Narrative Text Adalah Jenis Teks untuk Menceritakan Kisah, Pahami Struktur, Ciri-Ciri, dan Jenis-jenisnya

Narrative text adalah jenis teks yang menceritakan rangkaian peristiwa. Pelajari pengertian, struktur, ciri-ciri, dan contoh narrative text lengkap untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Nov 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi membaca buku, teks anekdot
Ilustrasi membaca buku, teks anekdot. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam pembelajaran bahasa Inggris, kita sering menemui berbagai jenis teks yang memiliki fungsi dan karakteristik berbeda. Salah satu jenis teks yang paling sering dijumpai adalah narrative text. Narrative text adalah bagian penting dalam pembelajaran bahasa Inggris yang perlu dikuasai oleh setiap pelajar.

Narrative text adalah jenis teks yang bertujuan untuk menceritakan sebuah kisah atau rangkaian peristiwa secara runtut dan menarik. Tujuan utama dari narrative text adalah menghibur pembaca sambil menyampaikan pesan moral atau informasi tertentu melalui cerita yang disajikan.

Bagi Anda yang sedang mempelajari bahasa Inggris, memahami narrative text adalah langkah penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Teks ini tidak hanya membantu mengembangkan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan kemampuan bercerita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang narrative text, mulai dari struktur, ciri-ciri, hingga contoh-contohnya. Mari kita pelajari bersama agar pemahaman Anda tentang narrative text semakin mendalam, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

Struktur Narrative Text (Generic Structure)

Setiap narrative text memiliki struktur atau susunan yang sistematis untuk memastikan cerita dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Struktur ini membantu penulis dalam mengorganisir ide dan memastikan alur cerita mengalir dengan lancar. Berikut adalah komponen-komponen penting dalam struktur narrative text:

1. Orientation

Orientation merupakan bagian pembuka yang berfungsi sebagai pengenalan cerita kepada pembaca. Pada bagian ini, penulis memperkenalkan tokoh-tokoh utama dalam cerita beserta karakteristik mereka. Selain itu, orientation juga menjelaskan latar waktu dan tempat terjadinya cerita, serta memberikan gambaran awal tentang situasi yang akan dikembangkan dalam cerita. Bagian ini sangat penting karena membantu pembaca memahami konteks cerita secara keseluruhan.

2. Complication

Complication adalah bagian yang menyajikan konflik atau masalah dalam cerita. Bagian ini terdiri dari tiga tahap yang saling berkaitan. Tahap pertama adalah rising action, di mana masalah mulai muncul dan berkembang dalam cerita. Kemudian cerita mencapai climax, yaitu puncak konflik di mana ketegangan berada pada titik tertinggi. Setelah itu, masuk ke tahap falling action, di mana ketegangan mulai mereda dan solusi mulai terlihat. Bagian complication ini menjadi inti dari narrative text yang membuat cerita menjadi menarik.

3. Resolution

Resolution adalah bagian di mana konflik atau masalah yang terjadi dalam cerita menemukan penyelesaiannya. Pada bagian ini, pembaca akan melihat bagaimana para karakter mengatasi masalah yang mereka hadapi. Resolution bisa berupa happy ending di mana masalah terselesaikan dengan baik, atau bisa juga sad ending di mana penyelesaian tidak sesuai harapan. Bagian ini memberikan kepuasan kepada pembaca karena menciptakan closure atau penutup dari rangkaian peristiwa yang telah terjadi.

4. Re-orientation/Evaluation

Re-orientation atau evaluation merupakan bagian opsional dalam narrative text yang berfungsi sebagai penutup cerita. Bagian ini berisi refleksi atau pembelajaran yang bisa diambil dari cerita yang telah disampaikan. Penulis biasanya menggunakan bagian ini untuk menegaskan pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan melalui cerita. Selain itu, bagian ini juga bisa berisi ringkasan atau komentar tentang dampak peristiwa terhadap karakter, serta perubahan yang terjadi pada tokoh-tokoh dalam cerita.

Ciri-Ciri Narrative Text

Ilustrasi membaca, buku, teks
Ilustrasi membaca, buku, teks. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Untuk dapat mengidentifikasi dan membuat narrative text dengan baik, kita perlu memahami karakteristik khusus yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri narrative text tidak hanya membantu kita dalam memahami teks tersebut, tetapi juga menjadi panduan penting saat kita ingin menulis narrative text sendiri. Berikut adalah ciri-ciri utama yang selalu muncul dalam narrative text:

1. Penggunaan Past Tense

Past tense atau bentuk lampau merupakan ciri khas utama dalam narrative text karena pada dasarnya teks ini menceritakan kejadian yang sudah berlalu. Penggunaan past tense membantu pembaca memahami bahwa peristiwa dalam cerita telah terjadi di masa lalu. Dalam penulisannya, kata kerja yang digunakan mengalami perubahan bentuk, seperti 'live' menjadi 'lived', 'walk' menjadi 'walked', atau 'see' menjadi 'saw'. Penggunaan past tense ini juga membantu menciptakan alur waktu yang jelas dan memungkinkan pembaca untuk memahami urutan kejadian dalam cerita dengan lebih baik.

2. Adverb of Time

Narrative text selalu menggunakan adverb of time atau kata keterangan waktu untuk menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi. Kata keterangan waktu ini memainkan peran penting dalam membangun kronologi cerita dan membantu pembaca memahami urutan kejadian. Beberapa contoh adverb of time yang sering digunakan adalah 'once upon a time', 'one day', 'early morning', atau 'later that day'. Penggunaan kata keterangan waktu ini juga membantu menciptakan transisi yang halus antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, sehingga cerita mengalir dengan natural dan mudah diikuti.

3. Penggunaan Adjective

Narrative text kaya akan penggunaan adjective atau kata sifat yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakter, situasi, atau latar cerita secara detail. Kata sifat ini membantu pembaca memvisualisasikan cerita dengan lebih baik dan menciptakan gambaran mental yang jelas tentang apa yang sedang terjadi. Misalnya, penggunaan kata sifat seperti 'brave', 'mysterious', 'beautiful', atau 'wise' tidak hanya memberikan informasi tentang karakteristik tokoh atau objek dalam cerita, tetapi juga membantu membangun suasana dan menciptakan kesan mendalam bagi pembaca.

4. Noun Phrase

Narrative text juga ditandai dengan penggunaan noun phrase atau frasa kata benda yang memberikan deskripsi lebih detail tentang objek atau subjek dalam cerita. Noun phrase terdiri dari kata benda yang dimodifikasi oleh kata sifat atau kata keterangan lainnya untuk menciptakan gambaran yang lebih spesifik dan hidup. Sebagai contoh, frasa 'the bright morning sun' memberikan gambaran yang lebih detail dibandingkan hanya menggunakan kata 'sun', atau 'the calm waters of the lake' menciptakan deskripsi yang lebih vivid daripada sekadar menyebut 'lake'. Penggunaan noun phrase ini memperkaya narasi dan membuat cerita menjadi lebih menarik serta mudah dibayangkan oleh pembaca.

Jenis-Jenis Narrative Text

Ilustrasi teks
Ilustrasi teks. (Photo by Spencer on Unsplash)

Narrative text hadir dalam berbagai bentuk yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik dan tujuan yang unik. Memahami berbagai jenis narrative text ini penting karena setiap jenisnya memiliki pendekatan dan gaya penulisan yang berbeda. Selain itu, pengetahuan tentang berbagai jenis narrative text dapat membantu kita memilih jenis yang paling sesuai untuk menyampaikan cerita atau pengalaman yang ingin kita bagikan. Berikut adalah jenis-jenis utama narrative text yang sering kita temui:

1. Fictional Narrative

Fictional narrative adalah jenis teks naratif yang sepenuhnya berasal dari imajinasi penulis. Jenis ini mencakup berbagai bentuk karya sastra seperti novel, cerita pendek, dongeng, dan fabel. Dalam fictional narrative, penulis memiliki kebebasan penuh untuk menciptakan karakter, plot, dan setting sesuai dengan kreativitasnya. Meskipun ceritanya tidak berdasarkan kejadian nyata, fictional narrative sering mengandung pesan moral atau pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Jenis teks ini sangat efektif untuk menghibur sekaligus menyampaikan nilai-nilai kehidupan melalui cara yang menarik dan mudah dipahami.

2. Autobiography

Autobiography merupakan jenis narrative text yang menceritakan kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri. Ditulis dari sudut pandang orang pertama ("aku" atau "saya"), autobiography menawarkan perspektif yang sangat personal dan intim tentang pengalaman hidup penulis. Jenis teks ini tidak hanya mencakup rangkaian peristiwa dalam hidup seseorang, tetapi juga pemikiran, perasaan, dan refleksi pribadi penulis terhadap berbagai kejadian dalam hidupnya. Autobiography sering kali memberikan inspirasi dan pembelajaran berharga bagi pembaca melalui pengalaman hidup yang autentik.

3. Biography

Biography adalah narrative text yang menceritakan kisah hidup seseorang, tetapi ditulis oleh orang lain. Berbeda dengan autobiography, biography ditulis dari sudut pandang orang ketiga dan biasanya didasarkan pada penelitian mendalam serta wawancara dengan subjek atau orang-orang yang mengenalnya. Penulis biography berusaha menyajikan gambaran yang objektif dan komprehensif tentang kehidupan seseorang, termasuk prestasi, tantangan, dan kontribusinya terhadap masyarakat. Jenis teks ini sering digunakan untuk mendokumentasikan kehidupan tokoh-tokoh penting dalam sejarah, seni, politik, atau bidang lainnya.

4. Memoir

Memoir adalah jenis narrative text yang fokus pada periode atau pengalaman tertentu dalam hidup penulis, berbeda dengan autobiography yang mencakup keseluruhan hidup. Jenis teks ini lebih spesifik dan mendalam dalam mengeksplorasi momen-momen atau tema tertentu yang signifikan bagi penulis. Dalam memoir, penulis tidak hanya menceritakan apa yang terjadi, tetapi juga menggali makna dan dampak dari pengalaman tersebut terhadap kehidupannya. Memoir sering kali mengandung refleksi mendalam dan pembelajaran personal yang dapat diresonansikan dengan pengalaman pembaca.

5. Legend

Legend atau legenda merupakan jenis narrative text yang berakar pada tradisi lisan suatu masyarakat. Cerita dalam legenda biasanya diturunkan dari generasi ke generasi dan sering kali menjelaskan asal-usul suatu budaya, tempat, atau fenomena alam. Meskipun legenda mungkin didasarkan pada tokoh atau kejadian historis, seiring waktu cerita ini biasanya bercampur dengan elemen-elemen fiksi dan supernatural. Legenda memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal suatu masyarakat, serta memberikan pemahaman tentang bagaimana suatu komunitas memandang dunia dan kehidupan.

Fungsi dan Tujuan Narrative Text

Ilustrasi teks, sejarah fiksi
Ilustrasi teks, sejarah fiksi. (Photo by Super Snapper on Unsplash)

Narrative text tidak hanya sekadar rangkaian cerita yang menghibur, tetapi juga memiliki berbagai fungsi dan tujuan yang lebih dalam. Sebagai salah satu jenis teks yang paling tua dalam peradaban manusia, narrative text telah menjadi sarana penting dalam mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, dan kebijaksanaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mari kita telusuri berbagai fungsi dan tujuan penting dari narrative text.

1. Menghibur Pembaca

Fungsi hiburan merupakan salah satu aspek paling mendasar dari narrative text. Melalui alur cerita yang menarik, karakter yang memukau, dan plot yang mengejutkan, narrative text mampu membawa pembaca ke dalam dunia yang berbeda dari kehidupan sehari-hari mereka. Cerita yang disajikan dapat membangkitkan berbagai emosi, mulai dari kegembiraan, ketegangan, hingga haru, yang membuat pembaca tetap tertarik untuk mengikuti jalannya cerita hingga akhir. Kemampuan untuk menghibur ini menjadikan narrative text sebagai bentuk hiburan yang telah bertahan sepanjang sejarah manusia.

2. Menyampaikan Pesan Moral

Narrative text memiliki kekuatan besar dalam menyampaikan pesan moral atau pembelajaran hidup melalui cara yang subtil dan efektif. Alih-alih memberikan nasehat secara langsung, narrative text menggunakan cerita dan karakter untuk mengilustrasikan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Melalui pengalaman dan perjuangan para tokoh dalam cerita, pembaca dapat memetik pelajaran berharga tentang kejujuran, keberanian, persahabatan, atau nilai-nilai moral lainnya tanpa merasa digurui.

3. Berbagi Pengalaman dan Informasi Historis

Narrative text juga berfungsi sebagai media untuk mendokumentasikan dan membagikan pengalaman serta informasi historis. Melalui biografi, autobiografi, atau cerita sejarah, pembaca dapat belajar tentang kehidupan tokoh-tokoh penting, peristiwa bersejarah, atau periode waktu tertentu. Fungsi ini sangat penting dalam memahami sejarah manusia dan mempelajari kehidupan orang-orang yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat.

4. Melestarikan Warisan Budaya

Dalam konteks pelestarian budaya, narrative text memainkan peran vital dalam menjaga dan mewariskan kekayaan budaya suatu masyarakat. Melalui cerita rakyat, legenda, dan mitos, nilai-nilai tradisional, adat istiadat, dan kearifan lokal dapat terus hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Narrative text menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, membantu masyarakat memahami akar budaya mereka dan memperkuat identitas kolektif.

5. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas

Narrative text berperan penting dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas pembaca. Ketika membaca sebuah cerita, pembaca diajak untuk membayangkan setting, karakter, dan peristiwa yang digambarkan dalam teks. Proses ini tidak hanya merangsang kreativitas tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir imajinatif. Semakin sering seseorang membaca narrative text, semakin berkembang pula kemampuan mereka untuk menciptakan dan mengapresiasi cerita yang kompleks dan beragam.

Melalui berbagai fungsi dan tujuan ini, narrative text membuktikan dirinya sebagai bentuk komunikasi yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberi dampak mendalam pada perkembangan individu dan masyarakat. Kemampuannya untuk menggabungkan hiburan dengan pembelajaran menjadikan narrative text sebagai alat yang sangat efektif dalam pendidikan, pelestarian budaya, dan pengembangan diri.

Dengan memahami komponen-komponen narrative text di atas, Anda dapat lebih mudah menganalisis dan membuat narrative text sendiri. Ingatlah bahwa meskipun ada struktur baku, kreativitas tetap menjadi kunci dalam menciptakan narrative text yang menarik dan bermakna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya