Profil Aitana Bonmati Pesepak Bola Wanita Terbaik Sepanjang Masa, Koleksi Penghargaan Ballon d'Or hingga The Best FIFA

Aitana Bonmati menorehkan sejarah dengan meraih Ballon d'Or Wanita 2024, prestasi yang makin mengokohkan kariernya.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 29 Okt 2024, 10:29 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 10:27 WIB
Pertahankan Gelar, Aitana Bonmati Kembali Raih Penghargaan Ballon d'Or
Sepanjang musim ini, Aitana Bonmati mencetak rekor terbaik dalam kariernya, yaitu mencetak 19 gol di empat kompetisi. (FRANCK FIFE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Gelandang Barcelona asal Spanyol, Aitana Bonmati, berhasil meraih penghargaan bergengsi Ballon d'Or Wanita 2024 dalam acara penganugerahan yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, pada 28 Oktober 2024. Prestasi ini menandai keberhasilan kedua berturut-turut bagi Bonmati setelah ia memenangkan penghargaan serupa pada tahun 2023 lalu. Pemain berusia 26 tahun ini semakin menegaskan dominasinya di dunia sepak bola wanita dengan serangkaian prestasi yang mengesankan.

“Ini adalah kehormatan besar bisa memenangkan penghargaan ini lagi. Saya sangat beruntung dikelilingi pemain-pemain hebat yang membantu saya terus berkembang,” tutur Bonmati dalam pidatonya setelah menerima penghargaan di Paris, dikutip dari AFP.

Sepanjang musim ini, Aitana Bonmati mencetak rekor terbaik dalam kariernya, yaitu mencetak 19 gol di empat kompetisi. Aitana Bonmati juga mencatatkan sejarah dengan memimpin Barcelona meraih empat trofi dalam satu musim.

Berikut ini profil Aitana Bonmati yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (29/10/2024).

 

1. Cinta Sepak Bola sejak Kecil

Aitana Bonmati Conca lahir pada 18 Januari 1998, di Catalonia, Spanyol. Sejak dini, kecintaannya terhadap sepak bola sudah terlihat. Ia pun mulai berlatih di klub lokal. 

Aitana Bonmati Conca memulai perjalanan karier sepak bolanya pada usia tujuh tahun dengan bergabung ke klub lokal CD Ribes. Di klub ini, yang terdiri dari sekitar 400 anak laki-laki, Bonmati menjadi satu-satunya anak perempuan. Selama empat tahun di CD Ribes, ia menunjukkan kemajuan yang pesat, berperan sebagai pemain bertahan karena fisiknya yang kuat dan keberaniannya menjegal lawan. Pelatih pertamanya mengakui bakatnya dan membandingkannya dengan bek tengah legendaris Barcelona, Carles Puyol. Namun, ia kemudian dipindahkan ke lini tengah untuk memberikan pengaruh yang lebih besar dalam permainan menyerang.

Setelah bermain di CD Ribes, Bonmati pindah ke CF Cubelles, di mana ia bertahan selama dua tahun. Di Cubelles, ia sangat menyukai gaya permainan yang lebih menekankan pada penguasaan bola dan teknik, yang merupakan elemen favoritnya dalam sepak bola. Sebagai satu-satunya pesepak bola perempuan di tim mudanya, Bonmati menghadapi tantangan berupa ejekan dari anak laki-laki karena perawakannya yang pendek. Meski demikian, ia tetap menghargai pengalaman bermain di tim laki-laki tersebut, percaya bahwa hal itu membantu meningkatkan kekuatan dan intensitas permainannya.

 

2. Bergabung dengan Barcelona

Spanyol Pimpin Klasemen Grup C Sepak Bola Putri Olimpiade Paris 2024
Gelandang Spanyol, Aitana Bonmati melakukan selebrasi usai mencetak gol pada pertandingan sepak bola Olimpiade Paris 2024 grup C putri melawan Jepang di Stadion La Beaujoire di Nantes pada 25 Juli 2024. (ALAIN JOCARD/AFP)

Pada tahun 2012, Aitana Bonmati bergabung dengan FC Barcelona, di mana ia memulai karirnya di jajaran Juvenil-Cadet, yang merupakan tim pengembangan gadis tertinggi kedua. Dalam waktu singkat, ia menunjukkan performa mengesankan dengan membantu tim Juvenil-Cadet meraih gelar juara liga dan Copa Catalunya pada tahun 2013. Musim berikutnya, Bonmati kembali mengantarkan timnya meraih gelar liga tanpa kekalahan, meskipun mereka mengalami kekalahan di final Copa Catalunya melalui adu penalti.

Meskipun meraih berbagai kesuksesan, Bonmati terkadang meragukan apakah semua usahanya sepadan, terutama karena perjalanan yang melelahkan dan tekanan mental yang dihadapinya. Awalnya, ia tidak bercita-cita untuk menjadi pemain profesional. Keraguannya terpengaruh oleh kurangnya contoh yang terlihat di sekitarnya, bahkan di Barcelona sendiri. Namun, mendengar tentang profesionalisasi sepak bola wanita di Amerika Serikat, Bonmati membuat rencana untuk berkarier di sana, dengan harapan bisa bergabung dengan program Universitas Oregon.

Puncaknya, pada tahun 2015, Barcelona mengumumkan bahwa tim wanitanya akan menjadi tim profesional. Keputusan ini membuat Bonmati memutuskan untuk tetap bersama klub yang telah membesarkannya. Dia melanjutkan perjalanan kariernya di Barcelona.

Setelah dua tahun di tim junior, Bonmati naik menjadi pemain Barcelona B. Selama musim 2015–2016, ia memainkan peran kunci dalam membawa tim meraih kejuaraan Divisi Segunda, Grup III untuk pertama kalinya dalam sejarah klub dengan mencetak 14 gol.

Di akhir musim tersebut, Bonmati mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan tim utama oleh manajer Xavi Llorens, yang menandai awal perjalanan profesionalnya sebagai pemain sepak bola yang penuh potensi dan ambisi. Bonmati semakin mendekat pada mimpinya untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

3. Pesepak Bola Wanita Terbaik

Aitana Bonmati telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain sepak bola wanita terbaik, baik di level klub maupun tim nasional. Sejak awal karier, bakat dan dedikasinya telah membawa dampak signifikan, menjadikannya bintang yang bersinar dalam dunia sepak bola wanita.

Mengutip fcbarcelona.com, setelah bergabung dengan tim utama pada tahun 2016, Aitana Bonmati segera menjadi salah satu pemain kunci bagi Barcelona. Penampilannya yang cemerlang di final Liga Champions Wanita UEFA 2019 dan keikutsertaannya di Piala Dunia FIFA 2019 semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terkemuka. Pada tahun 2021, ia dinobatkan sebagai MVP dalam kemenangan final Liga Champions Barca di Gothenburg, menandai dimulainya fase baru dalam kariernya sebagai tulang punggung tim.

Keberhasilan Bonmati tidak berhenti di situ. Pada tahun 2023, ia menjadi bagian penting dari tim yang meraih gelar juara Liga Champions kedua setelah kemenangan dramatis melawan Wolfsburg. Selain itu, ia juga ikut serta dalam skuad Spanyol yang memenangkan Piala Dunia di Australia dan Selandia Baru, di mana ia dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.

4. Segudang Prestasi

Aitana Bonmati Pemenang Ballon d'Or Feminin 2023
Ini merupakan edisi kelima Ballon d'Or Wanita, dengan rekan setim Bonmati di Spanyol dan Barcelona, Alexia Putellas, memenangkan dua edisi sebelumnya. (AP Photo/Michel Euler)

Penghargaan demi penghargaan pun terus menghampiri Bonmati. Dia dinyatakan sebagai penerima Ballon d'Or Wanita pada Oktober 2023. Kemudian pada Januari 2024, dia menambahkan penghargaan The Best FIFA ke dalam koleksi prestasinya.

Prestasi puncaknya terjadi pada April 2024, saat ia menjadi pesepak bola pertama yang menerima penghargaan Laureus World Sportswomen of the Year. Penghargaan ini menguatkan posisinya sebagai salah satu atlet terhebat dalam sejarah sepak bola wanita.

Meskipun usianya relatif muda, Aitana Bonmati menunjukkan kepribadian yang kuat, ambisius, dan kualitas yang luar biasa di lapangan. Sebagai seorang gelandang, ia adalah pemimpin di lini tengah dan memiliki kemampuan masuk ke area berbahaya lawan. Kemampuannya dalam memimpin serangan dan bertahan sekaligus menjadikannya pemain yang sangat berharga bagi tim.

Aitana Bonmati bukan sekadar pemain sepak bola, ia adalah inspirasi bagi banyak orang. Salah satu bintang terkemuka dalam sepak bola wanita ini akan terus dikenang dan bisa menjadi motivasi bagi generasi mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya