau kesulitan bernapas, dokter akan memasangkan alat bantu napas atau ventilator.
Pneumonia tidak bisa dianggap ringan. Maka dari itu semua proses pengobatan sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan dokter spesialis paru. Hal ini dilakukan agar pasien bisa mendapatkan perawatan intensif, sekaligus mencegah resiko komplikasi yang lebih parah.
Advertisement
Cara Mencegah Pneumonia pada Orang Dewasa dan Anak-anak
Dikutip dari laman Kemenkes RI, berikut ini terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya pneumonia pada orang dewasa, yakni:
- Berhenti merokok
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
- Menjaga daya tahan tubuh.
- Memakai masker
- Rutin melakukan olahraga.
- Istirahat yang cukup.
- Melakukan vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine).
Sedangkan untuk anak-anak, berikut ini cara mencegahnya yang perlu orang tua ikuti:
1. Cukupi kebutuhan gizi anak
Berika ASI pada bayi setidaknya selama 6 bulan pertama. Ini penting untuk menguatkan daya tahan tubu anak secara alami dalam melawana penyakit. Ketika sudah berusia 6 bulan ke atas, cukupi juga kebutuhan nutrisi anak dengan memberikannya buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.
2. Lengkapi imunisasi anak
Penuhi imunisasi anak dengan memberikannya vaksin pneumonia yang efektif untuk menurunkan risiko terkenan penyakit ini. Anda juga bisa memberikannya imunisasi tambahan dengan vaksin influenza, vaksin Hib, vaksin campak, dan vaksin DPT.
3. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Biasakan anak dan orang rumah untuk menerapkan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan juga menjaga kebersihan rumah dan mengolah makanan secara bersih.